IKN Nusantara

Mengejutkan, Putin Tertarik Investasi di IKN Nusantara, Rusia Lirik Sektor Nuklir?

Mengejutkan, Vladimir Putin tertarik investasi di IKN Nusantara, Rusia lirik sektor nuklir?

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara yang berlokasi di Kalimantan Timur.

Dilansir dari Kompas.com, Hal tersbut ia sampaikan usai mengadakan pertemuan bersama dengan Presiden Joko Widodo Kamis (30/6/2022) di Moskwa, Rusia.

Menurut Putin, di Indonesia banyak perusahaan Rusia yang bergerak di bidang energi dan ini menjadi peluang untuk pengembangan energi nuklir nasional.

Namun pemerintah Rusia tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di bidang non energi termasuk pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Temui Investor Uni Emirat Arab di Abu Dhabi, Jokowi Bahas IKN Nusantara

"Kami siap untuk berpartisipasi dalam proyek bersama termasuk yang terkait dengan teknologi non energi misalnya di bidang kedokteran, di bidang pertanian," ujar Presiden Putin seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.

"Ada juga prospek yang baik untuk pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik.

Rusian Railways bergabung dalam proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke pulau Kalimantan," tambahnya.

Menurut Putin, kerjasama dengan Indonesia sudah berlangsung sejak lama bahkan Rusia ikut andil dalam pembentukan negara Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia saat itu di kancah internasional.

Baca juga: TNI AL Tak Main-Main Amankan IKN Nusantara, Bangun Pangkalan Militer di Balikpapan

Sejak itu, Rusia bahkan telah mengirim para sarjana di bidang teknik sipil ke Indonesia untuk membantu pembangunan infrastruktur industri seperti stadion, rumah sakit, dan lembaga-lembaga penting lainnya.

Presiden Joko Widodo sendiri bertemu dengan Presiden Putin di Istana Kremlin, Moskwa.

Pertemuan ini terjadi setelah sebelumnya Jokowi bertemu dengan presiden Ukraina, Volodymye Zelenskyy.

Tujuan utama pertemuan tersebut tidak lain membicarakan soal gencatan konflik yang terjadi antara kedua negara tersebut.

Baca juga: Bertemu Jokowi di Rusia, Kenapa Putin Tak Pakai Meja Panjang? Simak Filosofi hingga Pembuatnya

Sebelumnya, residen Rusia Vladimir Putin pada Kamis (30/6/2022) membantah negaranya menyebabkan krisis pangan global akibat perang di Ukraina.

Bantahan tersebut disampaikan ketika Putin bertemu Jokowi atau Joko Widodo, saat Presiden Indonesia berkunjung ke Rusia.

Saat ini Ukraina selaku pengekspor utama biji-bijian--terutama jagung dan gandum--mengalami hambatan produksi akibat serangan militer Rusia.

Dampaknya adalah lonjakan harga pangan dan kekhawatiran kekurangan pangan yang terutama akan memengaruhi negara-negara miskin.

Baca juga: Curhat Orang Terkuat Rusia Kepada Jokowi, Putin Bongkar Pemicu Krisis Pangan

“Kami tidak membatasi ekspor pupuk, maupun ekspor produk makanan,” kata Putin saat menyambut Jokowi di Rusia tepatnya di Kremlin, dikutip dari AFP.

"(Kami) tidak menghalangi ekspor gandum Ukraina," lanjutnya ketika Putin bertemu Jokowi, seraya menambahkan bahwa Rusia terus-menerus berhubungan dengan badan PBB yang bertanggung jawab atas masalah tersebut.

Putin sebaliknya menyalahkan sanksi Barat yang dijatuhkan pada Rusia.

Dia mengatakan, dengan menargetkan pemilik perusahaan pupuk, sanksi Barat menciptakan kondisi yang jauh lebih sulit untuk mengirimkan produk tertentu secara internasional.

Rusia mengatakan, akan mengizinkan kapal Ukraina yang membawa produk makanan untuk pergi jika militer Ukraina membersihkan ranjau di pelabuhannya.

Opsi itu ditolak Ukraina karena mengkhawatirkan keselamatan pantai Laut Hitamnya.

Sementara itu, Rusia sebagai negara penghasil biji-bijian lainnya tidak dapat menjual hasil panen dan pupuknya karena sanksi Barat yang memengaruhi sektor keuangan dan logistik. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved