Amalan dan Doa

Bacaan Niat, Syarat dan Ketentuan Khusus Mengerjakan Puasa Daud Menurut Ustadz Adi Hidayat

Bacaan niat, syarat dan ketentuan khusus mengerjakan puasa daud menurut Ustadz Adi Hidayat.

Editor: Nur Pratama
Istimewa via Tribun Timur
Ilustrasi puasa 

TRIBUNKALTIM.CO - Bacaan niat, syarat dan ketentuan khusus mengerjakan puasa daud menurut Ustadz Adi Hidayat.

Pendakwah yang disapa UAH mengungkapkan hal perlu yang diperhatikan dalam menunaikan Puasa Daud.

Sama halnya dengan puasa lainnya, puasa Daud diawali dengan niat dan diakhiri dengan berbuka di kala waktu maghrib tiba.

Lantas, apakah ada syarat dan ketentuan khusus bagi umat muslim yang menjalankan puasa Daud.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Puasa Daud tidak ada syarat dan ketentuan khusus, berlaku untuk semua umat muslim.

"Namun ada dua ketentuan bagi umat muslim tentunya selain bergama Islam, beriman, dan sudah baligh. Yang pertama memiliki kekuatan untuk menjalaninya, kalau belum terbiasa, belum kuat menjalani, jangan paksakan," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Audio Dakwah.

Baca juga: Jangan Lupa Mendoakan ke 2 Orang Tua, Ini Bacaan Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal

Hal ini sebagaimana cerita di zaman Nabi Muhammad SAW, ada seseorang yang merasa kuat lalu memaksakan diri. Orang itu berkata kepada Rasulullah SAW ingin puasa setiap hari demi meningkatkan ketaqwaan.

Nabi Muhammad SAW pun menjawab cukupkan dengan puasa Daud, yakni puasa selang-seling sehari.

Yang kedua, memulai dengan tahapan yang mana tidak langsung puasa Daud. Bisa dirutinkan atau membiasakan diri puasa sunnah lainnya misalnya Puasa Senin Kamis.

"Bagi yang belum pernah puasa sunnah sama sekali, bisa lakukan puasa Senin Kamis terlebih dahulu. Kalau Senin sudah nikmat, baru pindah ke Kamis," urainya.

Jikalau sudah terbiasa menunaikan puasa Senin Kamis, dan merasakan nikmat dan ringan dalam menjalankannya, maka bisa dilanjutkan puasa Ayyamul Bidh.

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari berturut-turut di pertengahan bulan hijriyah.

"Kalau sudah terbiasa maka naikkan ke puasa Daud, puasa sehari besoknya buka. Misalnya Senin puasa, Selasa buka, Rabu puasa, Kamis buka, dan seterusnya," papar UAH.

Misalnya puasa Daud bertepatan dengan puasa Senin Kamis, yang didahulukan niatnya adalah puasa Daud.

Di saat seseorang terbiasa Puasa Senin Kamis kemudian melaksanakan puasa Daud, saat Kamis buka atau tidak puasa maka tetap dihitung pahala puasa Kamis.

Hal ini karena suatu ibadah yang menjadi kebiasaan dapat jadi ladang pahala meski tak dikerjakan.

Dalam pengerjaannya puasa Daud yang diawali pada hari Senin maka akan menemui hari Jumat di hari ketiga pelaksanaan.

" Puasa Daud Senin, Rabu, dan Jumat, maka boleh puasa di hari Jumat sebab diiringi hari sebelumnya. Haram hukumnya puasa sendirian tanpa alasan di hari Jumat, karena Jumat adalah hari raya bagi umat Islam yang datang setiap pekan," tukas Ustadz Adi Hidayat.

Ia pun menegaskan tidak boleh secara sengaja puasa di hari Jumat tanpa dibarengi puasa-puasa sebelumnya.

Berikut bacaan Niat Puasa Daud:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA

Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Syarat dan Ketentuan Puasa Daud, Ustadz Adi Hidayat Imbau Jangan Dipaksakan Bagi yang Belum Sanggup, 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved