Berita Nasional Terkini

Puluhan TKI di Turki Terlantar dan tak Punya Uang, Mengaku Akan Diberangkatkan ke Polandia Bekerja

Puluhan warga negara Indonesia saat ini berada di Istanbul Turki sejak November 2021 meminta kepada pemerintah untuk dipulangkan kembali ke tanah air

Editor: Samir Paturusi
Ilustrasi- Puluhan warga negara Indonesia saat ini berada di Istanbul Turki sejak November 2021 meminta kepada pemerintah untuk dipulangkan kembali ke tanah air 

"Tapi dikembalikan 10 juta karena tidak jadi berangkat. Kemudian di agen kedua sudah masuk Rp 26 juta, itu diluar dari biaya konsultasi dan lain-lain," ungkap Ahmad Sundari, Minggu (17/4/2022).

Ahmad menuturkan, jika ditotal keseluruhan uang yang telah dikeluarkan untuk biaya keberangkatan Imam Taufik mencapai Rp 60 juta.

Sayangnya, orang tua Imam Taufik tidak mengetahui secara persis perusahaan agen penyalur TKI yang akan memberangkatkan anaknya itu.

"Kalau dulu berangkatnya secara mandiri lewat sponsor. Seingat saya namanya itu GS ada di Jalan Swadaya Kelurahan Jati Ranggon, Jati Sampurna Kota Bekasi," papar Ahmad Sundari.

"Kalau agen dari Lampung, kalau nggak salah dari Lampung Tengah. Namanya Bu N dan Pak B," sambungan.

Agen yang di Lampung Tengah itu merupakan tangan kedua yang menangani keberangkatan Imam Taufik. "Itu (Bu N dan Pak B) tempat anak saya daftar PMI, setelah dipindahkan dari agen pertama Sri," bebernya.

Karena itu, pihak keluarga Imam Taufik berencana akan melaporkan perihal yang dialami anaknya ke Polda Lampung pada Senin (18/4/2022) ini.

Ayah Taufik, Ahmad Sundari menceritakan, awalnya Taufik mendaftar untuk menjadi pekerjaan Migran ke Taiwan melalui agen atau sponsor Sri.

Namun disitu, sudah lebih dari setahun tidak ada pemberangkatan.

Kemudian dari sponsor yang pertama dipindahkan ke sponsor kedua, yakni Bu N dan Pak B. Dari Bu N dan Pak B, Ahmad menerangkan, anaknya Imam Taufik dijanjikan berangkat ke Polandia.

Pada bulan Oktober 2021 lalu, barulah Imam Taufik berangkat bersama rombongan sekitar 75 orang lainnya dari berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan Turki.

"Kata agen penyalur itu, anak saya mestinya ke Turki dulu. Karena katanya kalau ke Polandia itu harus transit ke Turki selama 3 bulan, sembari menunggu panggilan dan mengurus incomet di Turki seperti sejenis KTP untuk bisa masuk ke Polandia," papar Ahmad.

Setelah tiga bulan di Turki, ternyata tidak ada pemberangkatan ke Polandia.

Alasannya, karena tengah berkecamuk perang Ukraina vs Rusia. "Jadi alasan itulah tidak bisa masuk ke Polandia," papar Ahmad.

Dari informasi yang didapat pihak keluarga, Imam Taufik bersama puluhan orang lainnya dari Indonesia sempat bekerja terlebih dahulu di Pabrik Sepatu dan Masker di Turki.

Namun tidak lama, pabrik tersebut tutup. Dan mereka pun menganggur sampai kehabisan bekal. Informasi yang didapat, dua bulan sebelumnya, puluhan WNI itu tinggal di penampungan yang disediakan oleh sponsor.

Namun sekarang, mereka tinggal menumpang-numpang di tempat rekan sejawat yang bekerja resmi di Turki. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Awalnya Dijanjikan Kerja di Polandia, Puluhan WNI Terdampar di Turki, 4 di Antaranya Warga Lampung, https://www.tribunnews.com/regional/2022/04/18/awalnya-dijanjikan-kerja-di-polandia-puluhan-wni-terdampar-di-turki-4-di-antaranya-warga-lampung?page=all.

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved