Breaking News

Berita Nasional Terkini

Disentil Yenny Wahid tak Perlu Ngotot Jadi Capres, Muhaimin: Bikin Partai Aja Gagal

Perseturuan antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dengan Zaanuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid mulai terbuka

Editor: Samir Paturusi
Instagram cakiminow
Perseturuan antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dengan Zaanuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid mulai terbuka 

TRIBUNKALTIM.CO- Perseturuan antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dengan Zaanuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid mulai terbuka.

Perseturuan ini berawal saat Yenny Wahid mengritisi Muhaimin Iskandar.

Yenny mengimbau agar politisi yang hasil survei elektabilitas tidak terlalu mengangkat, tidak perlu ngotot mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Tak usah terlalu ngotot," ujar Yenny saat berkunjung ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu, 22 Juni 2022.

Direktur Wahid Foundation ini juga meminta Cak Imin untuk tidak berseberangan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Menurutnya, jangan sampai karena ego politik, seseorang menghalalkan segala cara.

Baca juga: Posisi di Bawah Gerindra, Ketua Umum PKB Muhaimin Legowo Jadi Cawapres dan Prabowo Capres

Baca juga: Prabowo-Muhaimin Pasangan Paling Ideal Pimpin Indonesia dalam Versi PKB

Baca juga: Ramai Kemesraan Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar, Kata Sekjen PKS soal Nasib Koalisi PKB dan PKS

"Karena tentu akan merugikan konsituen PKB sendiri," katanya.

Namun serangan Yenny Wahid dibalas Muhaimin Iskandar.

Bahkan ia juga menyindir Yenny Wahid gagal bikin partai namun ikut-ikutan mengurus internal PKB.

"Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, bbrpa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut - ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu. PKB sdh aman nyaman kok," kata Cak Imin dalam akun twitternya @CakImiNow, seperti dikutip Kamis (23/6/2022).

Untuk diketahui, hubungan Cak Imin dengan keluarga mantan presiden Abdurrahman Wahid memang kurang harmonis sejak lama.

Cak Imin pernah mengajukan gugatan mengenai kekuasaan PKB, partai yang didirikan oleh Gus Dur pada 23 Juli 1998 lalu.

Cak Imin pun memenangkan kasus itu di pengadilan. Yenny Wahid pun menegaskan bahwa dirinya ikut PKB Gus Dur, bukan versi Cak Imin.

Idealnya Bersatu

Peneliti PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama menilai harusnya Cak Imin bersatu dengan Yenny Wahid demi membesarkan PKB.

Meskipun begitu, kata Virdika, hal itu memang sulit dilakukan.

Penulis buku "Menjerat Gus Dur" (2019) tentang politisi istana di balik kejatuhan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid itu menyebut, jika keduanya bersatu tentu bisa mengerek elektabilitas partai PKB untuk pemilu 2024.

“Idealnya tentu saja bisa menyatu, baik Cak Imin maupun Yenny Wahid,” ujar Virdika kepada Kompas.TV pada Kamis (23/6/2022).

Salah satu yang bikin bersatu adalah soal kesepahaman membesarkan PKB, partai yang didirikan oleh Gus Dur.

Yenny Wahid, menurut Virdika, bisa membantu PKB yang elektabilitasnya cenderung tidak naik siginifikan atau bahkan stagnan.

Yenny Wahid bagi Virdika bisa membuat publik mengingat Gus Dur dan ini penting bagi PKB.

Baca juga: Bila Layak Jadi Capres, PKS Sepakat Koalisi Dengan PKB Usung Muhaimin Iskandar

“Gus Dur sebagai salah satu peletak dasar PKB tentu punya kharismatik dan pencapaian yang besar selama memimpin PKB,” imbuhnya.

“Cak Imin pun punya kemampuan untuk membesarkan PKB, khususnya capaian dalam dua pemilu terakhir,” sambungnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cak Imin: Yenny Wahid Itu Bukan PKB, Jadi Ngapain Ikut-ikut Ngatur, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/23/cak-imin-yenny-wahid-itu-bukan-pkb-jadi-ngapain-ikut-ikut-ngatur?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved