Berita Kukar Terkini

Kapal Feri Kayu, Angkutan Penyeberangan Utama Warga yang Ingin Bepergian ke Sebulu Kutai Kartanegara

Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan kabupaten yang paling luas di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dibanding kabupaten/kota lainnya

Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Kapal feri kayu penyeberangan di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara. TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan kabupaten yang paling luas di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dibanding kabupaten/kota lainnya.

Oleh karena itu, berbagai macam akses dapat ditempuh untuk berkeliling wilayah Kukar.

Selain jalur darat, di beberapa daerah di Kukar juga bisa ditempuh melalui jalur sungai, ataupun jalur penyebrangan sungai, seperti saat ingin ke Kecamatan Sebulu, Kukar.

Kecamatan Sebulu merupakan kecamatan yang bertetangga langsung dengan kecamatan Tenggarong yang merupakan ibu kota Kabupaten. 

Namun, untuk sampai di Kecamatan Sebulu dari Tenggarong, warga harus menyeberangi sungai dengan menggunakan kapal feri kayu yang sudah menjadi mata pencarian masyarakat setempat selama berpuluh-puluh tahun lamanya.

Baca juga: Kapal Feri Kayu yang Ditumpangi Bupati Kukar Karam di Batu Dinding Tenggarong, Edi Damansyah Selamat

Baca juga: Simpan 3 Poket Sabu dalam Plastik Hitam, Pria di Kukar Diringkus di Penyeberangan Feri Sebulu

Baca juga: Jalan di Desa Sanggulan Kukar Putus, Camat Sebulu Beber Sudah 3 Hari Rusak

TribunKaltim berkesempatan menikmati jasa angkutan kapal feri itu saat ingin menuju Sebulu dari Tenggarong pada Rabu, (8/6/2022) kemarin saat hendak liputan ke Polsek Sebulu.

Kapal feri milik warga yang menyediakan jasa penyeberangan tersebut dapat mengangkut kendaraan mulai dari motor, mobil pribadi hingga truk. Tarifnya juga bervariasi sesuai jenis kendaraan.

Seorang ABK kapal feri kayu itu, Anto menjelaskan, untuk tarif sepeda motor sebesar Rp 5 ribu, sementara untuk mobil kecil atau mobil pribadi sekitar Rp 20 ribu dan mobil besar seperti truk ditarif Rp 50 ribu.

"Kalau mobil pribadi bisa muat dua mobil sekali jalan," tuturnya.

Ia menerangkan, usaha jasa penyeberangan kapal feri kayu sudah dilakoni warga sejak puluhan tahun lalu, karena untuk menuju Kecamatan Sebulu dari Kecamatan Tenggarong belum memiliki jembatan dan penyebrangan menjadi akses utama pada saat ini.

Baca juga: Distribusi Hewan Ternak Antar Daerah Dihentikan, Operator Feri di Balikpapan Tunggu Sosialisasi

"Ya memang jalur utamanya lewat sini, nyebrang sungai," katanya.

Pantauan Tribun di lokasi pada saat itu, terdapat empat dermaga yang disiapkan untuk sandaran kapal feri kayu tersebut bongkar muat. Bahkan, tiap dermaga juga dijaga oleh masyarakat yang mengatur keluar masuknya penumpang baik yang membawa motor maupun mobil.

Camat Sebulu, Edy Fahruddin mengatakan, dalam waktu dekat ini pemerintah akan membangun jembatan yang menghubungkan Sebulu dan Tenggarong, sehingga akses infrastruktur dapat dilalui dengan jalur darat.

Dirinya memprediksi, tahun 2023 mendatang jembatan penghubung tersebut sudah akan dimulai dan saat ini pihaknya juga telah mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat, khususnya kepada para pengusaha kapal feri kayu tersebut.

"Sudah kita sosialisasikan, dan sekarang yang usaha kapal feri itu sudah mulai banyak membeli tanah. Artinya mereka ada pemikiran kalau jembatan sudah terbangun, dia sudah punya usaha lain. Sudah siap peralihan usaha kalau jembatan jadi," pungkasnya.(*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved