Timnas Indonesia
Penjelasan PSSI Soal Heboh Lapangan Timnas Indonesia Belum Dipesan, Suporter Tagih Training Center
Sebuah polemik terjadi setelah Timnas Indonesia batal berlatih di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat karena lapangan dikatakan belum dipesan.
"Pihak pengelola stadion Madya memberi info adanya pukul 18.00 hingga 20.00 dan ini sudah diinfokan kepada pelatih Shin Tae-yong," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Yunus Nusi menuturkan bahwa masalah ini hanya kesalahpahaman semata.
"Bila Timnas Indonesia mau melakukan pemusatan latihan (TC), kami selalu meminta jadwal latihan kepada pelatih jauh-jauh hari," terangnya.
"Namun, pelatih memberikan jadwal beberapa hari sebelum pemusatan latihan dan meminta perubahan mendadak menjadi pukul 17.00 WIB," ujarnya.
"Harusnya kesalahpahaman kecil seperti ini tidak perlu dipolemikkan. Apalagi sampai keluar ke media," tuturnya menambahkan.
Suporter Terus Tagih Training Center
Terlepas dari kesalahpahaman tersebut, para suporter semakin mendorong PSSI untuk membuat training center khusus untuk Timnas Indonesia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak tagar #trainingcenter yang memenuhi kolom komentar akun Instagram PSSI hingga Ketum Mochamad Iriawan.
Baca juga: Shin Tae-yong Langsung Bawa Timnas Indonesia Persiapan Kualifikasi Piala Asia 2023 & Piala AFF 2022
Tagar ini sendiri sudah mencuat sejak Shin Tae-yong merespons kritik dari warganet saat masih memimpin Timnas U23 di SEA Games 2021.
Saat itu, Shin Tae-yong mendapatkan banyak kritik karena tak mampu membawa Garuda meraih emas.
Pelatih asal Korea Selatan itu lalu mengatakan bahwa netizen lebih baik mendorong PSSI untuk membangun training center.
Pasalnya, training center dapat menjadi sarana pengembangan sepak bola Indonesia sejak usia dini.
Soal dorongan membuat training center ini, Mochamad Iriawan telah merespons singkat komentar salah seorang warganet dengan jawaban "ditunggu".
Dilansir dari BolaSport.com, Iriawan memang pernah berjanji membangun training center pada 2019 lalu.
Pada beberapa kesempatan bahkan Iriawan sempat menyebut training center akan dibangun di Jawa Barat dan Kalimantan Timur.
