Gejala DBD pada Anak dan Orang Dewasa Ternyata Mudah Diamati, Salah Satunya dari Cara Bernafas

Gejala DBD pada anak dan gejala DBD pada orang dewasa ternyata sangat mudah diamati. 

Editor: Doan Pardede
(kenary820/shutterstock)
Ilustrasi demam berdarah. Gejala DBD pada anak dan gejala DBD pada orang dewasa ternyata sangat mudah diamati. Untuk diketahui, gejala DBD pada anak dan gejala DBD pada orang dewasa ternyata sangat mudah diamati.  
TRIBUNKALTIM.CO - Untuk diketahui, gejala DBD pada anak dan gejala DBD pada orang dewasa ternyata sangat mudah diamati. 

Demam berdarah (DBD) merupakan infeksi virus yang diakibatkan oleh virus Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Penyakit ini umumnya terjadi di daerah sub-tropis dan tropis di banyak bagian dunia.

Setiap tahunnya, terjadi sekitar 15 ribu kasus demam berdarah di Indonesia.

Baca juga: Sama-sama Memiliki Gejala Deman, Ini Perbedaan Demam pada Covid-19 dan Deman Berdarah

Daerah lain yang umum ditemukan demam berdarah, di antaranya:

- Anak benua India

- Asia Tenggara

- Cina Selatan

- Taiwan

- Kepulauan Pasifik

- Karibia (kecuali Kuba dan Kepulauan Cayman)

- Meksiko

- Afrika

- Amerika Tengah dan Selatan (kecuali Chili, Paraguay, dan Argentina)

Mengutip NHS, seperti dilansir Kompas.com, demam berdarah tergolong dalam infeksi ringan dan dapat hilang setelah sekitar satu minggu tanpa menyebabkan komplikasi yang berkepanjangan.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus langka infeksi ini dapat menjadi serius dan berpotensi mengancam nyawa.

Tidak ada pengobatan khusus yang tersedia secara luas untuk demam berdarah, jadi penting untuk menghindari digigit nyamuk saat mengunjungi daerah di mana infeksi umum ditemukan.

Gejala Demam Berdarah

Melansir NHS, gejala demam berdarah biasanya berkembang secara tiba-tiba, biasanya 5 sampai 8 hari setelah infeksi menyebar.

Baca juga: INILAH DAHSYATNYA Khasiat Daun Jambu Biji Salah Satunya Ampuh Mengobati Penyakit Demam Berdarah

Gejala Demam Berdarah bisa meliputi:

- suhu tinggi, atau merasa panas dan menggigil (40 derajat celcius)

- sakit kepala parah sakit di belakang mata

- nyeri otot dan sendi

- ruam merah yang meluas

- sakit perut dan hilang napsu makan

- mual dan muntah

- kelenjar bengkak

Gejala yang timbul biasanya hilang setelah sekitar satu minggu, meskipun penderita akan merasa lelah dan tidak sehat selama beberapa minggu setelahnya.

Dalam beberapa kasus langka, demam berdarah yang parah dapat berkembang setelah gejala awal timbul.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pasien dapat memasuki fase kritis biasanya sekitar 3-7 hari setelah gejala awal muncul.

Saat demam turun (di bawah 38 derajat celcius) pada penderita, gejala yang berkaitan dengan demam berdarah parah dapat muncul.

Demam berdarah yang parah merupakan komplikasi yang berpotensi fatal akibat kebocoran plasma, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, pendarahan hebat, atau kerusakan organ.

Gejala tambahan yang dapat timbul, di antaranya:

- sakit perut parah

- muntah terus-menerus

- pendarahan dari gusi atau hidung

- darah dalam urin, tinja, atau muntah

- pendarahan di bawah kulit yang terlihat seperti memar

- napas sesak atau memburu

- iritabilitas atau gelisah

Gejala DBD pada anak

Saat musim hujan mulai menyapa seperti saat ini, setiap orangtua pasti khawatir apabila mendapati anak mengalami demam selama tiga hari tanpa gejala batuk dan pilek.

Mereka takut sang buah hati menderita demam berdarah dengue (DBD). Para orangtua khawatir kondisi anak dapat berubah kritis dan harus dibawa ke rumah sakit (RS).

Dalam kriteria diagnosis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikeluarkan pada 1997, demam yang disertai dengan penurunan nilai trombosit di bawah 100.000 per mikroliter memang mencurigai adanya infeksi virus dengue (virus penyebab DBD).

Tapi berdasarkan teori, nilai trombosit dapat turun juga di bawah ambang normal pada semua penyakit infeksi virus dan kadang infeksi bakteri.

Pembedanya terletak pada gejala yang timbul setelah tubuh terinfeksi virus atau bakteri tersebut.

Melansir dari Buku Berteman dengan Demam karya dr. Arifianto, Sp.A, & dr. Nurul I. Hariadi, FAAP (2017), sedikitnya ada tiga gejala infeksi virus dengue yang harus diperhatikan oleh para orangtua, yakni sebagai berikut:

- Demam berlangsung sekurangnya 72 jam atau tiga hari, tanpa disertai dengan batuk dan pilek

- Anak terlihat sakit, lemas, tidak mau makan dan minum sehingga berisiko mengalami dehidrasi

- Kadang disertai mual, muntah, diare, nyeri perut, hingga muncul bintik-bintik kemerahan kecil di beberapa bagian tubuh (peterkie)

- Dalam buku tersebut, keduanya menerangkan bahwa tidak semua orang yang menderita DBD harus dirawat di RS, tapi bisa juga di rumah.

Hal ini tergantung dengan kondisi sang anak.

Apabila anak maupun orang dewasa dengan kecurigaan sakit DBD masih dapat makan-minum dan menghasilkan air seni minimal 6 jam sekali, maka belum mengalami dehidrasi sehingga dapat dipantau di rumah.

7 ciri DBD harus segera dibawa ke rumah sakit

Dokter Apin, sapaan akrab dokter Afrianto dan kolega membagikan rambu-rambu kepada para orangtua mengenai indikasi anak harus dirawat di RS karena DBD. Sedikitnya ada 7 gejala yang mesti diperhatikan, yakni sebagai berikut:

1. Syok dengue

Anak harus dibawa ke RS apabila mengalami sindrom syok dengue, yaitu sudah terjadi kegagalan sirkulasi darah mencukupi kebutuhan oksigen di seluruh jaringan tubuh yang berpotensi menyebabkan kematian.

2. Sulit minum

Perlu dilihat anak mau minum atau tidak? Apabila anak sangat sulit minum, bisa cairan tubuhnya tak tercukupi. Dalam kondisi ini, anak bisa saja ditemukan muntah berulang dan produksi air seni berkurang.

3. Perdarahan aktif

Bawa anak ke RS apabila telah mengalami perdarahan aktif dengan indikasi air besar atau tinja berubah warna menjadi hitam, perdarahan gusi yang sulit berhenti, hingga muntah darah.

4. Trombosit berkurang

Hitungan trombosit kurang dari 100.000 per mikroliter dan disertai dengan peningkatan hematokrit lebih dari 20 persen.

5. Kondisi memburuk

Segera bawa anak ke RS apabila terlihat mengalami kondisi yang memburuk saat demam turun.

6. Nyeri perut

Perhatikan kondisi perut anak. Apabila mereka mengeluh atau mengalami nyeri perut bawah, segera bawa ke RS.

7. Perhatikan jarak rumah

Apabila tempat tinggal jauh dari fasilitas kesehatan pertama, jangan tunggu anak sampai mengalami sindrom syok dengue, tetapi segeralah bawa ia ke rumah sakit.

Dokter Apin dan kolega menerangkan prinsip pengobatan DBD sebenarnya terletak pada pemberian cairan yang cukup. Pasien DBD di RS akan diberikan cairan infus.

Selama dirawat, pasien akan dipantau tanda vitalnya secara rutin serta keluar masuknya cairan tubuh, sampai kondisi mereka membaik dengan sendirinya.

Penyakit DBD menjadi bahaya dan dapat mematikan apabila terjadi perembesan cairan tubuh (kebocoran plasma) yang berlangsung masif dan tidak diimbangi dengan masuknya cairan.

Hal ini dapat menyebabkan kondisi syok, tubuh menjadi kekurangan oksigen di banyak selnya.

Lebih parah, dapat juga terjadi perdarahan hebat sampai kerusakan fungsi organ tubuh hingga berujung pada kematian.

Diagnosis

Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa jika ada virus atau antibodi terhadap demam berdarah.

Jika mengalami gejala di atas, segera hubungi dokter agar dapat ditangani dengan cepat.

Perawatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah.

Dokter hanya akan mengobati gejala yang timbul hingga infeksi hilang.

Penderita juga dapat mengobatinya sendiri di rumah.

Beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mengobadi demam berdarah di rumah.

- Minum paracetamol untuk meredakan nyeri dan demam

- Jangan minum aspirin atau ibuprofen karena dapat menyebabkan masalah pendarahan bagi penderita demam berdarah Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

- Jika penderita sedang berada di luar negeri, dianjurkan hanya minum air kemasan dari botol yang tertutup rapat

- Perbanyak istirahat

Gejala biasanya akan mereda setelah sekitar satu minggu, meskipun tetap harus beristirahat beberapa minggu sebelum tubuh benar-benar kembali sehat. Segera cari penanganan medis jika gejala tidak kunjung membaik.

Penyebaran

Demam berdarah disebabkan oleh virus Aedes aegypti atau Aedes albopictus pada nyamuk.

Menurut NHS, nyamuk ini menggigit pada siang hari atau pada sore hari sebelum senja.

Nyamuk ini juga biasa ditemukan dekat air tenang yang ditampung, seperti sumur, tangki penyimpanan air, atau ban mobil tua.

Demam berdarah tidak dapat menular dari orang ke orang.

Namun, ada empat jenis virus demam berdarah.

Jika Anda pernah terkena satu dari virus tersebut, Anda bisa terkena jenis yang lainnya.

Untuk mencegah terkena demam berdarah, hindari gigitan nyamuk atau bepergian ke daerah endemiknya.

Selain itu, gunakan obat anti-serangga yang mengandung DEET, memakai pakaian pelindung, tidur dengan kelambu anti-nyamuk, juga menghilangkan genangan air di sekitar rumah.

Itulah tadi ulasan tentang gejala DBD pada anak dan gejala DBD pada orang dewasa ternyata sangat mudah diamati.  Semoga bermanfaat.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 

 

 
 
 
 
 
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved