Berita Nasional Terkini
Beginilah Peran 5 Orang yang Menghalangi Polisi Tangkap Bechi Tersangka Asusila di Ponpes Jombang
Saat polisi akan menangkap Moch Subchi Azal Tzani, sejumlah orang berusaha untuk menghalangi di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso,
TRIBUNKALTIM.CO, SURABAYA - Saat polisi akan menangkap Moch Subchi Azal Tzani, sejumlah orang berusaha untuk menghalangi di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Tindakan orang-orang tersebut yang menghalangi polisi bisa dibilang membahayakan petugas.
Di antaranya ada yang siram air kopi panas sampai menabrak pakai kendaraan bermotor.
Sosok Moch Subchi Azal Tzani jadi perbincangan khalayak luas, masuk media nasional maupun ramai di media sosial.
Baca juga: Update Kasus MSAT Anak Kiai di Jombang, Izin Ponpes Dicabut Kemenag hingga Banyak Santri Ketakutan
Baca juga: Sudah Menyerahkan Diri, Terkuak MSAT Siapa Sebenarnya dan Sebab Anak Kiai di Jombang Sulit Ditangkap
Baca juga: Akhirnya Polisi Jemput Paksa Anak Kyai di Jombang Pelaku Pelecehan, Saran Bareskrim
Kerena anak kiai di Jombang ini menjadi terduga pelaku kasus asusila terhadap anak-anak perempuan yang masih berusia remaja.
Saat ini, polisi telah menetapkan lima orang simpatisan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Jawa Timur menjadi tersangka.
Kelima orang tersebut berperan menghalangi polisi saat akan menangkap DPO pencabulan, Moch Subchi Azal Tzani alias MSAT (42) atau Mas Bechi.
Kelima orang tersebut memiliki peran sendiri-sendiri saat menggeledah ponpes tersebut.
Baca juga: Polisi Terus Usut Dugaan Asusila oleh Anak Kiai di Jombang, PBNU Angkat Bicara
Kelima orang tersebut kini telah berstatus sebagai tersangka, dan mulai Jumat 8 Juli 2022, dilakukan penahanan.
1) Dede, bertindak sebagai sopir mobil panther milik ponpes sekaligus sopir pribadi MSAT.
Dede bertindak mengemudikan mobil panther menabrak petugas kepolisian yang melakukan pengejaran, pada Minggu (3/7/2022) kemarin.
2) Berinisial WH, warga Sidoarjo.
Tersangka sempat menabrak barikade di pintu utama ponpes mengendarai motor
3) Berinisial MR (19), warga Ploso, Jombang.
Pelaku penyiram Kasat Reskrim Polres Jombang Iptu Giadi Nugraha, dengan menggunakan air atau kopi panas
4) Berinisial MN, warga Gunung Kidul, Wonosari.
Bertindak menghalangi barikade petugas dengan kekerasan.
5) Berinisial SA, warga Lamongan.
Bertindak memprovokasi massa untuk merusak barikade petugas dengan kekerasan.
"Yang bisa diproses hukum adalah kelima orang tadi. Karena perannya jelas di situ. Saksi-saksi pun menyatakan demikian," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, di Gedung Humas Mapolda Jatim, Jumat (8/7/2022).
20 Anak-Anak di Barisan Loyalis MSAT
Sebanyak 20 dari 323 orang yang diamankan polisi di Mapolres Jombang karena menghalangi upaya kepolisian menangkap MSAT merupakan anak-anak.
Kasatreskrim Polres Jombang, Iptu Giadi Nugraha, mengungkapkan 20 anak-anak tersebut digerakkan oleh pentolan atau loyalis yang mengerahkan massa menghalangi kepolisian menangkap MSAT.
"Kemudian, dalam pergerakan massa dari Ploso, ini kita dapatkan pergerakan massa anak-anak di bawah umur. Ini juga miris," ujarnya di Mapolres Jombang, Jumat (8/7/2022).
Oleh karena itu, Iptu Giadi menambahkan, pihaknya melibatkan stakeholder terkait dari pihak pemerintah Kabupaten Jombang memberikan pendampingan terhadap anak-anak itu.
Baca juga: Mabes Polri Desak Kemenag Cabut Izin Ponpes Shiddiqiyah Jombang
Sebelum memperbolehkan mereka pulang, kepolisian memanggil para orangtua untuk dilakukan edukasi dan imbauan agar memberikan pengawasan terhadap anak-anak mereka.
"Maka dari itu, sore ini kita libatkan dinas perlindungan perempuan dan anak. Lalu kami panggil orangtua yang bersangkutan. Kemudian kami gandeng pemerintah setempat," pungkas mantan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu.
Kementerian Agama kunjungi pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyah
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatim, Mohammad As'adul Anam, mengunjungi pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyah, Desa Losari, Ploso, Jombang.
Kunjungan ke Ponpes Shiddiqiyah Jombang ini bertujuan menanyakan keberlangsungan atau keberlanjutan pondok pesantren pasca penangkapan Mas Bechi Anak Kiai Jombang.
"Kami akan meminta penjelasan dari Pak Kiai ini seperti apa, akan kami tanyakan. Memang, untuk pendidikan kesetaraan pondok pesantren ditutup, namun pembinaan agama tidak hanya itu saja. Banyak kegiatan rutin di sana seperti pengajian," katanya, ketika ditemui di Kanwil Kemenag Jatim, Jumat (8/7/2022).
Baca juga: NEWS VIDEO Tangan Ryan Jombang Disayat Bahar Bin Smith dengan Tulisan Pengkhianat
Menurutnya, walau izin operasional sudah dicabut, tidak menutup kemungkinan tempat tersebut akan dibuka lagi.
"Tapi tentunya harus melewati pengujian selama beberapa guna memastikan stakeholder di sana sudah memahami azas kemaslahatan pesantren. Tetap kami pantau perkembangan kondisi terkini. Untuk pendidikan di PKPPS dilakukan lewat pengawasan Pendidikan Agama Islam pada sekolah pengawas," tegasnya.
Masih kata As'adul Anam, pihaknya bekerja sama dengan RMI karena hampir 90 persen pondok di Jatim milik NU.

Tujuannya menciptakan pesantren tanpa kekerasan, baik itu fisik psikologi verbal dan non verbal.
"Kami memiliki partner, ada RMI, penyuluh dan pengawas. Jadi untuk lembaga pendidikan yang menyelenggarakan PKPPS. Dijalankan oleh pengawas pendidikan agama islam pada sekolah rutin," imbuhnya.
Disinggung soal korban, kata dia, semalam pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait melakukan pendampingan atas kasus tersebut.
"Total korban, informasi yang kami terima satu korban. Kepastian santri atau bukan masih belum ada statement yang jelas. Yang ditangkap kemarin apakah itu santri atau orang yang mengaji masih belum tahu. Karena yang ditangkap itu usianya sudah dewasa. Kalau ada santri, Polisi tidak serta merta, untuk menahan anak-anak. Hak-hak anak atas pendidikan akan kami perhatikan," tuntasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 5 Orang Loyalis Halangi Polisi saat akan Tangkap MSAT Tersangka Pencabulan di Jombang Jadi Tersangka
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Penangkapan Anak Kiai Jombang: 5 Simpatisan jadi Tersangka, 20 Anak-anak Jadi Loyalis MSAT