Piala Dunia
SEJARAH Timnas Jerman yang Jadi Kontroversi Hebat Usai Juara Piala Dunia 1954, Soal Doping & Narkoba
Sejarah Timnas Jerman yang jadi kontroversi hebat usai juara Piala Dunia 1954, soal doping dan narkoba.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar sejarah Timnas Jerman di pagelaran sepak bola tertinggi Piala Dunia.
Ya, Timnas Jerman punya catatan hitam yang jadi kontroversi hebat usai juara Piala Dunia 1954.
Kala itu Timnas Jerman tampil garang dan memukai, hingga keluar sebagai kamoiun juara Piala Dunia 1954.
Namun predikat juara Piala Dunia tersebut terganggu dengan isu pemakaian doping dan narkoba.
Skuat Timnas Jerman kala itu dituding menggunakan doping pada Piala Dunia 1954.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Lima Alasan Hansi Flick Bakal Bawa Timnas Jerman Juarai Piala Dunia 2022, Lupakan Brazil dan Spanyol
Melansir Kompas.com, kemenangan Jerman pada Piala Dunia 1954 membawa kontroversi.
Bukan menimbulkan kebanggaan, melainkan tuduhan-tuduhan.
Kemenangan Jerman tidak se-magis yang diimpikan orang karena tuduhan doping.
Dilansir berbagai sumber, tuduhan tabu tersebut setidaknya berasal dari dua publikasi.
Yang pertama adalah laporan tahun 2013 berjudul "Doping in Deutschland von 1950 bis heute aus historisch - soziologischer Sicht im Kontext ethischer Legitimation".
Para peneliti di Humboldt University Berlin dan University of Munster meneliti hal yang telah diterbitkan sebelumnya oleh surat kabar harian Jerman Suddeutsche Zeitung.
Baca juga: LENGKAP Daftar pemain Timnas Jerman Piala Dunia 2022, Bayern Munich dan Dortmund Sumbang 11 Bintang
Satu lagi adalah makalah yang ditulis sejarawan olahraga Erik Eggers tentang "Pahlawan di Bern" sebagai hasil studi selama bertahun-tahun, yang dirilis pada tahun 2006.
Sumber tersebut menyatakan bahwa pemerintah Jerman Barat telah mendanai doping yang sistematis melalui pendirian Institute for Sport Science (BISp) pada tahun 1970.
Lembaga tersebut bertugas untuk memeriksa berbagai zat seperti steroid anabolik, testosteron, estrogen dan EPO untuk meningkatkan kinerja dalam olahraga.
Namun, malpraktik ini mungkin telah terjadi secara tidak resmi jauh sebelumnya.
Di Piala Dunia 1954, ada beberapa temuan tentang penggunaan metamfetamin pervitin, bukan vitamin seperti yang diklaim, yang disuntikkan secara diam-diam ke sebagian besar pemain dalam skuad dari jarum suntik yang sama.
Zat seperti itu biasanya dikonsumsi di kalangan atlet saat itu.
Zat ini sudah umum bagi tentara dalam Perang Dunia II untuk meningkatkan fokus dan kebugaran fisik mereka.
Efek samping dari penggunaan zat tersebut adalah penyakit kuning, yang banyak ditemukan di antara para pemain di skuad Jerman setelah turnamen.
Baca juga: Juru Taktik Jerman jadi Pelatih Dengan Bayaran Termahal di Piala Dunia 2022, Beban Berat Hansi Flick
Hongaria diyakini membuat tuduhan resmi setelah final, terutama ketika jarum suntik dikatakan ditemukan di ruang ganti Der Panzer.
Namun, hal itu ditolak FIFA.
Ada beberapa teori tentang alasan Jerman Barat melakukannya.
Alasannya politis.
Membawa kembali kebanggaan nasional instan setelah Perang Dunia ke persaingan olahraga dengan pihak Timur dalam Perang Dingin.
Final 1954 kebetulan menjadi bentrokan Barat dan Timur.
Mempertimbangkan dampaknya yang sangat besar, laporan tahun 2013 direspons dengan menugaskan profesor Universitas Olahraga Jerman Martin Nolte untuk melakukan studi lebih lanjut tentang kasus ini.
Sayangnya, hasilnya belum dipublikasikan secara resmi.
Selain itu, badan sepak bola Jerman bahkan memilih untuk membatasi akses ke sumber utama temuan Profesor Nolte.
Keengganan mereka untuk melakukan investigasi yang lebih transparan masih terlihat jelas.
Meskipun demikian, cerita telah menyebar dan pandangan dunia tentang kejayaan masa lalu Jerman pasti akan berubah.
Baca juga: Jadwal Koln vs AC Milan, Klub Sepakbola Jerman jadi Lawan Pertama Juara Liga Italia di Laga Pramusim
Daftar Pemain Timnas Jerman Piala Dunia 2022:
Kiper:
GK: Manuel Neuer, (Bayern Munich)
GK: Kevin Trapp, (Eintracht Frankfurt)
GK: Oliver Baumann, (Hoffenheim)
Bek:
DF: Jonathan Tah, (Bayer Leverkusen)
DF: Thilo Kehrer, (PSG)
DF: Niklas Sule, (Borussia Dortmund)
DF: Lukas Klostermann, (RB Leipzig)
DF: Benjamin Heinrichs, (RB Leipzig)
DF: David Raum, (Hoffenheim)
DF: Antonio Rudiger, (Real Madrid)
DF: Nico Schlotterbeck, (Borussia Dortmund)
Gelandang:
MF: Joshua Kimmich, (Bayern Munich)
MF: Jonas Hofmann, (Borussia Monchengladbach)
MF: Julian Brandt, (Borussia Dortmund)
MF: Leon Goretzka, (Bayern Munich)
MF: Ilkay Gundogan, (Manchester City)
MF: Jamal Musiala, (Bayern Munich)
MF: Anton Stach, (Mainz)
MF: Kai Havertz, (Chelsea)
Penyerang:
FW: Lukas Nmecha, (Wolfsburg)
FW: Timo Werner, (Chelsea)
FW: Leroy Sane, (Bayern Munich)
FW: Thomas Muller, (Bayern Munich)
FW: Karim Adeyemi, (Borussia Dortmund)
FW: Serge Gnabry, (Bayern Munich). (*)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Daftar 26 Pemain Timnas Jerman untuk Piala Dunia 2022: Gelandang Sudah Bertabur Bintang, Penyerang?
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul 26 Pemain Timnas Jerman untuk Piala Dunia 2022, Punya Gelandang Bintang dari Bayern hingga Chelsea, https://papuabarat.tribunnews.com/2022/07/13/26-pemain-timnas-jerman-untuk-piala-dunia-2022-punya-gelandang-bintang-dari-bayern-hingga-chelsea?page=all