Berita Nasional Terkini
Ramai Kemesraan Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar, Kata Sekjen PKS soal Nasib Koalisi PKB dan PKS
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar mesra hingga jadi ramai di media sosial. Bagaimana nasib Koalisi Semut Merah yang dibangun PKB dan PKS?
TRIBUNKALTIM.CO - Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar jadi sorotan.
Kemesraan Prabowo dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi perhatian mengingat sebelum PKB dan PKS sudah mendeklarasikan Koalisi Semut Merah.
Lalu setelah pertemuan Prabowo - Cak Imin ini bagaimana nasib koalisi Semut Merah PKB dan PKS ini?
Kemesraan Prabowo dan Muhaimin ini bermula dari kunjungan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin bersama jajaran elit partainya datang ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kedatangan Cak Imin bersama jajaran elit PKB ini menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, adalah untuk bersilaturahmi sekaligus menikmati kopi Hambalang.
Dikonfirmasi Sabtu (18/6/2022), Sufmi Dasco mengatakan, Ada keinginan dari teman-teman PKB untuk main, untuk main ke sini untuk menikmati kopi Hambalang."
Menurut Wakil Ketua DPR ini, pertemuan Prabowo dan Cak Imin ini sejatinya memang sudah direncanakan sejak lama.
Sufmi Dasco mengatakan, "Jadi komunikasi yang dilakukan ini sudah lama dan intens dan diantara teman-teman DPP PKB, DPP Gerindra sehingga kemudian setelah lebaran ini belum bertemu."
Baca juga: PKS dan PKB Menanti Kabar Demokrat, Anggota Cak Imin: Koalisi Semut Merah Bisa jadi Naga Merah
Dari pertemuan Prabowo - Cak Imin ini disepakati kedua partai akan menjalin kerja sama sebagai bentuk tanggungjawab jelang Pemilu 2024.
"Kita tadi terima ya yang seperti yang tadi disampaikan oleh kedua belah pucuk pimpinan partai," ungkapnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul Prabowo-Muhaimin Mesra, Sekjen PKS: Selama Janur Kuning Belum Melengkung Semua Bisa Terjadi.
Di sisi lain, Dasco menjelaskan kerja sama ini bukan hanya untuk kedua partai tersebut. Namun, kedua belah pihak tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng partai lain.
"Kita susah bilangnya, pokoknya sama seperti disampaikan dan juga tidak menutup kemungkinan kerjasama dengan partai-partai lainnya," paparnya.

Respon PKS
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons kunjungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersama jajaran elit partainya ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).
Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi tidak mempermasalahkan pertemuan Ketum PKB dengan Ketum Gerindra tersebut.
Sebagaimana diketahui, PKS dan PKB membentuk koalisi yang disebut Koalisi Semut Merah.
Koalisi ini dilakukan dalam rangka menyongsong Pemilu 2024 mendatang.
Adapun koalisi kedua partai politik (parpol) itu diumumkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: DAFTAR 25 Sosok yang Masuk Usulan Capres di Rakernas Nasdem, Gubernur Kaltim Masuk, Tak Ada Prabowo
Habib Aboe Bakar bilang, komunikasi partainya dengan PKB masih berjalan dengan baik hingga saat ini.
“Namanya koalisi itu kan perjodohan, jika memang PKB dan Gerindra berjodoh, ya Alhamdulillah,” kata Habib Aboe, Minggu (19/6/2022).
Dia pun menyebut format koalisinya masih sangat cair.
Itu pun memungkinkan setiap partai politik (parpol) menjalin komunikasi untuk mencari kesepakatan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pilpres 2024 mendatang.
“Selama janur belum melengkung, semua bisa terjadi,” katanya.
Dia pun tidak memungkiri akan terjadinya ‘seleksi alam’ dari hubungan antar-partai politik.
Satu sisi, kata Aboe, hubungan politik bisa daja berlanjut. Meskipun di sisi lain bisa saja komunikasi yang telah terbangun terhenti.
“Kita lihat saja nanti, bagaimana hasil komunikasi yang sedang berjalan,” tuturnya.
Nasib Koalisi Semut Merah
Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) dan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) membangun poros ketiga dalam Pilpres 2024, mendatang.
Kedua parpol tersebut bahkan semakin sering menjalin komunikasi. PKB-PKS bahkan membentuk Koalisi Semut Merah.
PKB bahkan telah menyodorkan nama Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai capres dari koalisi tersebut. PKS juga merespons hal itu dengan baik.
Baca juga: Koalisi Semut Merah Duetkan Muhaimin-Anies di Pilpres 2024, Politisi PKB: Masih Penjajakan
Namun, koalisi itu pun mendapat penolakan dari kalangan PKB di Solo, Jawa Tengah.
Kelompok kader di Solo yang menamakan diri Kelompok PKB Merah menolak koalisi PKB dengan PKS.
Penolakan ini muncul lantaran kelompok simpatisan tersebut menilai bahwa PKS berbeda ideologi dengan PKB.
Diketahui, PKB dilahirkan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"PKB ini dilahirkan oleh NU dan tentu saja ideologinya juga ikut NU. Kalau koalisi dengan PKS bagi kami tidak cocok," kata Koordinator PKB Merah Budi Santoso saat dikonfirmasi Tribun Network, Sabtu (18/6/2022).
Menurut Santoso, masih banyak partai lain yang bisa diajak koalisi selain PKS. Diantaranya PDI Perjuangan, Partai Golkar atau partai lainnya.
"Asal bukan PKS," tagasnya.
Santoso menyebut, bahwa koalisi PKB-PKS bertentangan dengan situasi kebatinan seluruh kader loyal PKB di tataran akar rumput.
Padahal, loyalitas pemilih PKB disebut sejumlah lembaga survei sebagai yang paling kuat.
"Jika koalisi PKB dan PKS tetap dilanjutkan, kami khawatir pemilih loyal PKB malah meninggalkan PKB," ujar Budi.
Ia menjelaskan, PKB Merah dibentuk sebagai representasi dari pemilih loyal PKB yang berasal dari Solo, Madiun, Jakarta, Surabaya, Semarang, Klaten, Karanganyar, dan Garut.
Ke depan, PKB Merah akan dibentuk di daerah lain.
Ia juga menegaskan, bahwa dalam forum PKB di kalangan kultural, menyebutkan bahwa berkoalisi dengan PKS membuat kondisi internal tidak nyaman.
"Ya, intinya dari forum wedangan-wedangan (kumpul-kumpul) dan grup Whastapp kawan-kawan PKB kultural, koalisi itu membuat tidak nyaman," terangnya.
Terkait aksi penolakan koalisi tersebut, pihaknya akan menyerahkan langsung ke elite jajaran PKB di Jakarta. Supaya, mereka mempertimbangkan lagi koalisi dengan PKS.
Disinggung mengenai dukungan terhadap Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju sebagai Capres, Budi mengatakan, pihaknya mendukung penuh. Namun dengan catatan tidak berkoalisi dengan PKS.
"Perlu kami tegaskan bahwa kami tetap dan terus mendukung Gus Muhaimin menjadi Presiden 2024 nanti, kami juga siap bekerja keras memenangkan beliau.
Dan kami yakin semua kader loyal juga satu suara, yang penting jangan bareng PKS," tuturnya.
Jadi Naga Merah
Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menyebut, Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS berpotensi menjadi semakin besar, menyusul rencana bergabungnya Partai Demokrat.
Jazilul bahkan mengatakan bahwa komunikasi politik terus berjalan di antara partai politik (parpol).
Saat ini, masih ada beberapa parpol yang belum menentukan pasangan koalisi sementara mereka tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri sehingga mau tidak mau harus berkoalisi.
Selain Demokrat, ada pula Partai Nasdem dan Gerindra yang belum menentukan pasangan koalisi.
Sementara parpol yang sudah membentuk koalisi yakni Partai Golkar, PPP, dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Di antara parpol-parpol yang ada, hanya PDIP yang bisa mengusung paslon capres-cawapres tanpa harus berkoalisi.
Gus Jazil mengatakan, jika Demokrat, Nasdem, dan Gerindra yang saat ini belum menentukan pasangan koalisi bisa bergabung menjadi satu dalam barisan PKB dan PKS maka konstelasi politik nasional akan berubah total.
”Kalau ada nanti tambahan siapa, kan masih banyak. Nasdem belum, Demokrat belum, Gerindra belum.
Nah, kalau ini tiba-tiba gabung, bukan Semut Merah itu, tapi bisa jadi Koalisi Naga Merah,” ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, Sabtu, (18/6).
Sebelumnya, istilah Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS muncul karena keduanya sama-sama parpol menengah.
Kendati kecil, jika ada banyak partai kecil yang bergabung maka akan menjadi besar. Selama ini, partai-partai kecil ketika menjalin koalisi dengan ‘partai gajah’ disebut Gus Jazil kurang mendapatklan peran dalam koalisi.
”Kan kita sering berkoalisi dengan gajah di satu tempat, semutnya juga gak dapat peran apa-apa,” ungkapnya.
Gus Jazil mengatakan bahwa tidak masalah jika nantinya partai-partai kecil bertarung dengan partai gajah pada Pilpres 2024, asalkan pertarungan berlangsung sportif dan tanpa saling curiga.
”Semut merah ini kan bisa masuk ke lubang-lubang kecil. Tapi kendati kecil kalau menggigit sakit juga,” kelakarnya.
Mengenai koalisi dengan Demokrat, Gus Jazil mengatakan bahwa deklarasi koalisi akan dilakukan ketika sudah menemukan waktu yang tepat.
”Ini kan baru komunikasi, pacaran, soal deklarasi, soal pengumuman, itu kan soal teknis saja, tidak ada yang terburu-buru.
Tentu kalau kita mau deklarasi, ya nyari hari yang baik, nyari yang suasanya terang, enggak mendung-mendung begini,” ujarnya.
Gus Jazil mengatakan bahwa wacana koalisi ini perlu disampaikan agar publik mengetahui bahwa komunikasi politik di antara partai-partai terus berjalan, termasuk antara PKB, PKS, dan Demokrat.
Menurutnya, PKB ingin membangun koalisi yang memang betul-betul diharapkan oleh rakyat dan yang memiliki peluang menang.
”Karena PKB ini setiap mendukung itu mesti menang. Nah untuk kali ini jangan sampai mitos ini hilang, kita hati-hati, jadi kita lihat kanan, lihat kiri,” tuturnya.
Baca juga: Cak Imin Buka-Bukaan Alasan Ngebet Gandeng Menkeu Sri Mulyani di Pilpres 2024
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.