Virus Corona
Miris, Ledakan Covid-19 di Korea Utara, Angka Kematian Meningkat di Saat Persediaan Obat Kurang
Miris, ledakan covid-19 di Korea Utara, kematian meningkat di saat kurangnya persediaan obat-obatan. Pada Minggu (15/05/22).
Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara yang berbasis di Seoul, mengatakan bahwa pengungkapan situasi Pyongyang tentang situasi Covid-19 yang parah oleh Kim Jong Un tampaknya memiliki dua tujuan.
"Korea Utara mempublikasikan situasi Covid-19-nya kemungkinan karena, satu, membutuhkan keterlibatan rakyatnya untuk mengatasi virus tersebut. Dan kedua, itu secara tidak langsung mengirim pesan ke komunitas internasional, bahwa jika itu terjadi, Korea Utara akan membutuhkan bantuan," ungkap Yang Moo-Jin dikutip TribunKaltim.co dari VOA.
Baca juga: Ogah Bernasib Seperti China & Hongkong, Taiwan Tinggalkan Zero Covid dan Pilh Berdamai dengan Corona
Calon menteri unifikasi di kabinet baru Yoon Kwon Young-Se mengonfirmasi bahwa dia akan mendorong bantuan kemanusiaan untuk Korea Utara, termasuk perawatan Covid-19, jarum suntik dan pasokan medis lainnya.
Hal ini pula yang akan menghidupkan kembali dialog antar-Korea khususnya.
Di mana diharapkan akan ada kerja sama potensial antar Korea Utara dengan Korea Selatan terkait Covid-19.
Sebelumnya, Korea Utara belum mengambil langkah praktis untuk mencari bantuan dari luar.
Dan sejauh ini, Korea Utara tampaknya masih berpegang teguh pada ideologi budaya kemandirian yang telah lama diterapkan.
Sebelumnya KCNA pernah melaporkan bahwa Kim Jong Un menyatakan keyakinannya bahwa Korea Utara akan dengan sempurna memblokir dan menghentikan sumber virus dan memimpin kemenangan terobosan dalam kampanye pencegahan epidemi yang hebat.
(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.