Amalan dan Doa
Puasa Syawal Diberikan Kelonggaran Waktu yang Cukup Panjang, Ini Batasan Waktu Mengerjakannya
Puasa Syawal diberikan kelonggaran waktu yang cukup panjang, Ini batasan waktu mengerjakannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Puasa Syawal diberikan kelonggaran waktu yang cukup panjang, Ini batasan waktu mengerjakannya.
Puasa Syawal adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan dikerjakan di bulan Syawal.
Sebagaimana puasa wajib dan puasa sunnah lainnya, puasa Syawal dimulai dengan niat dan sahur di sepertiga malam dan diakhiri dengan berbuka saat masuk waktu maghrib.
Puasa Syawal sendiri dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal.
Lantas, kapan waktu yang dibolehkan puasa Syawal?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa Syawal diberikan kelonggaran waktu yang cukup panjang.
""Nabi memberikan kelonggaran dimulai dari awal Syawal sampai akhir bulan Syawal," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube
Baca juga: Bisakah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Bayar Utang Ramadhan? Ini Penjelasan Para Ulama
Meski demikian, Ustadz Adi Hidayat menegaskan haram hukumnya untuk menjalankan puasa pada 1 Syawal.
Hal ini lantaran pada tanggal itu umat Muslim dianjurkan melaksanakan salat Idul Fitri dan diharamkan untuk berpuasa.
"Tidak dibenarkan puasa Syawal di hari pertama bulan Syawal, itu hukumnya haram," jelas Ustadz Adi Hidayat Muslimah Hijrah ID.
Dijabarkannya, Rasulullah SAW sudah memberikan waktu yang cukup panjang untuk melaksanakan puasa Syawal, yakni dari 2 bulan Syawal hingga tanggal 29 Syawal.
Keutamaan melaksanakan puasa Syawal sangatlah besar bagi umat Islam.
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh", (HR Muslim).
Meski demikian, Ustadz Adi Hidayat, berurutan atau tidak berurutan bukanlah syarat untuk meraih pahala dan keutamaan dari puasa Syawal.
Jika melaksanakannya secara terpisah, Ustadz Adi Hidayat menilai, tidak ada masalah. Hal serupa juga jika melaksanakan secara berurutan.
Meski demikian, kata Ustadz Adi Hidayat, Semakin cepat melakukan puasa sunah Syawal, maka akan semakin baik.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Al-Maidah ayat 48 dan QS Al Imran ayat 133:
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai boleh tidaknya puasa Syawal berurutan //Tangkapan Layar Youtube/Muslimah Hijrah ID
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
“Berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah: 48)
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)
Ustadz Adi Hidayat menuturkan, bulan Syawal merupakan bulan untuk mempertahankan keimanan setelah menjalankan puasa selama hampir 30 selama Ramadhan.
Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa di bulan Syawal.
Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Batas Waktu Mengerjakan Puasa Syawal, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Boleh Tak Berurutan,