Berita Internasional Terkini
Ukraina Dapat Banyak Senjata dari Barat, Namun Belum Bisa Usir Rusia dan Menangkan Perang, Mengapa?
Ukraina yang mendapat kiriman senjara dari Barat, juga belum berhasil mengusir Rusia dari wilayahnya, apa penyebabnya?
TRIBUNKALTIM.CO - Ukraina dapat banyak pasokan bantuan senjata dari negara-negara Barat, namun hingga kini belum bisa Usir Rusia dan menangkan Perang, mengapa?
Perang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan.
Namun, Rusia belum membuat kemajuan yang berarti dan memekikan kemenangan.
Begitupun dengan Ukraina.
Kendati Ukraina mendapat kiriman senjara dari Barat, juga belum berhasil mengusir Rusia dari wilayahnya, apa penyebabnya?
Baca juga: Mantan Menlu Amerika Sarankan Ukraina Serahkan 2 Kota Ini ke Rusia, Zelensky Langsung Ngamuk
Baca juga: Terapkan Taktik Perang Bunglon, Rusia Kini Dituding Kirim Mata-mata Nyamar Jadi Tentara Ukraina
Pakar menyebut Rusia memiliki waktu hingga 9 bulan untuk memenangkan peperangan.
Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv, pasukan Rusia kini kembali bangkit dan memfokuskan serangannya di bagian timur Ukraina.
Rusia meluncurkan serangan di tiga titik utama, yaitu Izyum di utara, Severodonetsk di timur, dan Popasna di selatan, AlJazeera melaporkan.
Di Popasna, pasukan gabungan wajib militer dan tentara bayaran Rusia dari kelompok Wagner menerobos pertahanan Ukraina, mengambil beberapa pemukiman pada 20 Mei.
Tiga hari kemudian, mereka merebut Myronovsky, titik awal jalan raya menuju Sloviansk, di mana ketiga cabang dari Serangan Rusia kemungkinan akan bertemu.
Di front utara, artileri Rusia di Izyum hidup pada saat yang sama, pihak berwenang Ukraina menyebutnya sebagai tindakan pembuka untuk serangan penuh.
Pasukan Rusia tampaknya mencoba taktik mengepung dari Izyum dan Popasna untuk mengisolasi seluruh pasukan taktis Ukraina yang terdiri dari sekitar 50.000 orang di wilayah Luhansk dan Donetsk di timur.
Pada 21 Mei, pertempuran untuk Severodonetsk, kota paling timur yang dikuasai Ukraina, dimulai.
Di sebelah baratnya, blogger militer Rusia mengatakan pasukan Rusia menghancurkan salah satu dari dua jembatan yang menghubungkan Severodonetsk ke Lysychansk di seberang sungai Siversky Donetsk dan memperumit jalur pasokan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pemboman Rusia mengubah Donbas menjadi "neraka".
Baca juga: Iran Jadikan Perang Rusia vs Ukraina Sebagai Tempat Belajar, Pelajari Efektifitas Rudal Balistik