Berita Nasional Terkini
Apa Not To Land Notice? Alasan UAS Ditolak Masuk Singapura, Abdul Somad Duga Terkait Pilpres 2019
Apa itu Not To Land Notice? Alasan UAS ditolak masuk Singapura, Abdul Somad duga masih terkait Pilpres 2019.
TRIBUNKALTIM.CO - Apa itu Not To Land Notice yang membuat UAS tak bisa masuk Singapura?
Istilah Not To Land Notice menjadi alasan Ustadz Abdul Somad ( UAS ) ditolak masuk Singapura.
Peringatan Not To Land Notice ini dikeluarkan Immigration and Checkpoints Authority ( ICA ) Singapura untuk UAS sehingga Ustadz Abdul Somad tidak bisa masuk ke Singapura.
Apa yang sebenarnya terjadi hingga UAS ditolak masuk Singapura?
Dan apa itu Not To Land Notice yang dikeluarkan ICA Singapura yang menyebabkan Ustadz Abdul Somad harus kembali pulang ke Indonesia.
UAS menduga penolakan dirinya masuk ke Singapura ini masih terkait dengan Pilpres 2019.
Selain itu, UAS menyebut kasus serupa yang pernah dialaminya ketika ia ditolak masuk Timor Leste tahun 2018 lalu.
Selasa, 17 Mei 2022, Dubes Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo saat dikonfirmasi menjelaskan alasan UAS ditolak masuk Singapura adalah karena ada izin yang belum dipenuhi UAS untuk berkunjung ke negara tersebut.
Baca juga: TERNYATA Ustadz Abdul Somad Bukan Dideportasi Singapura, UAS Beber 1 Jam Dikurung di Sel 1x2 Meter
Namun menurut Suryopratomo, Imigrasi Singapura tidak memberikan penjelasan terkait alasan Not To Land Notice yang diberikan kepada UAS.
Suryopratomo, Dubes Indonesia untuk Singapura mengatakan, "Beliau tidak diperkenankan masuk Singapura.
Apa alasannya, imigrasi tidak pernah menjelaskan alasan."
Meski UAS menyebut dirinya dideportasi, namun Suryopratomo menegaskan Ustadz Abdul Somad tidak dideportasi.
Menurut Dubes Indonesia, imigrasi tidak pernah menjelaskan alasan seseorang ditolak masuk suatu negara.
Suryopratomo menyebut kasus UAS ini serupa dengan pengajuan visa ke sejumlah negara.
Namun, Indonesia bebas visa dengan Singapura, maka penolakan dilakukan ketika yang bersangkutan (dalam hal ini UAS) datang ke Singapura.
"Sama kalau kita mengajukan visa ke Kedubes AS atau Australia atau Inggris.
Ketika ditolak visanya tidak pernah dijelaskan alasannya. Ini kasusnya sama.
Hanya sama karena dengan Singapore itu bebas visa, maka penolakan dilakukan ketika yang bersangkutan datang," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul Penjelasan Dubes RI Soal 'Not to Land Notice' dan Alasan UAS Ditolak Masuk Singapura.
Dubes Suryopratomo mengatakan hal yang sama juga pernah dialami Eks Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Dideportasi dari Singapura, UAS: Saya Dimasukkan dalam Ruangan Macam Liang Lahat
Gatot Nurmantyo pernah ditolak imigrasi Amerika Serikat (AS), padahal saat itu ia sudah memiliki visa.
Dan Amerika tidak pernah menyampaikan alasan menolak kedatangan Gatot Nurmantyo di AS.
"Semua negara mempunyai kedaulatan sendiri-sendiri. Dan kalau menolak tidak perlu ada penjelasan.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pernah ditolak imigrasi Amerika padahal sudah memiliki visa. Ditanya alasannya, tidak pernah disampaikan," ujarnya.
UAS Duga terkait Pilpres 2019
Abdul Somad menyatakan, dia tidak mendapat penjelasan resmi dari pihak imigrasi Singapura soal alasan deportasi tersebut.
Namun dia menduga dideportasi karena persoalan lama, yaitu terkait masalah politik Tanah Air, yakni Pemilu Presiden 2019 lalu.
“Saya khawatir Singapura belum menghapus file lama,” ujar Abdul Somad, dalam keterangan di akun Youtube Hai Guys Official, Selasa (17/5/2022) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv.
Abdul Somad menjelaskan, pada 2018, dia juga pernah dideportasi dari Timor Leste.
Padahal, waktu itu Abdul Somad sudah dijadwalkan bakal bertemu dengan sejumlah pemimpin Timor Leste.
“Di susunan acara akan bertemu Xanana Gusmao, uskup dan kemudian Tablig Akbar,” ungkap Abdul Somad.
Namun, kata UAS, saat tiba di Timor Leste, tiba-tiba dia tidak diizinkan keluar dari bandara.
Baca juga: Disinggung Karni Ilyas Soal Penceramah Radikal, UAS: Radikal Itu Ketika Ibu-Ibu Sulit Cari Minyak
Dari informasi yang didapat dari pejabat imigrasi Timor Leste, Abdul Somad mendapat keterangan bahwa dirinya tak diizinkan masuk karena dianggap sebagai teroris.
Menurut Abdul Somad, pemberitahuan kepada pihak imigrasi Timmor Leste bahwa dirinya adalah teroris, datang dari otoritas di Indonesia.
“Jadi, sejam sebelumnya mereka dapat fax dari Jakarta,” tukas Abdul Somad.
Abdul Somad menyatakan, peristiwa itu terjadi pada 2018 saat politik Indonesia sedang panas menjelang Pilpres 2019.
Menurutnya, aktivitas dia dibatasi ke berbagai negara karena pemerintah saat itu khawatir bakal mempengaruhi perolehan suara di Pilpres 2019.
“Mungkin kedatangan saya dikhawatirkan mempengaruhi suara. Saya dikhawatirkan bakal condong (ke calon presiden tertentu).”
UAS menduga, pendeportasiannya dari Singapura masih berkaitan dengan pembatasan aktivitasnya jelang Pilpres 2019 tersebut.
Itu sebab, ia menyebut Singapura seharusnya memperbarui informasi soal dirinya.
“Itu kan dulu sebelum pilpres. Sekarang kan sudah tidak ada lagi cebong dan kampret,” ungkapnya merujuk pada pendukung Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019.
“Jadi orang Singapura mesti update status. Kalian mesti update pengetahuan. Cari tahu orang ini siapa,” paparnya.
Kronologi UAS Ditolak Masuk Singapura
Ustaz Abdul Somad (UAS) mengalami peristiwa yang kurang menyenangkan saat hendak melakukan dakwah di Singapura, Senin (16/5/2022) siang.
Mubaligh tersebut menuturkan dirinya sempat dimasukkan dalam ruangan sempit.
Otoritas keimigrasian negara tersebut kemudian memintanya kembali ke Indonesia.
UAS juga menjelaskan kronologi saat dirinya ditahan di ruang 1x2 meter lalu dideportasi Singapura. UAS mengaku dirinya tak tahu alasan dideportasi Singapura.
Lewat unggahan foto dan video di Instagram miliknya @ustadzabdulsomad_official, Senin (16/5/2022), UAS memperlihatkan ia sedang berada di sebuah ruangan yang mirip penjara.
Ustaz Abdul Somad dikabarkan ditahan di Imigrasi Singapura dan dideportasi ke Indonesia.
Dalam unggahan tersebut, tampak ruangan yang sangat sempit berwarna putih dengan atap kawat.
UAS juga terlihat menggunakan masker dan topi dalam ruangan itu.
Mengiringi unggahannya, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa ia sedang berada di imigrasi Singapura.
Kondisi yang ia bagikan adalah ketika dirinya ditahan sebelum dideportasi imigrasi dari Singapura.
"UAS di ruang 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapore," tulis UAS.
Akan tetapi, Ustaz Abdul Somad tidak menjelaskan secara rinci penyebab dirinya ditahan di imigrasi Singapura.
Sementara itu, dalam wawancara yang diunggah di channel YouTube HAI GUYS OFFICIAL, UAS mengatakan, kabar yang menyebut dirinya dideportasi dari Singapura adalah benar.
"Info bahwa saya dideportasi dari Imigrasi Singapura itu shahih, betul, bukan hoax," ujarnya.
Suami Fatimah Az Zahra itu pun lantas menjelaskan kronologi perjalanannya ke negara jiran tersebut sampai akhirnya dideportasi.
UAS berangkat ke Singapura pada Senin (16/5/2022) kemarin melalui Batam.
"Sampai di Pelabuhan Tanah Merah (Singapura) sekitar jam 1.30 waktu Indonesia, karena jam tidak saya ubah," katanya.
Tak sendirian, UAS berangkat ke Singapura bersama istri-anak serta sahabatnya dalam rangka liburan.
Saat ditanya alasan kenapa dideportasi, UAS mengatakan, pihak Imigrasi Singapura tidak bisa menjelaskan kepada dirinya.
Menurut UAS, pihak yang menjelaskan duduk perkara terkait masalahnya adalah Duta Besar Singapura di Jakarta.
"Pegawai Imigrasi tidak bisa menjelaskan. Jadi mungkin yang bisa menjelaskan Ambassador of Singapore in Jakarta."
"You have to explain to our communities why did your country, why did your goverment reject us? why did your goverment deport us?
(Kamu harus menjelaskan kepada kami, kenapa negaramu, pemerintahanmu menolak kami? kenapa pemerintahmu mendeportasi kami, red)," kata UAS merujuk pada Duta Besar Singapura di Jakarta.
"Kenapa? Apakah karena teroris? Apakah karena ISIS? Apakah karena bawa narkoba? Itu mesti dijelaskan," tambahnya.
Apalagi, menurut UAS, berkas yang dibawanya ke Singapura sudah lengkap dan tidak kurang satu pun.
Namun saat hendak keluar, ia malah ditarik oleh pihak Imigrasi saat orang yang membersamainya sudah keluar dari pemeriksaan, termasuk istri dan anaknya.
"Sahabat saya keluar, istrinya sudah, anaknya sudah, ustazah pun sudah, anak saya sudah, saya yang terakhir."
"Begitu saya mau keluar, barulah tas ditarik masuk," cerita UAS.
Baca juga: Heboh Ustaz Abdul Somad Ditahan di Ruang Mirip Liang Lahat & Dideportasi dari Singapura, Kata Dubes
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.