Rektor ITK Viral
Bikin Gaduh, Tulisan Rektor ITK Prof Budi Santosa Purwokartiko yang Dianggap Diskriminatif dan SARA
Viralnya postingan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko lewat akun medsosnya hingga membuat gaduh,
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Viralnya postingan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko lewat akun media sosialnya hingga membuat gaduh dunia maya terpantau sampai dini hari ini, Minggu (1/5/2022).
Tulisan Prof Budi Santosa yang dibuat pada 27 April 2022 viral di medsos dan memicu reaksi netizen.
Postingan tersebut menjadi kontroversi karena dianggap mengandung unsur SARA.
Baca juga: ITK Gelar Konferensi Pers Pemilihan Rektor, Harapkan Calon yang Berwawasan Global
Baca juga: Kembangkan Inovasi Mahasiswa, ITK Borong Juara Pertamina Innovation Project 2021
Prof Budi Santosa dalam tulisan pribadinya menunjukkan sikap kurang setuju kepada mahasiswa yang mengucapkan kalimat dalam ajaran Islam.
Singgungan dalam suatu kalimat di postingan Prof Budi Santosa juga dianggap diskriminatif terhadap kaum perempuan berhijab menurut netizen yang berkomentar.
Bahkan sebagian netizen menganggap tulisan Prof Budi Santosa sangat tidak mencerminkan gelar dan jabatan yang kini disandangnya.
"ITK dapat menegur rektor yang berperilaku tidak wajar, tidak ilmiah dan bertentangan dengan nilai nilai Pancasila," tulis salah satu netizen dengan nama akun @nilawastu mengomentari pemberitaan di media sosial Twitter.

Berikut ini tulisan Rektor ITK Prof Budi Santosa Purwokartiko yang menjadi viral dan dianggap diskriminatif oleh netizen:
Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri.
Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa.
Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa.
Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8, dan 3.9.
Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5, bahkan 9.
Duolingo bisa mencapai 140, 145, bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan, dan asisten lab atau asisten dosen.

Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya.