Berita Kukar Terkini

Kepala Dinas PU Kukar Sebut Kerusakan Jembatan Sambera di Muara Badak di Luar Nalar

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara Wisnu Wardhana menilai kerusakan Jembatan Sambera yang beredar di media sosial tidak masuk akal.

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara, Wisnu Wardhana. Ia menilai kerusakan Jembatan Sambera yang beredar di media sosial tidak masuk akal dan di luar nalar. TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

Perbaikan Jembatan Sambera yang dikerjakan pada akhir tahun 2021 lalu memang dinilai tidak maksimal karena adanya keterbatasan anggaran.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara, Restu Irawan mengatakan tidak maksimalnya perbaikan lantaran sejumlah pertimbangan.

Salah satunya anggaran, kurang lebih Rp 1 miliar. Angka ini hanya cukup untuk melakukan rehabilitasi dan bukan perbaikan secara permanen.

Baca juga: Perbaikan Jembatan Sambera Rampung, Camat Muara Badak Kukar Minta Kendaraan Berat tak Melintas

“Untuk dikerjakan pengecoran beton tidak cukup (anggaran),” ujarnya, Selasa (21/6/2022).

Pertimbangan lainnya ialah, lantai jembatan bukan menggunakan steel deck, melainkan hanya kayu saja.

Jika langsung dicor dengan kondisi lantai kayu, kemudian dilintasi kendaraan dan terjadi getaran, maka akan menyebabkan beton pecah.

“Karena sifatnya kayu tidak kaku, jadi kalau kena injak, dia (kayu) dikuatin dengan paku atau baut pasti goyang kena beban,” jelasnya.

Kemudian, pada saat yang bersamaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) juga tengah dalam pengerjaan memperbaiki jalan rusak di Tanah Datar, Muara Badak.

Memang waktu itu Dinas PU Kukar memiliki dua opsi upaya perbaikan. Antara menggunakan bahan beton atau plat baja.

Jika menggunakan beton maka harus dilakukan pengalihan jalan dan penutupan total pada Jembatan Sambera.

Apabila opsi tersebut diambil, maka dipastikan terjadi penumpukan dan kemacetan. Dengan pertimbangan itu, Dinas PU Kukar mengambil tindakan penanganan sementara.

Sehingga perbaikan sementara yang dipilih dan dilakukan saat itu adalah menangani kerusakan menggunakan plat.

“Kalau misalnya waktu itu ambil pilihan ngecor, pasti tutup total. Kalau tutup total kendaraan terkonsentrasi lewat tanah datar, poros Bontang-Samarinda. Akhirnya pasti terjadi penumpukan dan kemacetan," tandasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved