Berita Berau Terkini

Pengrajin Kopiah Batik Khas Kalimantan di Berau Raup Untung, Jelang Lebaran Banyak Pesanan

Ramadhan menjadi momentum bagi pengarajin kopiah atau songkok khas motif Kalimantan ini untuk dikenalkan kepada masyarakat, khususnya Berau.

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Farid Surahman bersama kopiah batik buatannya sendiri. Penjualan selama Ramadan berlangsung baik. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ramadhan menjadi momentum bagi pengrajin kopiah atau songkok khas motif Kalimantan ini untuk dikenalkan kepada masyarakat, khususnya Berau.

Farid Surahman, pengrajin songkok, menjelaskan dirinya memanfaatkan momentum Ramadhan untuk lebih mempromosikan kopiah buatannya sendiri.

Ia mendirikan toko khas oleh-oleh Berau bernama Sappe Dayak dengan ketertarikan dan khusus menjual produk khas daerah.

“Sebelumnya saya kerja konveksi di Jawa, dan mencoba buka toko di sini. Nah kopiah ini salah satu produk dan saya buat sendiri juga,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Kamis (28/4/2022).

Sebelumnya, kopiah yang ia buat, hanya iseng dengan menggunakan kain perca.

Baca juga: Mengais Rezeki di Bulan Penuh Berkah, Pedagang Songkok di Berau Ketiban Untung

Setelah melihat batik Kalimantan, ia kemudian berencana untuk membuat kopiah dari kain bercorak batik Kalimantan. Memang, diakuinya, untuk kain batik Berau, masih sulit.

Tetapi, promosinya sempat terhenti, saat awal pandemi ikut mempengaruhi ekonomi Berau. Sebab, Farid saat itu masih mempromosikan dengan cara menitip barangnya di bandara, di toko oleh-oleh.

Selain itu, ia juga mempromosikan melalui media sosial, dan market place. Dan, beberapa kopiah itu sudah terbang ke Lampung, Aceh, Jawa Tengah, Bangka Belitung.

“Kebanyakan masih promosikan di marketplace. Karena toko Sappe kami hanya di dalam gang, tidak langsung terlihat,” bebernya.

Sejauh ini, kopiah batik itu dibandrol dengan harga Rp 50 ribu per kopiah, dan untuk pembelian harga grosir, bisa di bawah harga satuan.

Menurutnya, bahan di Berau lumayan terbatas, hal itu juga yang mempengaruhi harganya.

Baca juga: Bupati Berau Sri Juniarsih Tutup Rangkaian Safari Ramadhan di Kecamatan Tanjung Redeb

“Selama masih mudah cari di Berau, paling jauh dari Samarinda,” bebernya.

Kemudian, di bulan puasa ini, sudah lebih dari 3 lusin kopiah yang terjual. Dan kemungkinan lebih banyak lagi. Karena sesuai dengan momentum dan desainnya cocok dengan baju lebaran.

Farid juga berharap, ia dapat mewujudkan keinginan untuk mengolah batik menjadi sarung agar sepasang.

“Untuk penjualan kali ini, lumayan sekali. Sekarang juga saya dan istri juga sedang mengisi stok,” tuturnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved