Berita Viral
Pernyataan Dokter Syahpri yang Bikin Keluarga Pasien RSUD Sekayu Emosi dan Viral Paksa Buka Masker
Kini, keluarga pasien VIP mengaku tersulut emosi karena dokter Syahpri yang berlaku kasar lebih dulu.
TRIBUNKALTIM.CO - Insiden antara dokter spesialis ginjal Syahpri Putra Wangsa dan keluarga pasien di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, terus bergulir dan menyita perhatian publik.
Video berdurasi 41 detik yang memperlihatkan dokter dimaki-maki dan dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien viral di media sosial, memicu perdebatan tentang etika pelayanan, hak tenaga medis, dan ekspektasi pasien VIP.
Kini, keluarga pasien VIP mengaku tersulut emosi karena dokter Syahpri yang berlaku kasar lebih dulu.
Pasien VIP adalah pasien yang memilih layanan premium di rumah sakit, termasuk fasilitas kamar eksklusif dan harapan akan pelayanan lebih cepat.
RSUD Sekayu terletak di Jalan Merdeka No. 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Baca juga: Keluarga Pasien Bersalaman dengan Dokter RSUD Sekayu Usai Viral Paksa Buka Masker, Hukum Tetap Jalan
Jaraknya sekitar 130 kilometer dari Kota Palembang, ibu kota provinsi, atau sekitar 3 jam perjalanan darat.
Rumah sakit ini merupakan fasilitas kesehatan utama di wilayah Muba dan melayani pasien dari berbagai latar belakang, termasuk pasien umum, BPJS, dan VIP.
dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD-KGH, FINASIM, adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan subspesialisasi ginjal dan hipertensi (nefrologi).
Ia menyandang gelar Konsultan Nefrologi sejak Oktober 2024 dan merupakan satu dari hanya 110 dokter subspesialis ginjal di Indonesia2. Pendidikan kedokterannya ditempuh di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan spesialisasinya di Universitas Sriwijaya, Palembang.
Kronologi Kasus: Dari Visit Pasien ke Viral
Peristiwa bermula pada Selasa, 12 Agustus 2025, saat dokter Syahpri melakukan visit ke ruang VIP RSUD Sekayu. Pasien yang dirawat adalah seorang lansia bernama Rita, ibu dari Ismed Saputrawijaya.
Ia didiagnosa mengalami komplikasi diabetes dan dicurigai mengidap tuberkulosis (TBC), berdasarkan hasil rontgen yang menunjukkan bercak di paru-paru.
TBC adalah penyakit infeksius yang menyerang paru-paru dan dapat menular melalui udara. Penanganannya memerlukan pemeriksaan dahak, rontgen, dan protokol ketat, termasuk penggunaan masker oleh tenaga medis
Keluarga pasien, yang telah membayar layanan VIP, merasa kecewa karena penanganan dianggap lambat.
Mereka mengeluhkan harus menunggu hingga lima hari untuk tindakan medis lanjutan. Ketika Ismed bertanya apakah ada cara lebih cepat, ia mengaku mendapat respons yang dianggap tidak empatik dari dokter Syahpri.
“Kamu sabar, kamu jangan enggak bersyukur,” ujar Syahpri sambil melotot, menurut pengakuan Ismed
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.