Berita Nasional Terkini

KKB Papua Makin Brutal, Panglima TNI Diminta Segera Bertindak, Tapi Jangan Pakai Ancaman

Aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, membuat banyak pihak geram

TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengunjungi Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU yang berada di Kompleks Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/11/2021). KKB Papua Makin Brutal, Panglima TNI Diminta Segera Bertindak, Tapi Jangan Pakai Ancaman. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) 

TRIBUNKALTIM.CO - Aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, membuat banyak pihak geram.

Banyak pihak juga yang meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk melakukan tindakan tegas.

Namun, hal itu kunjung dilakukan TNI mengingat adanya sejumlah aturan yang harus dipatuhi.

Melihat aksi KKB Papua semakin mengganas, Pengamat kebijakan publik Jerry Massie meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa segera bertindak.

Hal ini mengingat aksi KKB Papua yang semakin masif menyerang pos TNI-Polri hingga warga sipil.

Sepanjang Januari - Maret 2022, tercatat KKB Papua setidaknya telah melakukan 7 tindak pidana dengan 13 orang korbannya tewas.

Baca juga: Unggah Foto Anies Baswedan Berkoteka, Ruhut Sitompul Diadukan Pemuda Papua ke Polisi

Baca juga: KKB Kembali Berulah Tembaki Truk yang Ambil Pasir di Puncak Papua, Nasib Sopir Hilang Misterius

Baca juga: PROFIL 5 Pj Gubernur yang Dilantik Presiden Jokowi, Eks Kapolda Papua Hingga Staf Ahli Menteri

"Saya kira harus ada keseriusan dari Panglima TNI Andika Perkasa. Ingat, Papua juga bagian penting dari Indonesia dan mereka juga penyumbang penerimaan domestik bruto (PDB) untuk negara kita," kata Jerry dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Dia mengatakan perlu ada pendekatan dan lobi agar situasi dan kondisi di Papua stabil, aman, dan kondusif.

Apalagi, tambahnya, saat dilantik menjadi Panglima TNI, Andika berjanji akan memperbaiki penanganan konflik di Papua.

Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu, pendekatan melalui aspek budaya bisa dilakukan dan dianggap sangat ampuh.

Masyarakat Papua, katanya, pada dasarnya adalah orang baik, sehingga upaya pendekatan itu dapat dilakukan lewat para kepala suku dan tokoh agama untuk membantu sosialisasi.

Baca juga: UPDATE! Teror KKB Papua di Distrik Gome Dipenuhi Suara Tembakan, Begini Nasib Sopir Truk yang Hilang

"Pentingnya masuk lewat budaya persuasif, sebetulnya jangan ada ancaman dan tindakan sporadis. Ingat, anak Papua bagian NKRI dan perlu dijaga," katanya.

Komunikasi dan diplomasi budaya juga harus terus dikedepankan, katanya.

Pemerintah harus mengetahui dan memahami kenapa terjadi gejolak dan pergolakan di Papua.

Setidaknya, Pemerintah pusat harus mengetahui akar masalah karena tidak ada asal kalau tidak ada api.

Pada dasarnya, banyak dari orang Papua hanya mempertahankan hak dan tanah mereka, tambahnya.

Baca juga: Orang Kepercayaan Lekagak Telenggen Tewas, TNI Kuasai Markas Besar KKB Papua & Sita Dokumen Rahasia

Selama Januari-Maret 2022, KKB tercatat telah melakukan tujuh aksi kekerasan hingga mengakibatkan 13 orang korban tewas.

Terakhir, Rabu (17/4), prajurit TNI di Pos TK Quari Atas Yonif R 431/SSP Distrik Kenyam berhasil menggagalkan upaya aksi kekerasan dari KKB di Kabupaten Nduga, Papua.

Saat dilantik menjadi Panglima TNI, Andika berjanji akan memperbaiki penanganan konflik di Papua, serta mengevaluasi dan mengubah strategi dalam menjaga keamanan NKRI.

"Papua pasti kami akan perbaiki karena saya ingin menggunakan peraturan perundangan, sehingga jangan sampai kita ini melakukan tindakan atau mengambil hak orang lain," kata Andika saat pelantikan pada 17 November 2021.

Dia ingin prajurit TNI melaksanakan tugas di Papua sama seperti daerah lain.

Baca juga: Terjawab Siapa Sebenarnya Bos KKB Papua yang Tewas, Terkuak Nasib Lekagak Telenggen & Lesmin Walker

Andika juga mengaku telah memiliki konsep baru dalam menangani konflik di Papua.

"Detailnya setelah saya lakukan evaluasi. Saya sudah ada konsep sehingga itu yang akan saya lakukan," ujarnya.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan, Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi penghambat dalam menumpas kelompok pemberontak tersebut.

Hal itu disampaikan Jenderal Andika Perkasa berkunjung ke Markas Korem/142 Tatag Mamuju, Kamis (12/5/2022).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut menurutkan, upaya yang ditempuh saat ini adalah langkah jangka panjang dalam meyikapi kelompok tersebut.

Baca juga: Akhirnya Markas Besar KKB Papua Kelompok Egianus Kogoya Terkuak, Respon TNI-Polri?

"Kami terus berupaya menangani kasus tersebut dengan cara-cara kami yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan," terang Jenderal Andika Perkasa.

"Walaupun dari kelompok bersenjata tidak menunjukkkan nilai kemanusiaan, tapi kita tidak boleh terpancing," lanjutnya.

Dikatakan, langkah yang saat ini ditempuh ialah terus menangani kasus itu secara hukum dan prosedural.

Tentunya tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan atau hak asasi manusia yang dijunjung tinggi.

Jenderal Andika berharap pihak KKB tersebut kembali kepada kadaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti dilansir dari TribunManado.co.id berjudul Panglima TNI Jenderal Andika Curhat soal Tangani KKB Papua, 'Melembek' Demi Kemanusiaan. (*)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved