Breaking News

Berita Nasional Terkini

Kasus Subang! Sosok Pembunuh dan Anak Terungkap, Ternyata Punya Kelainan hingga Bisa Begitu Sadis

Perkembangan kasus Subang terbaru hari ini, Dokter Hastry ungkap pelaku punya kelainan dan kenapa bisa begitu sadis.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Ikbal Nurkarim
Ist/Youtube TvOneNews
Penampang ember dan genangan air di TKP pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu di Subang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Perkembangan kasus Subang terbaru hari ini, Dokter Hastry ungkap pelaku punya kelainan dan kenapa bisa begitu sadis.

Hingga saat ini, siapa pembunuh ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang, yang jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 silam masih menjadi misteri. 

Kabar terbaru, ditemukan sejumlah titik terang untuk mengungkap kasus Subang tersebut. 

Paling baru, bukti alat yang digunakan untuk membunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, telah ditemukan polisi.

Baca juga: Terbaru! Kasus Subang Terpecahkan? Yosef Bongkar Nama Diduga Pembunuh dan Ungkit Ucapan AKBP Sumarni

Hal itu seperti yang disampaikan ahli forensik Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti dalam video yang diunggah di kanal Youtube miliknya, Selasa (28/6/2022).

Tak sekadar ketemu, alat bukti tersebut telah dicocokkan oleh tim forensik dengan luka pada tubuh dua korban.

Dikatakan dr Hastry, ketika dalam kasus ada dua otopsi, biasanya yang dipakai paling banyak adalah otopsi pertama.

Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti berikan keterangan awak media terkait kejanggalan jenazah pria yang ditemukan di sungai Serayu.
Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti. Kasus Subang terbaru hari ini 2022, Yosef beber alasan dirinya tak patut dicurigai sebagai pembunuh ibu dan anak, desak Danu untuk jujur saja(TRIBUNJATENG.COM/RAHDYAN TRIJOKO)

Otopsi kedua hanya akan melengkapi dan memenuhi permintaan jaksa penuntut umum dan tim pembela terdakwa.

"Apakah cukup visum pertama atau butuh visum kedua. Kalau kurang, kita juga bisa dipanggil untuk memberikan keterangan ahli," katanya.

Di kasus subang ini, dia sudah menyebutkan kriteria alatnya seperti apa dilihat dari kondisi lukanya. "Kalau dicocokkan cocok ya pakai visum saya," katanya.

Disinggung apakah dia sudah menemukan jenis alat yang dipakai untuk menghabisi Tuti dan Amel, dr Hastry membenarkan.

"Saya tahu, tapi gak mau ngomong," ujarnya.

Dokter Hastry beralasan statusnya yang seorang polisi mengharuskan mematuhi undang-undang.

"Sesuai undang-undang yang berlaku, saya hanya bicara ke penyidik. Hasilnya kita serahkan ke penyidik," tegasnya.
Ahli Forensik Sumy Hastry Purwanti untuk kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, sebut pelaku lebih dari satu orang.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru! Terjawab Sudah Dalang dan Pembunuh Ibu dan Anak? Status WA Yoris Bikin Geger

Sebelumnya, dr Hastri menyebut pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat diduga seorang psikopat.

Bukan tanpa alasan dr Hastry menyebut pelaku seorang psikopat karena jelas sekali luka-luka yang dibuat ke korban.

"Itu sesuatu yang memang mempengaruhi dia secara kepribadian," kata Hastry dalam podcast yang dipandu pemilik akun youtube Anjas di Thailand.

Dijelaskan Hastry, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang diluar nalar serta tidak pandang bulu, apakah saudara, ibu, adik, anaknya atau sahabatnya.

Seorang psikopat ini secara penampakan terlihat baik-baik saja. Berbeda dengan orang yang kesannya seperti preman, tapi justru hatinya baik.

"Karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna," katanya.

Di kasus Subang ini Hastry melihat kekesalan mendalam dari pelaku.

Hal ini dibuktikan dengan adanya luka biru-biru di mata Amel serta luka lainnya.

"Yang saya yakin orangnya sangat membenci sekali ke bu Tuti karena lukanya begitu parah di bagian wajah," terang dokter Hastry.

"Apa yang membuat orang begitu membenci?," tanya Anjas.

Baca juga: Terjawab Sudah? Mirip Kata AKBP Sumarni, Yosef Akhirnya Ungkap Sosok Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Menurut Hastry, ada seseorang yang memang dilahirkan dengan tidak jelas atau salah asuh dan mekanisme pertahanan jiwanya rapuh.

"Kalau dia menginginkan sesuatu tidak bisa. Dia melihat hal-hal di luar kendali, sehingga begitu marah dan emosi meluapkan dengan menyakiti orang atau membunuhnya," ujarnya.

Diakui Hastry, di kasus subang ini, penyidik sudah melakukan tes kesehatan, tes kebohongan dan tes kesehatan jiwa terhadap sejumlah saksi. Dan memang ada dugaan ke arah psikopat.

Dokter Hastry menolak disebut penyelidikan kasus subang ini lemah karena menurutnya penyidik menginginkan hasil yang benar-benar ilmiah.

Dia sendiri juga berjuang dengan caranya dan memang banyak hal-hal yang mentok.

"Saya stres lho karena kasus subang ini , karena masyarkaat dan keluarga korban berharap ke saya. Saya belum memberikan yang terbaik. Tapi tugas saya sudah selesai. (meski) Selesainya belum terungkap," ujarnya.

Hastry mengaku sampai sekarang terus memberikan masukan kepada pimpinan terkait kasus subang.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak berhenti berharap.

"Jangan berhenti berharap, berdoa. Semoga kemudahan-kemudahan bisa turun sehingga bisa mengungkap kasus ini," tandasnya.

Yosef Minta Danu Terus Terang

Meski bukti alat pembunuhan sudah ditemukan oleh tim forensik, namun pihak kepolisian belum menentukan siapa pelaku sebenarnya.

Kendati demikian, Yosef masih terus menyudutkan saksi Muhammad Ramdanu alias Danu.

Yosef yang merupakan suami korban Tuti Suhartini dan ayah korban Amalia Mustika Ratu meminta ketegasan Danu mengungkap kasus subang.

Yosef mendesak Danu untuk memberikan klarifikasi jika memang tidak terlibat di kasus subang, namun jika terlibat dia meminta Danu berani terus terang.

Bukan tanpa alasan Yosef memiliki dugaan tersebut karena faktanya banyak sidik jari Danu ditemukan di tempat kejadian perkara.

"Bapak akui kalau sidik jari (saya) banyak. Kan itu rumah bapak, 90 persen sidik jari bapak. Yang dipertanyakan 10 persen sidik jari yang lain," kata Yosef dalam video yang diunggah di channel youtube Koin Seribu 77.

"Silakan klarifikasi, kalau tidak puas, silakan laporkan bapak ke penyidik dan bapak akan melaporkan balik," tantang Yosef.

Yosef juga meminta pertanggungjawaban Danu waktu bersaksi di kepolisian yang menuduh dia dan istri mudanya, Mimin terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amel.

"Kalau mau jujur sampai sekarang bapak tidak pernah melihat sama sekali (jasad Tuti dan Amel). Sampai dimasukkan ke tempat peristirahatan terakhir," ungkapnya.

Selain Danu, Yosef juga  

Danu emosional saat ditanya harapan ingin kasus Subang segera terungkap
KASUS SUBANG TERBARU - Danu emosional saat ditanya harapan ingin kasus Subang segera terungkap. Sejumlah hal baru dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang terkuak.  (Tangkap layar Kanal Youtube Yahya Mohammed)

Menurut Yosef, si cepu ini sebenarnya menggambarkan tentang sosok Danu sesungguhnya dalam kasus ini.

Seperti diketahui, Danu bekerja di yayasan Bina Prestasi Nasional yang diketuai oleh Yoris Raja Amanullah.

Yoris merupakan putra Yosef dan Tuti sekaligus kakak Amalia.

Di awal kasus Subang ini, Yoris dan Danu seperti tak terpisahkan.

Bahkan, keduanya sempat dalam satu naungan kuasa hukum, Achmad Taufan.

Namun, pada Desember 2021, Yoris memilih berpisah dengan Danu.

Yoris menyeberang ke Yosef dan dalam satu kuasa hukum.

Pada awal Juni 2022, Yoris pun memilih berpisah dengan ayahnya itu.

Kini, Yoris tanpa kuasa hukum.

Sementara, Danu masih tetap didampingi Achmad Taufan, sedangkan Yosef didampingi Rohman Hidayat.

2. Danu minta maaf kepada Tuti dan Amel

Tak cukup di situ, Yosef kembali mengungkap petunjuk lainnya.

Ia menduga Danulah terduga pembunuh Tuti dan Amalia.

Hal itu dinyatakan Yosef dengan menafsirka keinginan Danu meminta maaf kepada Tuti dan Amel yang sudah berbeda alam.

"Itu petunjuk betul-betul. Memang banyak petunjuk-petunjuk yang segala sesuatu terbukanya dari dia juga," katanya seperti dilansir Surya.co.id dengan judul 3 Petunjuk Baru Terduga Pembunuh di Kasus Subang, Yosef Bocorkan Sosok Cepu Yayasan Mengarah ke Danu.

Karena itu, Yosef meminta pengakuan sejujurnya Danu kepada penyidik, bukan ke masyarakat melalui channel youtube.

Seperti diketahui, Danu sangat dekat dengan Tuti dan Amalia.

Danu pula yang sering diperintah Yoris meminta uang untuk keperluan yayasan ke Amalia selaku bendahara yayasan.

3. Informasi BAP valid

Petunjuk ketiga didapatkan Yosef dari Yoris dan istri Yoris, Yanti Jubaedah.

Selain itu, Yosef juga mendapatkan dari kuasa hukumnya yang dapat informasi dari Kapolres Subang, AKBP Sumarni di awal kasus Subang mencuat.

Petunjuk ketiga ini berkaitan dengan berita acara perkara (BAP).

Yosef mengungkap Danu tidak mau menandatangani BAP.

Dimana BAP itu menuding dia dan istri mudanya, Mimin Mintarsih terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amel.

Menurut Yosef, pengakuan mengenai BAP yang tidak ditandatangani ini valid karena tidak hanya berasal dari sang anak dan menantunya, Yoris Raja Amanullah dan Yanti Jubaedah.

Soal BAP ini juga berasal dari kuasa hukumnya, Rohman Hidayat yang pernah bertemu empat mata dengan Kapolres Subang AKBP Sumarni.

Seperti diketahui, Rohman membocorkan pertemuannya dengan AKBP Sumarni tak lama setelah kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini bergulir.

Rohman mengaku bertemu dengan Kapolres Subang di ruang PPA depan ruang penyidikan Polres Subang.

Saat itu AKBP Sumarni menceritakan bahwa Danu tidak mau menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) yang menuduh Yosef dan istri mudanya, Mimin Mintarsih sebagai pelakunya.

"Saya bicara berdua dengan ibu kapolres. Itu pada saat awal-awal setelah kejadian (pembunuhan). Saya pernah ngobrol berdua sama ibu kapolres di ruangan reskrim Polres Subang. Saya dapat informasi itu, tapi saya diam. Baru pertama kali ini saja saya bicara," katanya.

Penurutan kapolres ini membuat Rohman semakin yakin jika Danu memang tidak mau menandatangani BAP.

Apalagi setelah itu Yoris dan Yanti juga mengakui hal serupa.

"Saya dapat keterangan itu jelas dari ibu kapolres kok. Saya pernah ngobrol dengan berdua di ruang PPA," tegasnya.

Ternyata, pertemuan Rohman dan Kapolres itu tidak diketahui Yosef sebagai kliennya.

"Bapak baru dengar, baru tahu. PH sudah pernah bicara dengan ibu kapolres," ungkap Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Selasa (21/6/2022).

Yosef berharap hal ini menjadi petunjuk dan betul-betul didalami oleh penyidik.

Yosef mengaku tak takut jika harus dikonfrontir dengan Danu.

"Sekali lagi, kenapa gak berani. Yang namanya kita gak ada yang ditakuti, apapun yang untuk dihadapi seperti itu. Kenapa tidak," seru Yosef yang mengaku pernah dikonfrontir dengan Danu oleh penyidik.

Sebelumnya, Yosef begitu emosi saat mengetahui cerita itu dari Yoris bahwa Danu menuduh dia dan istri mudanya, Mimin Mintarsih terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amel.

"Danu itu telah betul-betul menuduh saya sebagai pembunuh. Dia telah memframing dan menuduh saya sebagai pembunuh," ungkap Yosef dikutip dari video yang diunggah channel youtube Koin Seribu 77.

Tuduhan Danu itu dilayangkan sebelum dia didampingi pengacara ATS Law Firm dan setelah digigit anjing pelacak.

Saat itu, Danu harus menjalani pemeriksaan tiga hari di Polres Subang.

Namun, saat kesaksian tentang Yosef itu dibuat berita acara pemeriksaan (BAP), Danu justru menolak menandatangani.

"Kenapa tidak ditandatangani, itu yang menjadi (tanda tanya) Apa alasan yang sebenarnya," tanyanya dengan nada tinggi.

Tanggapan kuasa hukum Danu

Sebelumnya, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo justru curiga mendengar pernyataan dari kubu Yosef yang menyebut Danu tidak mau menandatangani BAP.

Taufan curiga pihak Yosef yang seorang-olah faham benar terkait BAP karena harusnya itu bersifat rahasia.

"Malah saya curiga, ada apa ini antara penyidik dan pengacara Pak Yoris/Yosef, sepertinya kok tahu banget dalamnya BAP. BAP itu kan rahasia," katanya.

Menurut Taufan, statamen-statemen kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat ini justru menimbulkan kecurigaan balik.

"Statemen itu malah menunjukkan bahwa yang menyampaikan statemen atau yang cuap-cuap itu yang harus diperiksa sama polisi," kata Taufan dikutip dari channel youtube Heri Susanto, Senin (10/1/2022).

Terkait BAP yang berubah-ubah, menurut Taufan tidak hanya Danu yang melakukan itu.

"Kita juga pernah jadi kuasa hukum Yoris. Emangnya Yoris tidak berubah? ada yang berubah," kata Taufan.

Menurutnya, keterangan saksi yang berubah-ubah itu hal yang biasa, bahkan di kasus-kasus sebelumnya yang dia tangani sering terjadi itu.

Karena itu, dia justru tergelitik jika ada saksi yang memberikan keterangan berubah-ubah dicurigai sebagai pelaku.

Taufan lalu memberikan pesan ke kubu Yosef agar tidak memberikan statemen yang menuduh atau memojokkan pihak lain.

"Masyarakat kita udah pinter. Kita bukan kapasitas menuduh, kita urus klien kita masing-masing, Investigasi, pastikan klien kita tidak bersalah. Yang patut menduga-duga, mencurigai itu biarlah polisi. Polisi sudah tingkat internasional," katanya.

(Surya.co.id)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join0 Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved