Berita Paser Terkini

Atasi Masalah Banjir, DPUTR Paser Susun Perencanaan Drainase Perkotaan Tanah Grogot

Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Paser kerap menjadi langganan banjir, utamanya pada ibu kota kabupaten Tanah Grogot.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Banjir yang pernah terjadi di Ibu Kota Kabupaten Paser, Kecamatan Tanah Grogot, Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Paser kerap menjadi langganan banjir, utamanya pada ibu kota kabupaten Tanah Grogot.

Guna mengatasi persoalan itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser telah telah menyusun perencanaan untuk penanganan drainase perkotaan, Jumat (3/6/2022).

Kepala DPUTR Paser Hasanuddin melalui Kabid Cipta Karya Asnami menyampaikan, beberapa waktu lalu juga telah terjadi banjir di perkotaan.

"Penanganan drainase perkotaan ini, kami sudah menyusun perencanaannya. Sudah mencapai 70 persen dan masi diverifikasi," terangnya.

Pada 21 April 2022 lalu, Tanah Grogot diguyur hujan lebat hingga mengakibatkan banjir yang menggenangi permukiman warga. Dan banjir tersebut dinilai, terparah yang pernah terjadi.

Baca juga: Usai Banjir di Tanah Grogot, PMI Paser Bagikan Ratusan Porsi Bubur Ayam dan Kurma

Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Puluhan Rumah Warga Terendam Banjir di Tanah Grogot Paser

Baca juga: Bulog Tanah Grogot Nyatakan Kesiapan Serap Beras Petani Lokal 1.000 Ton saat Panen Raya

Berdasarkan peninjauan tim yang telah dilakukan, kata Asnawi diperoleh rekomendasi yang dijadikan pedoman untuk penanganan banjir di 7 titik.

"Kami akan melakukan normalisasi drainase di 7 titik itu," tambahnya.

Lokasi yang dimaksud antara lain, drainase di Jalan Ahmad Yani, Ahmad Dahlan, Modang, Urip Sumoharjo, Kartini, dan drainase di Gang Citra jalan Ahmad Yani menuju Anden Oko.

Terdapat 4 titik drainase yang menjadi perhatian DPUTR Paser, meliputi Jalan Ahmad Yani, Sudirman, Modang, dan Anden Oko.

"Di empat lokasi itu kondisi drainasenya memprihatinkan," cetus Asnawi. Sementara di jalan Modang dan Sudirman, terdapat penumpukan atau sedimentasi tanah.

Baca juga: Pria di Tanah Grogot Diringkus Polres Paser, Diduga Gelapkan Motor Sang Kakak

Kedua lokasi itu dinilai kondisi sedimentasi drainasenya yang terparah dibanding di tempat lain. "Sedimentasi di Jalan Sudirman cukup tebal sehingga tidak bisa menampung debit air saat hujan," ujar Asnawi.

Crossing drainase atau pembuatan drainase yang melintasi jalan, pernah dilakukan melalui Bantuan Keuangan Provinsi Kaltim pada tahun 2021 lalu.

Namun, crossing drainase di Jalan Ahmad Yani menuju Senaken tidak berfungsi, dikarenan kiriman air dari arah Jone dan Balai Benih di Jalan Piere Tandean lebih besar.

"Sehingga air di Jalan Ahmad Yani tidak tertampung di drainase,” benernya.

DPUTR Paser cukup hati-hati dalam mengatasi permasalahan sedimentasi drainase perkotaan agar penanganannya tepat sasaran dan efektif.

Baca juga: ULP PLN Tanah Grogot Bakal Tertibkan 542 Pelanggan Listrik Subsidi 450 VA di Paser, Ini Alasannya

"Normalisasi drainase harus tepat, misalnya ke mana air yang ditampung selain di ruas jalan Anden Oko. Kami harapkan air bisa diarahkan lengsung ke drainase besar di dekat SDN 002 Tanah Grogot. karena dari sana air langsung menuju ke sungai," papar Asnawi.

Menurutnya, efektivitas penangangan drainase akan menjadi prinsip DPUTR dikarenakan anggaran yang tersedia cukup terbatas, hanya Rp 4 Miliar lebih.

"Jika perencanaan sudah selesai, selanjutnya proyeknya bisa dilelang dan normalisasi drainase bisa segera dikerjakan," tutup Asnawi. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved