Aplikasi
200 Aplikasi Berbahaya Beredar di Play Store, Bisa Curi Data Pengguna hingga Kata Sandi Facebook
Sedikitnya terdapat 200 aplikasi berbahaya beredar di Play Store, bisa curi data pengguna hingga kata sandi Facebook.
TRIBUNKALTIM.CO - Sedikitnya terdapat 200 aplikasi berbahaya beredar di Play Store, bisa curi data pengguna hingga kata sandi Facebook.
Aplikasi berbahaya lagi-lagi dilaporkan beredar di toko aplikasi ponsel Android, Google Play Store.
Penyedia layanan keamanan internet Trend Micro menyebutkan pihaknya menemukan ada lebih dari 200 aplikasi di Play Store yang terdeteksi mengandung malware FaceStealer.
Malware tersebut disebutkan dapat mencuri data pengguna, termasuk kredensial atau kata sandi (password) akun Facebook.
Baca juga: LATIHAN Soal UTBK SBMPTN 2022 Lengkap Pembahasannya Melalui 5 Aplikasi Berikut, Download Sekarang
Baca juga: 7 Daftar Aplikasi Edit Video dengan Lagu untuk Pengguna Android dan iOS, Coba Sekarang!
Baca juga: Terbukti Diawasi OJK, 7 Aplikasi Penghasil Uang Terbaru Resmi dari Pemerintah, Dijamin Cuan!
Malware atau malicious software merujuk pada perangkat lunak (software) berbahaya yang biasanya dibuat untuk melakukan aksi kriminal.
Dikutip dari Kompas.com, di Play Store, ratusan aplikasi bebahaya itu menyamar sebagai aplikasi pengeditan foto, kamera, virtual Private Network (VPN), fitness, penambang mata uang kripto (cryptocurrency mining), dan lainnya.
Dalam situsnya, Trend Micro merinci 7 dari lebih 200 aplikasi yang diyakini mengandung malware FaceStealer yang bisa mencuri password Facebook, sebagai berikut:
- Daily Fitness OL
- Enjoy Photo Editor
- Panorama Camera
- Photo Gaming Puzzle
- Swarm Photo
- Business Meta Manager
- Cryptomining Farm Your own Coin

Baca juga: Lewat Aplikasi Edabu, HRD Badan Usaha Bisa Kelola Kepesertaan JKN-KIS
Trend Micro melaporkan, lebih dari 200 aplikasi di Play Store yang terdeteksi mengandung malware FaceStealer telah dihapus Google dari toko aplikasinya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs Trend Micro, Jumat (20/5/2022).
Pantauan KompasTekno, Jumat siang, ketujuh aplikasi di atas memang sudah tidak bisa ditemukan dan diinstal di Google Play Store.
Apa itu FaceStealer?
Pada Maret lalu, malware FaceStealer yang sama juga ditemukan di aplikasi ilustrasi kartun Craftsart Cartoon Photo Tools berbasis Android oleh peneliti keamanan seluler Pradeo.
FaceStealer sendiri merupakan program lunak berbahaya (malicious sofwatware/malware) yang dikategorikan sebagai trojan.
Bila pengguna meng-install aplikasi mengandung FaceStealer, malware ini bisa menyusup ke ponsel pengguna dan berusaha mencuri informasi pribadi pengguna.
Misalnya, dengan menampilkan laman masuk (login) ke akun Facebook sebagai jebakan.
Ketika ingin menggunakan aplikasi, pengguna diwajibkan untuk login ke akun Facebook mereka melalui jendela yang sudah disiapkan hacker.
Baca juga: Bisa Hapus Watermark pada Aplikasi Edit Video CapCut di Akhir Video dan dari Template, Ini Caranya