Berita Internasional Terkini

Dikecam Amerika Serikat, Turki Tetap Lanjutkan Impor Rudal Rusia Batch Kedua, Ini Alasannya

Dikecam Amerika Serikat, Turki tetap melanjutkan impor rudal Rusia batch kedua, ini alasannya.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Heriani AM
Youtube
Rudal Rusia -Dikecam Amerika Serikat, Turki tetap melanjutkan impor rudal Rusia batch kedua, ini alasannya. 

TRIBUNKALTIM.CO – Dikecam Amerika Serikat, Turki tetap melanjutkan impor rudal Rusia batch kedua, ini alasannya.

Konflik Rusia - Ukraina masih terus berlanjut hingga saat ini.

Ketegangan kedua negara ini turut berimbas ke negara lain.

Terutama yang memilih ikut campur pada konflik dua negara bekas Uni Soviet ini.

Sementara itu Pemerintah Turki mengatakan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan kegiatan pengadaan impor senjata dari Rusia selama beberapa bulan ke depan, meski saat ini konflik di antara Rusia dan Ukraina tengah berkecambuk.

Baca juga: Dibombardir Sanksi dari Barat, Rusia Malah Menangguk Untung Rp 958 Triliun dari Penjualan Minyak

Baca juga: Terkuak Kapan G20 di Bali Sebenarnya Akan Digelar, Benarkah Presiden Rusia dan Ukraina akan Hadir?

“Kami bisa saja menerima pengiriman batch kedua segera, tetapi salah satu parameter penting dari proyek ini melibatkan kerjasama teknologi tertentu dan parameter produksi bersama,” ujar Ketua Industri Pertahanan Turki (SSB), Ismail Demir.

Dalam pengadaan senjata di batch kedua, rencananya Turki akan memasok pertahanan negaranya dengan rudal paling canggih yang digunakan Rusia untuk menggempur Ukraina.

Sebagai informasi pembelian senjata ini merupakan lanjutan dari program impor tahun 2017 silam.

Dimana pada saat itu keduanya menandatangani perjanjian untuk memasok empat divisi sistem pertahanan udara S-400 senilai 2,5 miliar dolar AS.

Pengiriman batch pertama telah dilakukan Rusia pada 2019 lalu, dengan mengirimkan sistem pertahanan udara S-400 Ankara, dilansir dari Arab News.

Keputusannya yang diambil pemerintah Turki pun mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak salah satunya AS.

Hal ini terjadi lantaran Amerika khawatir jika pembelian senjata yang lakukan Turki dapat membahayakan negaranya.

Bahkan adanya kerjasama ini membuat Turki terpaksa dikeluarkan dari program pengembangan jet tempur F-35, dimana posisi Turki saat itu sebagai produsen sekaligus pembeli utama dari jet tempur tersebut.

Baca juga: Inggris Percaya Putin Deklarasikan Perang Dunia III Bulan Mei, Sejarah & Kebanggaan 9 Mei Bagi Rusia

Namun di tahun ini, Turki diketahui kembali ikut bergabung dengan beberapa sekutu NATO lainnya untuk melakukan pembelian100 jet F-35.

Tak mau bernasib sama seperti tahun sebelumnya, Turki menegaskan bahwa S-400 yang dibelinya dari Rusia tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO jet F-35.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved