Berita Kutim Terkini
Wabup Kutim Kasmidi Bulang Dorong Pembangunan Daerah dengan CRS Perusahaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur tidak melulu bisa diandalkan sebagai sumber utama pembangunan daerah
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur tidak melulu bisa diandalkan sebagai sumber utama pembangunan daerah.
Hal tersebut mengingat luasnya Kabupaten Kutai Timur sehingga kebutuhan pembangunannya juga tentu akan banyak.
Terutama infrastruktur dasar yang seringkali dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang menyebut bahwa pemerintah bisa mengandalkan opsi lain dalam mendorong pembangunan daerah.
Baca juga: Kolaborasi dengan Desainer Kondang, Tirah S Bulang Promo Batik Wakaroros Kutim ke Tingkat Nasional
Baca juga: Wabup Kutim Kasmidi Minta Pengurus Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Harus Uji Kelayakan
Baca juga: Wabup Kasmidi Bulang Lepas Atlet Airsoft Gun dari Kutim, Ikut Tanding dalam Kejurnas di Magelang
Yakni melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan.
Dengan adanya upaya ini, pemerintah lebih bisa membelanjakan anggaran daerah dengan bijak.
“CSR bisa kita manfaatkan sebagai dalah satu pendukung pembangunan daerah, sehingga serapan anggaran memang ditujukan untuk skala prioritas pembangunan saja,” ujarnya.
Untuk tetap mendorong efisiensi dan efektifitas anggaran dalam pembangunan daerah, Pemkab tentu harus memperhitungkan kemampuan anggaran.
Baca juga: Wabup Kasmidi Bulang Ingatkan Dua Misi Penting Bagi Atlet Voli Kutai Timur
Sumber-sumber lain yang digunakan adalah pemanfaatan program kementerian hingga permohonan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi Kalimantan Timur.
Namun sebagai daerah yang kaya akan geliat industri pertambangan dan perkebunan, tentu CSR menjadi salah satu pendukung yang stabil dalam pembangunan daerah.
“Tapi hal itu masih kurang dan kerap ada perubahan kebijakan. Oleh karenanya perlu juga dibantu oleh dana CSR perusahaan,” ujarnya.
Diharapkan adanya program CSR dari perusahaan bisa membantu pembangunan paling tidak di tingkat desa sebagai kawasan ring 1.
Wabup Kasmidi yang juga Ketua Tim CSR Kutim tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah menentukan pembangunan apa saja yang menjadi prioritas menggunakan dana CSR perusahaan.
“Kami harap tiap perusahaan bisa pula berkontribusi terhadap pembangunan di Kutim. Apalagi cukup banyak perusahaan dengan skala besar di sini,” ujarnya.
Sejauh ini, Kasmidi Bulang mengakui, memang pemkab tidak mematok persentase jumlah bantuan CSR untuk pembangunan di daerah.