Berita Nasional Terkini

Duet Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Pengamat Sebut Sulit Direstui PDI Perjuangan

Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dapat restu dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh, namun pengamat nilai akan sulit dapat restu dari PDIP.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase YouTube Curhat BANG Denny Sumargo/Anies Baswedan
Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dapat restu dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh, namun pengamat nilai akan sulit dapat restu dari PDIP. 

TRIBUNKALTIM.CO - Duet Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, pengamat sebut sulit direstui PDI Perjuangan.

Keinginan Partai NasDem menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang mendapat respon beragam.

Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan tersebut sudah mendapat restu dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Hal ini dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, Senin (27/6/2022).

Walau demikian, Ali mengatakan, partainya tak berambisi apabila duet tersebut tak diterima oleh masyarakat.

Baca juga: Demokrat Balas Pernyataan Sekjen PDIP Soal Enggan Berkoalisi dalam Menyongsong Pilpres 2024

Baca juga: Soal Tolak Berkoalisi, Hasto Kristiyanto Sebut PDIP Sudah Terbuka Bagi Demokrat Pada Pilpres 2019

Pasalnya, masyarakat sudah terpolarisasi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

Disisi lain pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai PDIP sulit merestui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres 2024.

Hal itu disampaikan Ujang Komarudin merespons usulan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang mewacanakan duet pemersatu bangsa, yakni Anies Baswedan-Ganjar Pranowo.

Menurut Ujang Komarudin, tentu PDIP sulit mendukung keduanya lantaran partai besutan Megawati Soekarnoputri itu memiliki jagoan, yakni Puan Maharani.

"Ya kalau duet Anies-Ganjar gitu, ya tentu sulit PDIP untuk merestui karena PDIP punya jagoan sendiri Mbak Puan seperti itu," kata Ujang dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (29/6/2022).

Kendati demikian, Ujang juga menilai duet antara kedua figur tersebut sangat cocok dalam konteks mempersatukan bangsa.

"Jika Anies dengan Ganjar itu dipasangkan memang menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang cocok dan menarik yah dalam konteks untuk bisa mempersatukan bangsa," ucapnya.

Baca juga: Pengamat Nilai Kinerja Airlangga Membuatnya Berpeluang Besar di Pilpres 2024

Sebab menurutnya, Anies selama ini kerap kali dituduh oleh kelompok tertentu sebagai Gubernur yang kontra terhadap kekuasaan.

Sementara Ganjar, dianggap didukung oleh kelompok istana.

"Nah penyatuan dua kelompok itu menjadi sangat cair gitu, akan menjadi sangat kuat dalam konteks persatuan bangsa," ujar Ujang.

Di sisi lain, kata Ujang, seandainya Ganjar tak didukung oleh PDI Perjuangan (PDIP), maka keduanya sama-sama tak memiliki partai.

Lebih lanjut, Ujang menilai suara NasDem saja tak cukup untuk mengusung kedua figur tersebut.

"Nah apakah partai lain itu mau mendukung pasangan Anis dengan Ganjar. Saya tidak yakin, kenapa? Karena dua-duanya bukan ketua umum partai," ungkap Ujang.

Sementara di saat yang sama, kata dia, sejumlah ketua umum partai ingin maju sebagai capres-cawapres juga.

"Oleh karena itu ya agak berat memang tantangannya dalam konteks membangun koalisi ketika ingin menjodohkan antara Anies dengan Ganjar," ucap Ujang.

Partai NasDem memutuskan tiga nama untuk bakal calon presiden (bacapres) 2024. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam penutupan Rakernas di JCC Senayan, Jumat (17/6/2022). (foto kiri-kanan) Ganjar Pranowo, Jenderal TNI Andika Perkasa dan Anies Baswedan
Partai NasDem memutuskan tiga nama untuk bakal calon presiden (bacapres) 2024. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam penutupan Rakernas di JCC Senayan, Jumat (17/6/2022). (foto kiri-kanan) Ganjar Pranowo, Jenderal TNI Andika Perkasa dan Anies Baswedan (Tangkap layar akun Youtube Kompas TV)

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu Kepri Tegaskan Siap Menangkan Airlangga Hartarto di Pilpres

Adapun, Surya Paloh mengakui dirinya telah mengusulkan skema capres dan cawapres duet kepada Presiden Joko Widodo.

Ia berharap, sosok pemimpin yang menggantikan Presiden Jokowi nanti bisa menghilangkan polarisasi.

"Amat sangat," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).

Surya Paloh mengapresiasi munculnya usulan duet seperti Anies Baswedan-Puan maharani, Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.

Surya Paloh juga menegaskan dirinya tak punya kepentingan lain dalam Pilpres 2024 selain menghilangkan polarisasi.

Ia juga berharap bisa turut berkontribusi dalam menghilangkan polarisasi yang belakangan kental terasa.

"Jadi, apa yang bisa saya sumbangkan dengan hati, dengan kejujuran, apa yang saya pahami yang insyaallah barangkali itu bermanfaat bagi kepentingan kemajuan bangsa ini. Saya pikir itu yang saya prioritaskan," ujarnya.

Partai Nasdem sendiri telah menetapkan tiga bakal calon presiden jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Menolak Berkoalisi Dengan PKS di Pilpres 2024, Sekjen PDIP: Kalau Dengan PKS Tidak

Ketiganya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Pengumuman disampaikan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh saat penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di JCC Senayan pada Jumat (17/6/2022) malam.

Alasan memilih figur Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika Perkasa karena memiliki kualifikasi yang sama.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved