EKSKLUSIF - Cerita Wakil Walikota Bontang Najirah saat Krisis 1998, Bangun Rumah dari Main Valas

TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Walikota (Wawali) Bontang, Najirah rupanya punya banyak pengalaman di dunia bisnis.

Selama kurang lebih 20 tahun di dunia perbankan dan mengurusi nasabah kelas kakap, membuat Najirah kenal dengan banyak pengusaha.

“Kalau ibu saya memang berbisnis. Ibu saja zaman itu punya banyak taksi. Waktu itu juga punya banyak becak. Bahkan ibu pernah punya pabrik amplang. Jadi trah pebisnis ini dari ibu. Dan sekarang turun ke anak saya, Ferza Agustia,” kata Najirah saat berbincang dengan Tribun Kaltim di sebuah rumah makan di Bontang, Sabtu (4/6/2022) lalu.

Bagaimana kisah selengkapnya, berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Kaltim bersama Najirah.

Kesibukan belakangan ini seperti apa Bu?

Setelah lebaran ini memang padat sekali, soal urusan pemerintah maupun masyarakat. Kalau di masyarakat sibuk hadiri kegiatan halal bi halal dan undangan pernikahan.

Karena di bulan Syawal ini kan merupakan bulan yang baik. Jadi masyarakat banyak melakukan kegiatan pernikahan. Apalagi saat ini warga sudah boleh melaksanakan kegiatan juga kan.

Bagaimana Ibu membagi waktu antara pemerintahan dan keluarga?

Walau sesibuk apapun, saya tetap menyempatkan waktu untuk keluarga. Tidak ada waktu tertentu yang dibagi. Senin sampai Jumat kan kegiatan pemerintahan padat.

Jadi kadang di sela-sela kegiatan jam istrahat saya sempatkan waktu buat keluarga. Kan dalam setiap hari ada waktu istrahat.

Biasanya saya manfaatkan waktu itu. Kadang juga pagi sebelum ngantor, saya sempatkan gendong cucu di rumah.

Baca juga: EKSKLUSIF- Calon Wakil Walikota Balikpapan yang Melek Teknologi, Denni Mappa sudah Rancang Metaverse

Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Wali Kota Bontang Basri Rase, Ingin Jadikan Bontang sebagai Kota Ramah Investasi

Pernah diprotes keluarga, kenapa sibuk terus?

Cucu masih kecil jadi belum bisa protes. Tapi kalau anak, Alhamdulillah semua mengerti kondisi saya. Komunikasi dengan juga selalu terjaga, walaupun hanya via telpon.

Ibu sebelumya pernah aktif di perbankan?

Waktu itu saya kerja di BCA Samarinda, di saat (almarhum) suami saya, Adi Darma, menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda). Jadi suami setiap mingggu bolak balik Bontang-Samarinda. Singkat cerita, suami minta saya berhenti karena saya juga harus menjabat sebagai ketua Darma Wanita di Bontang.