Berita Internasional Terkini

Tak Mau Kalah Sama Amerika, Rusia Pamer Pesawat Kiamat Tanggal 9 Mei 2022, Misi Putin Hukum Barat

Tak mau kalah sama Amerika, Rusia pamer pesawat kiamat tanggal 9 Mei 2022, misi Vladimir Putin hukum barat.

Kolase Tribunkaltim.co
Vladimir Putin - Tak mau kalah sama Amerika, Rusia pamer pesawat kiamat tanggal 9 Mei 2022, misi Vladimir Putin hukum barat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Konflik Rusia dan Ukraina masih terus bergulir.

Operasi militer terus berlanggsung hampir 3 bulan di Ukraina.

Militer Rusia masih melakukan invasi di beberapa kota Ukraina.

Bahkan konflik tak hanya melibatkan dua negara saja, namun negara-negara eropa yang tergabing dalam NATO juga ambil peranan.

Barat dan sekutu baru-baru ini memutuskan untuk membantu Ukraina dalam hal penguatan persenjataan militer.

Dari informasi yang beredar, Amerika telah mengaktif pesawat kiamat mereka belum lama ini. 

Tak mau kalah sama Amerika, Rusia pun pamer pesawat kiamat tanggal 9 Mei 2022 mendatang.

Misi Vladimir Putin hukum barat diprediksi bakal dideklarasikan pada 9 Mei 2022.

Ada apa tanggal 9 Mei 2022? selengkapnya ada dalam arikel ini.

Baca juga: TERKUAK Pasukan Ukraina Pakai Ilmu Hitam & Bantuan Setan, Militer Rusia Dapati Sisa Ritual di Markas

Melansie Tribunnews.com dengan judul Beri Peringatan Keras untuk Barat, Rusia akan Terbangkan Pesawat Kiamat di Hari Kemenangan 9 Mei, presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan akan mengirim peringatan kepada Barat saat perayaan Hari Kemenangan pada Senin (9/5/2022) mendatang.

Tahun ini merupakan peringatan ke-77 kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.

Dilansir Reuters, Putin rencananya akan berpidato di Lapangan Merah di depan parade pasukan militer, tank, roket, dan rudal balistik antarbenua.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, parade kekuatan udara yang mencakup pesawat tempur supersonik, pembom supersonik strategis Tu-160, dan pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 akan melintas di atas Katedral St Basil.

Menurut laporan Reuters, ini akan jadi penampilan pertama Ilyushin Il-80 dalam parade Hari Kemenangan sejak 2010.

Pesawat airborne command and control Rusia ini difungsikan sebagai pusat komando udara untuk pejabat Rusia, termasuk Presiden, jika terjadi perang nuklir.

Dalam skenario itu, Il-80 dirancang untuk menjadi pusat komando jelajah Presiden Rusia.

Pesawat ini dikemas dengan teknologi, tetapi detail spesifik adalah rahasia negara Rusia.

Data terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, lapor Newsweek, menunjukkan bahwa parade Hari Kemenangan tahun ini akan dikurangi secara signifikan.

Diketahui pada tahun lalu, 12.000 tentara dan 191 kendaraan militer tampil dalam parade.

Kementerian belum menjelaskan pengurangan tersebut, meskipun sejumlah besar tentara dan perangkat keras militer terlibat perang di Ukraina.

Putin berulang kali menyamakan perang di Ukraina dengan perlawanan Uni Soviet terhadap Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler yang menyerang pada 1941.

"Upaya untuk menenangkan agresor pada malam Perang Patriotik Hebat ternyata merupakan kesalahan yang merugikan rakyat kita," kata Putin pada 24 Februari ketika dia mengumumkan 'operasi militer khusus' di Ukraina.

"Kami tidak akan membuat kesalahan seperti itu untuk kedua kalinya, kami tidak berhak."

Baca juga: TERNYATA Ukraina Harus Bayar Rp 1,4 Miliar Buat 1 Tembakan Meriam Howitzer, Bantuan Amerika & Jerman

Putin menganggap perang di Ukraina sebagai pertempuran untuk melindungi penutur bahasa Rusia di sana dari penganiayaan oleh Nazi.

Pemimpin berusia 69 tahun itu juga berusaha melawan ancaman terhadap Rusia karena ekspansi NATO di negara-negara bekas Uni Soviet.

Ukraina dan Barat menolak klaim fasisme sebagai omong kosong dan mengatakan Putin mengobarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Uni Soviet kehilangan 27 juta orang dalam Perang Dunia Kedua, lebih banyak dari negara mana pun.

Selain kekalahan Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte di tahun 1812, kekalahan Nazi Jerman adalah kemenangan militer paling dihormati Rusia, meskipun kedua invasi bencana dari barat membuat Rusia sangat sensitif tentang perbatasannya.

Perang di Ukraina akan membayangi Hari Kemenangan tahun ini.

Invasi Rusia yang dimulai sejak 24 Februari telah menewaskan ribuan orang dan membuat hampir 10 juta orang mengungsi.

Akibatnya, kini Moskow dicengkeram dengan sejumlah sanksi dari Barat yang dikhawatirkan memicu konfrontasi Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Sejauh ini, Rusia dan AS merupakan kekuatan nuklir terbesar di dunia.

Tahun ini tidak ada pemimpin Barat yang diundang Kremlin selama perayaan.

Padahal kurang dari dua dekade lalu, Presiden AS George W. Bush bergabung dengan Putin untuk perayaan 9 Mei di Moskow.

Baca juga: TERKUAK! Bantuan Senjata Barat ke Ukraina Tak Murah, 1 Tembakan Meriam Howitzer Senilai Rp1,4 Miliar

Sempat beredar spekulasi bahwa Putin sedang mempersiapkan pengumuman khusus terkait perang Ukraina, antara deklarasi perang atau mobilisasi nasional.

Namun hal ini telah dibantah juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov yang menyebutnya omong kosong.

Amerika Serikat sendiri diketahui juga memiliki pesawat 'hari kiamat' versi Boeing 747 yang banyak dimodifikasi, yang disebut E-4B Nightwatch.

Baru-baru ini, pesawat itu terlihat terbang di dekat Pangkalan Angkatan Udara Edwards California Selatan dan menemani Presiden Joe Biden selama perjalanan Maret ke Eropa untuk membahas perang di Ukraina dengan sekutu NATO. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved