Virus Corona

Sekian Lama Ditutup, Kenapa Kim Jong Un Baru Umumkan Kasus Covid-19 di Korea Utara? Ini Kata Pakar

Sekian lama ditutup rapat, kenapa Kim Jong Un baru umumkan kasus Covid-19 di Korea Utara?

Editor: Syaiful Syafar
voanews
Seorang pejalan kaki berjalan melewati layar yang menampilkan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengenakan masker pada program berita TV di Tokyo, 13 Mei 2022. Korea Utara secara mengejutkan melaporkan 21 kematian akibat Covid-19. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sekian lama ditutup rapat, kenapa Kim Jong Un baru umumkan kasus Covid-19 di Korea Utara?

Pertanyaan tersebut muncul menyusul informasi terbaru yang disiarkan pemerintah Korea Utara.

Seperti diketahui, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk pertama kalinya mengakui kasus Covid-19 di negaranya.

Padahal sebelumnya, pemerintah Korea Utara tidak pernah mempublikasikan kasus Covid-19 yang terjadi di negara tersebut.

Bahkan Korea Utara bersikeras mempertahankan status nol dalam kasus Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Meledak di Korea Utara, Kim Jong Un Akhirnya Pakai Masker namun Tolak Bantuan Vaksin

Baca juga: Covid Varian Omicron Belum Usai Kini Muncul Hepatitis Akut, Peneliti Jepang Temukan Adanya Korelasi

Baca juga: Kasus Covid-19 di Australia Meledak, 3 Pakar Beberkan Penyebabnya: Bias Data hingga Abai Prokes

Selain melakukan upaya desinfeksi selama berbulan-bulan, Korea Utara juga melakukan lockdown secara ketat semenjak kasus Covid-19 muncul di belahan dunia sekitar dua tahun lalu.

Namun, pada hari Jumat (13/5/2022), Korea Utara secara mengejutkan melaporkan 21 kematian tambahan akibat Covid-19.

Kantor Berita Negara Korea Utara (KCNA) mengatakan hampir 281.000 orang telah menerima perawatan dan 27 di antaranya telah meninggal dunia.

KCNA pun juga mengatakan bahwa varian Omicron dari Virus Corona telah dikonfirmasi sebagai penyebab satu kematian.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pun terpaksa tampil di hadapan publik dengan menggunakan masker.

Ia mengonfirmasi bahwa pusat penularan kasus Covid-19 di negaranya berasal dari ibu kota negara tersebut, Pyongyang.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Diduga dari Adenovirus hingga Covid-19, Ahli dari Inggris Buka Suara

Kim Jong Un menyatakan pada April lalu, Korea Utara telah mengadakan dua peringatan penting — peringatan 110 tahun kelahiran pendiri Korea Utara Kim Il Sung pada 15 April dan diikuti 10 hari kemudian oleh Hari Yayasan Militer ke-90. 

Peristiwa itu menciptakan kerumunan besar-besaran.

Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara yang berbasis di Seoul, mengatakan bahwa pengungkapan situasi Pyongyang tentang situasi Covid-19 yang parah oleh Kim Jong Un tampaknya memiliki dua tujuan.

"Korea Utara mempublikasikan situasi Covid-19-nya kemungkinan karena, satu, membutuhkan keterlibatan rakyatnya untuk mengatasi virus tersebut. Dan kedua, itu secara tidak langsung mengirim pesan ke komunitas internasional, bahwa jika itu terjadi, Korea Utara akan membutuhkan bantuan," ungkap Yang Moo-Jin dikutip TribunKaltim.co dari VOA.

Baca juga: Ogah Bernasib Seperti China & Hongkong, Taiwan Tinggalkan Zero Covid dan Pilh Berdamai dengan Corona

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved