Berita Bontang Terkini

Rumah Toga Enggang Herbal Bontang, Edukasi untuk tak Bergantung pada Obat Kimiawi 

Dengan memanfaatkan halaman rumah yang kosong, Suwaji mengawali kegiatan budidaya tanamannya berupa sayur-sayuran di Kota Bontang

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NIKEN DWI
Tangkapan layar program Local Heroes oleh Tribun Kaltim melalui media YouTube pada Selasa (19/4/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Di balik Rumah Toga Enggang Herbal Bontang, terdapat sosok Suwaji selaku founder atau pendirinya.

Dengan memanfaatkan halaman rumah yang kosong, Suwaji mengawali kegiatan budidaya tanamannya berupa sayur-sayuran di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

"Awalnya itu saya tidak menanam tanaman herbal, tetapi sayur-sayuran saja di halaman rumah samping yang kosong," kata Suwaji dalam webinar di YouTube TribunKaltim.co pada Selasa (19/4/2022).

Mulai sejak tahun 2012, Suwaji mulai menanam tanaman seperti jahe, temulawak dan lain-lain.

Baca juga: Local Heroes TribunKaltim, Marifah Herbal Bontang Gaungkan Tren Budidaya Tanaman Toga dari Rumah

Baca juga: Bintang Toedjoe Serahkan Bantuan Suplemen Herbal bagi Warga Korban Banjir di Sangatta Kutim

Baca juga: Selain Rimpang Jahe, Inilah 3 Tanaman Herbal Asli Indonesia Sedang Diuji untuk Penanganan Covid-19

Kemudian di tahun 2013, pihak Pupuk Kaltim menawarkan Suwaji untuk mengembangkan tanaman toga yang dimilikinya.

"Di 2013, Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk Kaltim masuk untuk mengembangkan tanaman toga yg saya miliki secara besar," terangnya.

"Kita dibuatkan Greenhouse dan melakukan penanaman bibit tanaman yang ada," tambahnya.

Pada pertengahan tahun 2015, Kelompok Enggang Herbal diberangkatkan oleh Pupuk Kaltim ke Yogyakarta untuk mengikuti pelatihan pengembangan tanaman herbal lebih jauh lagi.

Baca juga: Benarkah Jahe, Kunyit dan Temulawak Bisa Menangkal Virus Corona? Ini Pendapat Para Ahli

"Disana kami dilatih untuk membuat bermacam-macam minuman kesehatan," pungkasnya.

"Memang dari Yogyakarta waktu itu kita diajarkan membuat minuman yang benar-benar sehat dan tidak berdampak negatif bagi tubuh," lanjutnya.

Suwaji juga kerap kali memberikan edukasi mengenai tanaman herbal ke masyarakat, baik secara kelompok atau pun perorangan.

Sifatnya Sudah Universal

Dan ternyata, pemanfaatan tanaman herbal ini tidak hanya digeluti di Indonesia saja.

Suwaji mengaku pada saat dirinya mengikuti pelatihan di Yogyakarta, ada berbagai negara yang juga mengikuti pelatihan tersebut, contohnya saja Amerika Serikat, India dan lain-lain.

"Di Indonesia sendiri kita punya 10 macam tanaman khas yang berkhasiat untuk pengobatan dan hanya tumbuh di Indonesia saja," tuturnya.

Baca juga: Khasiat Minum Air Rebusan Jahe Campur Pandan Bagi Kesehatan Tubuh, Ini Cara Membuatnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved