Berita Samarinda Terkini

Serius Atasi Stunting, Pemkot Luncurkan Program DASHAT di Semua Kelurahan

Penyakit terhambatnya pertumbuhan anak atau stunting di Kota Samarinda menjadi perhatian serius pemerintah kota.

HO/PEMKOT SAMARINDA
Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di 59 kelurahan di kota Samarinda. HO/PEMKOT SAMARINDA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Penyakit terhambatnya pertumbuhan anak atau stunting di Kota Samarinda menjadi perhatian serius pemerintah kota.

Oleh karena itu, guna menjamin kesehatan tumbuh kembang generasi di Samarinda, Pemkot melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) kota Samarinda meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

Program tersebut merupakan langkah dari Pemkot Samarinda untuk memberikan edukasi serta penyuluhan kepada orangtua dalam hal pemberian gizi yang cukup dalam masa pertumbuhan anak atau bayi.

Kepala DPPKB kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistyani menjelaskan program yang diluncurkan pada Kamis (21/4/2022) kemarin itu akan digerakkan di tingkat kelurahan di Kota Samarinda yang berjumlah 59 kelurahan.

“Program ini tidak hanya untuk sosialisasi atau penyuluhan, tetapi juga dilakukan secara terpadu,” ujar Ayu melalui keterangan tertulis, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Dukung Program Penurunan Stunting, Pemkab Kubar Targetkan 14 Persen secara Nasional

Baca juga: Peduli Kesehatan Warga dan Upaya Menekan Angka Stunting, PT IMM Pengobatan Gratis di 11 Desa Binaan

“Karena potensi angka stunting ini berada di kelompok masyarakat kurang mampu, sehingga pemerintah kota juga memberi perhatian serius terhadap upaya kemandirian ekonomi bagi keluarga,” tuturnya.

Program DASHAT ini akan ditunjang dengan beberapa program pendukung lainnya, di antaranya melalui kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang saat ini telah ada sebanyak 58 kampung KB di Samarinda, yang tersebar di setiap kelurahan.

Kebutuhan gizi dan asupan makanan yang berkualitas diharapkan mampu disuplai oleh kampung KB ini, karena di dalamnya keluarga diberi pendampingan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan bergizi secara mandiri.

“Hasil monitoring secara berkala, sejauh ini ada beberapa kampung KB yang telah mencapai klasifikasi mandiri dan berkembang, dengan ini perkembangan kampung KB di Samarinda telah berjalan cukup baik,” ujar Ayu.

Namun menurut mantan Kadispar itu, pembinaan kampung KB terutama untuk menunjang program DASHAT ini perlu terus dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting di Kota Samarinda.

Baca juga: Dukung Pengendalian dan Pencegahan Stunting, PKT Launching Program PEDALGAS

Diketahui angka prevalensi stunting di Kota Samarinda pada tahun 2021 berada pada angka10,7 persen, dimana telah terjadi penurunan angka stunting dibanding tahun sebelumnya dari 11,9 persen.

Program DASHAT sendiri diluncurkan secara resmi oleh Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi yang mengharapkan program tersebut dapat merealisasikan penurunan angka stunting di Kota Samarinda.

“Anak-anak tidak mungkin bisa tumbuh dan berkembang dengan baik kalau tidak mendapat asupan gizi yang cukup, maka semoga program ini dapat menurunkan angka stunting di Samarinda,” ucapnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved