Ramadhan
Itikaf Adalah Berdiam Diri di Masjid, Berikut Syarat dan Rukun Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Itikaf adalah berdiam diri di Masjid, Berikut syarat dan rukun Itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.
TRIBUNKALTIM.CO - Itikaf adalah berdiam diri di Masjid, Berikut syarat dan rukun Itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.
I’tikaf sunnah dilakukan setiap waktu, tetapi yang paling utama (afdhal) jika dilakukan di bulan Ramadhan.
Arti dari i’tikaf ialah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata- mata niat beribadah kepada Allah.
Lalu, bagaimanakah tata cara itikaf?
I’tikaf pada bulan Ramadhan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.
I’tikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.
Konon Rasulullah selalu melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Baca juga: Tetap Akan Mendapatkan Pahala, 7 Amalan yang Bisa Dilakukan Bagi Wanita Haid di Bulan Ramadhan
Baca juga: Ini Efek yang Buruk Bagi Tubuh Anda jika Makan Mi Instan saat Berbuka Puasa dan Sahur
Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari.
Ketika beliau tidak bisa i’tikaf, beliau kemudian menggantinya dengan i’tikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.
Tindakan Rasulullah itu merupakan bukti pentingnya ibadah i’tikaf.
Kesungguhan Rasulullah untuk mengerjakan ibadah yang satu ini juga bisa menjadi motivasi untukmu melakukan hal yang sama.
Syarat dan Rukun Itikaf
Sebelum melakukan i’tikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya, antara lain sebagai berikut:
Pertama, niat, dalam i’tikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan.
Bahkan jangan sampai melamun, dan pikiran kosong.