Masih Lajang di Usia 60 Tahun, Jemaah Haji Kembar Asal Sumatra Utara Ini Berdoa Minta Diberi Jodoh

TRIBUNKALTIM.CO - Menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah pasti menjadi idaman setiap muslim, tak terkecuali warga muslim di Indonesia.

Tak heran pada momen ibadah haji, di Indonesia mampu memberangkatkan ratusan, ribuan hingga ratusan ribu jemaah haji tiap tahunnya.

Dari sekian banyak jemaah haji yang diberangkatkan tahun 2022 ini, ada saja kisah unik yang bisa diulas.

Baca juga: BSI Balikpapan Siap Layani Jemaah Haji

Seperti kisah perempuan kembar identik asal Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatra Utara ini.

Dia adalah Mariano Dalimunthe dan Mariana Dalimunthe, perempuan berusia 60 tahun ini bersyukur bisa berangkat haji tahun 2022 ini.

Tapi uniknya, Mariano dan Mariana ini punya doa khusus saat nanti menjalankan ibadah haji di Mekkah.

Mariano dan Mariana yang kini berusia lebih dari setengah abad ini mengaku masih lajang dan masih sulit mendapatkan jodoh.

Baca juga: Lepas Calon Jemaah Haji, Gubernur Isran Noor Titip Doa buat Warga Kaltim dan Pembangunan IKN

Oleh sebab itu, pada ibadah haji ini mereka berdua memiliki doa khusus, yakni ingin segera menikah, kemudian berdoa untuk yang lainnya seperti diperlancar dagangan dan rejekinya.

"Minta jodohlah yang paling utama, baru minta rejeki jualan dan lancar sehat," ungkapnya saat diwawancara awak media.

Sambil tersipu malu, Mariano dan Mariana kembali menegaskan bahwa dirinya masih gadis dan belum kawin.

"Belum kawin, belum punya suami, masih gadis kami," ujar Mariano dan Mariana, sambil tertawa kecil.

Keduanya pun mengaku, akan mengadu kepada Allah di depan Kabah, soal belum juga mendapat jodoh.

Selain mengadu soal sulit jodoh, keduanya juga meminta agar dilimpahkan rezeki dalam kehidupan mereka.

"Sedari lama, kami sudah ada niat untuk berdoa bisa menikah, seandainya diberi waktu ke tanah suci," kata Mariano.

Ditemui di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Selasa (21/6/2022) lalu, kedua pasangan kembar itu tidak bisa menyembunyikan raut kelelahan di wajah mereka.

Baca juga: Ini Doa Minta Jodoh dan Keturunan yang Baik dalam Bahasa Arab, Latin dan Lengkap dengan Artinya

Maklum, menumpang pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 3110, mereka baru saja menempuh perjalanan sekira 8 jam dari Medan ke Jeddah pada waktu itu.

Akan tetapi, keduanya tidak menolak ketika ditemui untuk sedikit berbincang.

Bahkan, mereka terlihat begitu bergembira, mimpi menginjakkan kaki di Tanah Suci, terwujud tahun ini.

Keduanya, menunggu selama 11 tahun untuk bisa berangkat menunaikan ibadah haji.

Baca juga: Calon Jemaah Haji Tak Layak Berangkat Bakal Diobservasi, jika Sembuh Diikutkan Kloter Berikutnya

Tidak hanya itu, Mariano dan Mariana juga bukanlah perempuan dari keluarga berada.

Mereka mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan berharap rejeki sebagai petani karet, dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya.

Tapi dari hasil itu juga, mereka bisa juga melunasi biaya ibadah haji.

"Tiap seminggu harus bisa sisihkan Rp 200 ribu. Akhirnya ya bisa lunas juga," kata Mariano dikutip dari Tribunnews.com

Mariana dan Mariano merupakan jamaah calon haji Kloter 10 yang merupakan Kloter terakhir Embarkasi Medan asal Kabupaten Padang Lawas Utara.

Baca juga: Konsumsi Avtur di Kalimantan Meningkat untuk Kebutuhan Penerbangan Haji 2022

Kloter 10 ini gabungan Calon haji asal Tapanuli Selatan (Tapsel), Aceh, dan Medan.

Si kembar yang kemana-mana selalu bergandengan tangan ini juga mengaku puas dengan pelayanan haji dari pemerintah Indonesia.

"Makanan selalu terjamin, juga diberikan pelayanan mulai dari bimbingan dan pengawasan jemaah," kata Mariana. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.