Berita Nasional Terkini

KKB Papua Unjuk Kekuatan untuk Hadapi TNI-Polri, Ratusan Anggota Teroris Keluar dari Persembunyian

Media sosial kembali dijadikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai tempat propaganda

IST Via Pos Kupang
Tangkapan kamera, ratusan anggota KKB Papua berlari mengitari tiang bendera Bintang Kejora. 

KKB tak hanya menyerang TNI Polri dan membunuh warga sipil baik remaja dan orang dewasa tetapi juga anak-anak.

Kekejaman KKB tersebut tak hanya dilakukan terhadap kaum pria tetapi juga kepada perempuan.

Bahkan sang pendeta itu mengatakan bahwa KKB di Papua telah menghancurkan masa depan anak-anak gadis dan anak-anak perempuan di bawah umur.

"Papua telah menjadi zona hitam karena kebengisan KKB yang dilakukannya dengan sesuka hati," kata pendeta bernama Jufinus Mawa, dilansir dari TribunPalu.com berjudul Ratusan Anggota KKB Papua Lari Keluar dari Persembunyian Lalu Mengitari Tiang Bendera Bintang Kejora.

Atas kondisi itu, maka sang pendeta Jufinus Mawa berterima kasih kepada TNI Polri yang telah hadir di Papua.

Ia menyerahkan sepenuhnya semua masalah di Papua kepada pemerintah dan kepada TNI Polri.

Baca juga: KISAH HARU Istri Tukang Ojek yang Ditembak Mati KKB Papua: Kenapa Suami Saya Ditembak?

"Kami senang karena aparat TNI Polri telah hadir di Papua. Kehadirannya ini telah membuat suasana lebih tenang, lebih kondusif," ujarnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini Papua masih bergolak. Pergolakan itu dilakukan oleh kelompok kriminal yang berbekal senjata api dan senjata tradisional.

Kelompok kriminal tersebut merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Kelompok itu melancarkan aksinya hanya untuk satu tujuan yakni meraih kemerdekaan.

Sementara untuk mewujudkan tujuan tersebut, KKB juga selalu melakukan provokasi kepada masyarakat.

Bahkan untuk menambah anggotanya, KKB juga merekrut para pemuda dan anak-anak di bawah umur, untuk dilatih berperang.

Perekrutannya dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengiming-iming untuk dipekerjakan pada perusahaan swasta yang ada di Papua.

Dan, tatkala para pemuda itu tergiur dengan bujuk rayu tersebut, saat itulah mereka diantar kepada panglima KKB untuk digembleng.

Meski demikian, banyak pula anak-anak muda yang tak mau bergabung dengan KKB. Ini terjadi setelah TNI Polri memberikan penyadaran. (*)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved