Berita Kukar Terkini

Kemunculan Orangutan di Desa Santan Tengah Kutai Kartanegara Jadi Tontonan Warga

Kemunculan Orang Utan dalam perkebunan di Desa Santan Tengah, Kutai Kartanegara, sontak jadi tontonan warga, Rabu (18/5/2022) sore kemarin.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Warga Santan
Tangkapan layar dari video warga yang mengabadikan kemunculan Orang Utan di Desa Santan, Kutai Kartanegara. HO/Warga Santan 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kemunculan Orangutan dalam perkebunan di Desa Santan Tengah, Kutai Kartanegara, sontak jadi tontonan warga, Rabu (18/5/2022) sore kemarin.

Aksi Orangutan yang tengah memakan beberapa tanaman disekitarnya itu pun diabadikan warga dalam video yang berdurasi 35 detik itu.

Tampak juga hewan mamalia yang dilindungi itu tak memperdulikan warga di sekitarnya.

Salah satu warga Desa Santan Tengah Dahlan mengatakan, keberadaan hewan itu sudah terpantau sejak beberapa hari lalu.

“Ini sudah kedua kalinya Orangutan muncul di sini (Santan), sepertinya Orangutan yang sama, ukurannya besar dan mukanya lebar begitu,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: BKSDA Kaltim Beber Marangkayu Tempat Habitat Orangutan, Belum Ada Rencana Evakuasi

Baca juga: Tak Ada Orangutan di IKN, Menteri LHK: Sudah Kami Survei

Baca juga: Menteri LHK Sebut Ada Flora Fauna yang Perlu Dilindungi di Kawasan IKN, tapi Tidak Ada Orangutan

Namun dikatakan Dahlan, kemunculan Orangutan sejauh ini tidak mengganggu aktivitas warga yang berkebun.

Justru keberadaannya ini menjadi hiburan para warga yang beruntung menemukan Orangutan tersebut. “Jadi hiburan. Buat heboh warga kalau Orangutan itu muncul,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Tani Musa Santan Taufik menilai, kemunculan primata endemik di sekitar pemukiman warga ini tentu menjadi fakta bahwa ada persoalan serius terhadap kerusakan lingkungan di Santan.

“Biasanya faktor wilayah tempat mencari makan mulai berkurang, sehingga berpindah kawasan sampai ke perkebunan warga,” ungkapnya.

Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, ketakutannya bisa terjadi konflik wilayah antara warga dengan Orangutan.

Bahkan ini juga mengancam perkebunan warga, sebab hewan bertubuh besar ini tentunya akan memakan tanaman perkebunan milik warga.

“Maka lebih baik dipindahkan oleh BKSDA ke habitat yang lebih baik,” ungkapnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved