Berita Berau Terkini

Pabrik Kelapa Sawit di Berau tak Sejahterahkan Warga Layak Sanksi Cabut Izin

Petani kelapa sawit mandiri mengeluhkan rendahnya harga beli Tandan Buah Segar (TBS) dari pabrik.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Berau, Jasmine Hambali, menyatakan, pembangunan pabrik sawit boleh saja akan tetapi harus wajib sejahterakan warga, Minggu (3/7/2022). Jika tidak bisa sejaherahkan warga, akan kena sanksi bisa secara bertahap, teguran tertulis satu, teguran tertulis dua dan sampai kepada pencabutan izin ketika memang tidak menghiraukan peringatan satu dan dua. 

Jadi sawit mandiri itu yang membuat harga adalah pabrik tanpa campur tangan pemerintah.

"Pemerintah daerah hanya bisa mengimbau agar pabrik membeli dengan harga yang tidak jauh berbeda dari yang tela ditetapkan," tuturnya.

Pemerintah provinsi membuat penetapan harga TBS hanya untuk petani sawit yang bermitra dengan perusahaan.

Tentu yang menjadi keluhan petani mandiri selama ini adalah harga yang ditetapkan pabrik selalu lebih rendah dari yang ditetapkan pemerintah.

Bahkan kadang harganya tidak masuk akal, dirinya menyebut petani mandiri pernah menerima harga TBS sebesar Rp 400 perkilogram.

"Apa ruginya pabrik membeli TBS dari petani mandiri dengan harga yang sama yang telah ditetapkan pemerintah, jangan sampai pengusaha terlalu mengambil untung banyak tetapi justru sengsarakan petani," pungkasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved