Virus Corona
Bisa 20.000 Kasus per Hari, Menkes Prediksi Puncak Penularan Virus Corona BA.4 dan BA.5 Akhir Juli
Menteri Kesehatan (Menkes) memprediksi puncak penularan Virus Corona Subvarian BA.4 dan BA.5 akhir Juli 2022 ini.
Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Virus Corona sebesar 35 persen.
Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan Virus Corona hingga 45 persen kalau memakai masker kain.
Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen
Kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali ke angka 1.000.
Hal ini menandakan bahwa Indonesia masih berada di kondisi pandemi meski terkendali, maka kehati-hatian tetap diutamakan terlebih adanya subvarian omicron BA.4 dan BA.5.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, dua varian ini diprediksi akan mencapai puncaknya hingga 20.000 kasus.
Puncak ini lebih rendah atau sepertiga dari varian delta dan omicron sebelumnya.
"Jadi kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60.000 kasus sehari, kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari karena kita pernah sampai 60.000 per hari paling tinggi," kata Budi di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/6).
Meski demikian, Budi mengungkapkan, fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan dua varian ini, jauh lebih rendah dari Delta dan Omicron yakni seperduabelas atau sepersepuluh.
"Jadi kita percaya bahwa nanti akan ada kenaikan kira-kira maksimalnya mungkin 20.000 per hari gitu, satu bulan sesudah diidentifikasi jadi sekitar minggu ketiga, minggu keempat Juli dan kemudian nanti akan turun kembali," ungkapnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan dan rumah sakit untuk mewaspadai adanya lonjakan kasus.
Utamanya menyiapkan seluruh sumber daya untuk berikan layanan bagi pasien saat lonjakan kasus nantinya.
Dari hulu dan hilir sistem sudah terbentuk mulai dari testing dan tracing.
Selain itu, Syahril juga menyebut dengan pengalaman menangani pandemi selam hampir 2,5 tahun, rumah sakit tentu menyiapkan dari SDM, sarana prasarana kemudian dari alat medis alat pelindung diri dan sistemnya.
Pun demikian masyarakat juga dinilai sudah tahu kapan dia hanya perlu ke Puskesmas atau klinik dan kapan harus ke rumah sakit. Begitu juga rumah sakit dia sudah tahu kapan harus menangani dan kapan harus merujuk.
"Mudah-mudahan kita jauh lebih siap apabila terjadi lonjakan kasus lagi karena kita sudah memiliki pengalaman dan sistem yang sudah terbentuk selama 2,5 tahun ini," kata Syahril dalam Forum Merdeka Barat, Kamis (16/6).
Sejauh ini per tanggal 12 lalu ada tambahan 12 orang terinfeksi subvarian BA.5 dari daerah Jawa Barat.
Namun saat ini semua pasien sudah selesai isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh.
Rata-rata pasien bergejala ringan.
Sebelumnya Menkes mengatakan ditemukan delapan kasus BA.4 dan BA.5 di Jakarta dan Bali. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.