Berita Nasional Terkini
Puluhan TKI di Turki Terlantar dan tak Punya Uang, Mengaku Akan Diberangkatkan ke Polandia Bekerja
Puluhan warga negara Indonesia saat ini berada di Istanbul Turki sejak November 2021 meminta kepada pemerintah untuk dipulangkan kembali ke tanah air
Kedubes berhak mengambil keputusan, apakah nanti WNI yang terlantar di Turki ini bakal dipulangkan ke Indonesia atau diberangkatkan ke negara tujuan mereka.
"Kewenangan sepenuhnya di Kedubes. Bisa saja WNI ini lanjut ke Polandia sesuai dengan yang dijanjikan perusahaan," kata Ahmad.
Ahmad menjelaskan, Kedubes RI merupakan Indonesia kecil di negara tersebut.
Dengan kata lain, lanjut Ahmad, Kedubes-lah yang wajib mengakomodir WNI selama di negara tersebut.
"Terlepas dari salah atau tidaknya prosedur keberangkatan mereka ini, harus diakomodir terlebih dahulu," kata Ahmad.
Ahmad menambahkan, WNI tersebut berangkat melalui perusahaan penyedia jasa yang terdaftar di Bekasi.
Baca juga: Hasil Tracing B117 Belum Keluar, 9 Kontak Erat TKI asal Balikpapan Negatif Covid-19
Namun ada beberapa orang yang dibawa melalui perantara atau calo dari Provinsi Lampung.
Kendati demikian, Ahmad belum dapat memastikan apakah prosedur keberangkatan WNI ini menyalahi aturan yang berlaku.
"Belum bisa dipastikan ilegal atau tidak. Karena masih kita telaah mengenai mekanisme yang mereka lalui sebelum berangkat itu seperti apa," kata Ahmad.
Keluarga Lapor ke Polda
Kedua orangtua Imam Taufik Hidayat (27) di Tiyuh Gedung Ratu Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), sangat kaget mengetahui anaknya terdampar di Istanbul, Turki.
Imam Taufik adalah satu dari empat warga Lampung yang terdampar di Turki bersama puluhan orang lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, setelah tertipu agen penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.
Ayah dan ibu Imam Taufik, Ahmad Sundari (44) dan Siswati, tak menyangka anaknya bakal terdampar di Turki lantaran tertipu agen penyalur TKI ilegal.
Padahal, sebelum keberangkatan ke Turki, mereka sudah menyetor uang puluhan juta ke agen penyalur TKI yang akan memberangkatkan Imam Taufik.
Ayah Taufik, Ahmad Sundari menuturkan, awalnya ia menyetor uang sejumlah Rp 15 juta ke Sri, yang merupakan agen penyalur jasa TKI.