IKN Nusantara

Keren, IKN Nusantara Punya Sistem Transportasi Cerdas, Ada Kendaraan Listrik Otonom

Keren, IKN Nusantara punya sistem transportasi cerdas, ada kendaraan listrik otonom

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara Bambang Susantono mengungkapkan bahwa sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transportation System (ITS) akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara .

“Saya berharap ITS dapat menjadi sistem yang implementable dan doable serta mampu menjawab tantangan di masa depan IKN dengan mengadaptasi teknologi mutakhir, internet of things, kecerdasan buatan, dan teknologi robotik,” ungkap Bambang dalam Webinar ITS Indonesia dengan tema “Merancang Transportasi Cerdas di Ibu Kota Nusantara” yang diselenggarakan secara daring pada Kamis (14/7).

Dilansir dari Kontan, menurutnya dalam pengembangan ITS di IKN perlu memperhatikan tiga hal.

Pertama, integrasi ITS dengan rencana induk transportasi berkelanjutan di Nusantara.

Kedua, sistem yang dikembangkan ITS harus mampu menjawab tantangan ke depan secara dinamis untuk mengantisipasi masa depan teknologi transportasi.

Ketiga, teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kapasitas institusi yang akan menjalankannya.

Bambang menyebut, transfer teknologi harus menjadi bagian dari capacity building, dan pelaksanaannya harus melibatkan institusi lokal utamanya kampus akademis yang diharapkan bisa mengembangkan lebih lanjut teknologi yang ada.

“Jangan sampai terjadi ketergantungan kepada satu ahli atau perusahaan tertentu,” kata Bambang.

Bambang juga menyampaikan bahwa adaptasi sistem transportasi cerdas harus layak secara teknis, dapat diterima secara sosial, layak secara ekonomi dan finansial, dan berkelanjutan secara lingkungan.

Koordinator Tim Ahli Tim Transisi IKN Wicaksono Sarosa menjelaskan, perencanaan transportasi di IKN NUsantara akan memenuhi 8 Prinsip dan 24 Indikator Kinerja Utama (KPI) yang tertuang dalam lampiran UU IKN.

Perencanaan transportasi di IKN bertujuan untuk memenuhi prinsip-prinsip dan target KPI seperti Prinsip Terhubung Aktif dan Mudah Diakses dengan target KPI 80 persen perjalanan dengan transportasi publik atau mobilitas aktif, serta 10 menit ke fasilitas penting dan simpul transportasi publik.

Di dalam rencana induk, angkutan umum akan menjadi tulang punggung mobilitas IKN.

Di dalamnya terdapat empat koridor transportasi yakni koridor regional, koridor primer, koridor sekunder, dan tersier.

"Koridor regional menggunakan kereta regional dan juga tol, koridor primer dengan kereta dalam kota, koridor sekunder menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) listrik, dan koridor tersier menggunakan kendaraan listrik otonom (Autonomous EV), sepeda, dan bus feeder,” jelas Wicaksono. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved