Berita Nasional Terkini

Ganjar Pranowo hingga Risma, Inilah Profil 4 Kader PDI Perjuangan Dinilai Berpeluang Jadi Menpan RB

Empat kader PDIP yang dinilai berpotensi mengisi kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), ada Ganjar & Risma.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Doan Pardede
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Kompas.com
Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini. Empat kader PDIP yang dinilai berpotensi mengisi kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), ada Ganjar & Risma. 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Ganjar Pranowo hingga Ahok disebut-sebut jadi kader PDI Perjuangan yang berpeluang jadi Menpan RB.

Selain Ganjar dan Ahok, Menteri Sosial saat ini Tri Rismaharini dan Ahmad Basarah juga disebut layak gantikan mendiang Tjahjo Kumolo sebagai Menpan RB yang beberapa waktu lalu meninggal dunia.

Berikut profil empat kader PDI Perjuangan dinilai berpeluang jadi Menpan RB.

Empat kader PDIP yang dinilai berpotensi mengisi kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), ada nama Ganjar Pranowo hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Hal ini disampaikan oleh pengamat sosial politik yang merupakan Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa.

Baca juga: Mardani Ali Sera Sarankan Presiden Jokowi Segera Isi Pengganti Menpan-RB Pasca Tjahjo Kumolo Wafat

Baca juga: Pengamat Bongkar Calon Pengganti Tjahjo Kumolo di Kursi Menpan RB, Kebutuhan PDIP

Dilansir TribunKaltim.co dari Tribunnews.com, Herry menilai empat kader PDIP yang paling berpotensi menjadi Menpan RB menggantikan Tjahjo Kumolo

Empat nama tersebut adalah adalah Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah; Menteri Sosial, Tri Rismaharini; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan Ahok.

Berikut ini profil empat kader PDIP berpotensi mengisi kursi Menpan RB:

1. Ganjar Pranowo

Mengutip situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968.

Ia merupakan lulusan S1 Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kemudian, Ganjar meraih gelar Magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI).

Periode 2018-2023 merupakan masa jabatan Ganjar sebagai Gubernur Jateng yang kedua.

Sebelumnya, ia menjadi Gubernur Jateng pertama kali pada periode 2013-2018.

Ganjar memiliki banyak pengalaman sebagai wakil rakyat sebelum akhirnya menjabat sebagai Gubernur Jateng.

Pada 2004-2009, ia pernah menjadi Anggota Komisi IV DPR RI.

Kemudian, setelahnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI pada 2009-2013.

Berikut ini riwayat karier Ganjar Pranowo sebelum menjadi gubernur:

- Konsultan HRD PT Prakarsa (1995-1999);

- Anggota Pansus Angket Bank Century di DPR RI (2009-2010);

- Anggota Timwas Century di DPR RI (2010-2013);

- Ketua Pansus RUU tentang Partai Politik di DPR RI (2007-2009);

- Ketua Pansus tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD di DPR RI (2007-2009);

- Anggota Badan Legislasi DPR RI (2004-2010);

Baca juga: Pasca Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Siapa Pengganti Menpan-RB?

- Sekretaris Fraksi PDIP MPR RI (2009-2010);

- Sekretaris I Fraksi PDIP DPR RI (2007-2009);

- Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI (2010-2013).

2. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Ahok lahir di Manggar, Belitung Timur, pada 29 Juni 1966.

Ia saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Dikutip dari situs resmi Pertamina, jabatan ini diemban Ahok sejak 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.

Ahok merupakan lulusan Universitas Trisakti tahun 1989 dari jurusan Teknik Geologi.

Ia kemudian meraih gelar Master Manajemen pada 1994 dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Suami Puput Nastiti Devi ini pertama kali terjun ke dunia politik pada 2003 lewat Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB).

Lewat PPIB, Ahok terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung periode 2004-2009.

Belum genap masa jabatan sebagai wakil rakyat, Ahok terpilih menjadi Bupati Belitung pada 2005.

Mengutip TribunnewsWiki.com, Ahok kala itu berpasangan dengan Khairul Effendi.

Pada 2011, Ahok mencoba peruntungan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen, namun gagal.

Ia kemudian maju sebagai pasangan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilkada DKI 2012.

Di tahun 2014, Ahok menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI karena terpilih menjadi Presiden RI.

Lalu, saat maju Pilkada DKI Jakarta 2017, ia kalah.

Deretan penghargaan yang pernah diraih Ahok:

-Penghargaan 10 tokoh yang mengubah Indonesia dari Majalah Tempo (2006);

- Pin Emas dari Forum Demokrasi (Fordeka) (2006);

Baca juga: Berita Terkini Tjahjo Kumolo Hari Ini, Terjawab Sudah Penyakit atau Penyebab Menpan Meninggal Dunia

- Tokoh Antikorupsi 2006 Koalisi Kebersamaan Tiga Pilar Kemitraan (2007);

- Bung Hatta Anti-Corruption Award (2013);

- Gus Dur Award (2016).

3. Tri Rismaharini

Tri Rismaharini lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 20 November 1961.

Ia menjabat sebagai Menteri Sosial sejak Desember 2020, menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi.

Mengutip situs resmi Kementerian Sosial, Risma meraih gelar S1 dan S2 dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Ia merupakan Wali Kota Surabaya perempuan pertama sepanjang sejarah demokrasi Indonesia di era reformasi.

Saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma pernah mendapat penghargaan Wali Kota Terbaik Ketiga di Dunia versi World Mayor Project pada 2015.

Ia juga pernah meraih sejumlah penghargaan dari Presiden RI, yaitu Satya Lencana Wirakarya (2013 dan 2014), Tanda Kehormatan Bintang Jasa Bintang Mahaputra (2015), dan Satya Lencana Kebhakitan Sosial (2016).

Berikut ini riwayat karier Tri Rismaharini:

- Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah BAPPEKO Surabaya (1997-2000);

- Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001-2002);

- Kepala Cabang Dinas Pertamanan (2002);

- Kepala Bagian Bina Pembangunan (2002-2005);

- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005);

- Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005-2008);

- Kepala BAPPEKO Surabaya (2008-2010).

Baca juga: Profil, Biodata dan Riwayat Hidup Tjahjo Kumolo, Ini Sakit yang Diderita Menpan RB Sebelum Meninggal

4. Ahmad Basarah

Ahmad Basarah lahir di Jakarta pada 16 Juni 1968.

Dikutip dari situs resmi DPR RI, Ahmad memiliki dua gelar S1 dan S2.

Ia meraih gelar S1 Ilmu Komunikasi dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta tahun 1992.

Kemudian, ia kembali berkuliah S1 di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) dan meraih gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada 1995.

Setelahnya, Ahmad mendapat gelar Magister Ilmu Sosial dan Politik dari UI dan Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Kemudian, pada 2016 Ahmad meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro (Undip).

Berikut ini riwayat karier Ahmad Basarah:

- Dosen Pascaserjana Universitas Muhammadiyah (UMM) (2019-sekarang);

- Wakil Ketua MPR RI (2019-sekarang);

- Ketua Panitia Ad Hoc I Haluan Negara MPR RI (2018-2019);

- Dosen Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA) (2018-sekarang);

- Anggota DPR/MPR RI (2014-2019);

- Anggota Komisi III DPR RI (2014-2019);

- Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI (2014-2019);

- Ketua Badan Sosialisasi MPR RI (2014-2019);

- Wakil Ketua MPR RI Bidang Hubungan Antar Lembaga Negara (2014-2019);

- Komisaris PT Mandiri Jaya Bara (2013-sekarang);

Baca juga: Riwayat Hidup Tjahjo Kumolo, Jabatan Terakhir Menpan RB, Sering Gunakan Mobil Pribadi untuk Dinas

- Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan MPR RI (2009-2014);

- Wakil Ketua TIM Kerja Sosialisasi 4 Pilar MPR RI (2009-2014);

- Anggota Tim Kerja Kajian Sistem Ketatanegaraan Indonesia MPR RI (2009-2014);

- Anggota DPR/MPR RI (2009-2014);

- Komisaris PT Teachni Team Indonesia (2007-sekarang);

- Komisaris PT Great Purpose Indonesia (2004-2006);

- Komisaris PT Usaha Bangun Bersama (2004-2007);

- Anggota DPR/MPR RI (1999-2004).

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved