Butuh Penyerang Haus Gol, AC Milan Lebih Pilih Wonderkid Sassuolo daripada Top Skor Liga Italia

TRIBUNKALTIM.CO - Raksasa Liga Italia Serie A, AC Milan kini mengincar salah satu talenta muda yang dimiliki Timnas Italia.

Pemain muda yang berposisi sebagai penyerang ini dinilai memiliki kemiripan bermain seperti Paulo Dybala.

Kini, AC Milan menjadi pemain tersebut sebagai alternatif utama di lini serang Rossoneri.

Pemain tersebut tak lain adalah Giacomo Raspadori, yang kini membela Sassuolo.

Dilansir Calciomercato, nama wonderkid Italia, Giacomo Raspadori menjadi bidikan AC Milan untuk didatangkan pada bursa transfer musim panas ini.

Menurut laporan media italia tersebut, pihak AC Milan telah bertemu dengan sang agen untuk menyatakan minat mereka memboyong Raspadori dari Sassuolo.

Baca juga: Bukan Renato Sanches atau Botman, Inilah Rekrutan Pertama AC Milan di Bursa Transfer Liga Italia

Baca juga: Update Liga Italia - Incaran AC Milan Terancam Ditikung Juventus, Insiden Chiesa Berpeluang Terjadi

Baca juga: Situasi AC Milan di Bursa Transfer Liga Italia: Zaniolo Masih Proses, Noa Lang & Botman Dilepas?

Rossoneri melihat Raspadori sebagai pemain spesial yang dapat dimainkan pada banyak posisi.

Plus masih abu-abunya masa depan Brahim Diaz yang hanya menjadi pemain pinjaman Real Madrid, Raspadori adalah alternatif sempurna sebagai pengganti Diaz.

Raspadori musim ini menjadi andalan bagi lini depan Sassuolo, ia selalu bermain untuk mengisi lini depan tim berjuluk Neroverdi tersebut.

Dari tipikal permainan, Raspadori bukanlah seorang striker target men layaknya Ciro Immobile di Lazio yang keluar sebagai Top Skor Liga Italia.

Hal ini jugalah yang membuat AC Milan lebih memilih Raspadori daripada Ciro Immobile.

Ia hanya memiliki tinggi badan 172 cm, namun itulah yang membuat Raspadori spesial.

Postur yang relatif mungil memudahkannya untuk bergerak dinamis, tidak hanya horizontal tetapi juga vertikal.

Pelatih Sassuolo, Roberto De Zerbi menjadikan seorang Raspadori sebagai pemain false nine, perannya tersebut membuka ruang baik rekannya yang ada di sayap dan tengah.

Hal tersebut sangat berguna, mengingat Sassuolo begitu mengandalkan lini kedua untuk mencetak gol.