Berita Penajam Terkini
Ubah Sampah Jadi Hiasan, Upaya Pemerintah Tekan Volume Sampah di Penajam Paser Utara
Sampah terkadang menjadi barang kotor yang enggan dilirik oleh orang, malah tak jarang sampai dianggap sebagai barang yang sudah tidak layak.
TRIBUNKALTIM.CO - Sampah terkadang menjadi barang kotor yang enggan dilirik oleh orang, malah tak jarang sampai dianggap sebagai barang yang sudah tidak layak untuk digunakan lagi.
Padahal dibalik itu, ditangan yang kreatif, sampah bisa menjadi karya dan dapat menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.
Seperti yang dilakukan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dalam upaya mengurangi volume sampah di PPU, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU menggiatkan daur ulang sampah menjadi sebuah hiasan.
Baca juga: TRANSFER Liga Italia: Inter Milan Terancam Kembali Gigit Jari, Gleison Bremer Merapat ke Juventus
Hasil daur ulang sampah tersebut, sebagian di tata dengan rapi, ditaman ekobrick milik DLH PPU.
Kepala DLH PPU, Tita Deritayati mengatakan, hal ini juga untuk menyemangati masyarakat agar bisa mendukung upaya pemeliharaan lingkungan tetap bersih dan sehat.
"Kami menyemangati masyarakat, kemudian pelaku usaha, pemerintah, agar bagaimana mendukung lingkungan tetap bersih, dengan penanganan sampahnya," ungkapnya Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Jukir Liar di Balikpapan Masih Ada, Dishub Lakukan Pendataan dan Pembinaan
Berbagai kreasi masyarakat pun terlihat begitu unik, mulai dari kreasi sendok bekas menjadi hiasan meja, kreasi masker bekas yang telah dicuci menjadi hiasan dinding, dan kreasi botol bekas menjadi tempat duduk, serta kreasi tutup botol bekas menjadi taplak meja.
"Momentum ini bisa dijadikan bagaimana agar bumi Benuo Taka bersih dan nyaman," katanya.
Pengelolaan sampah khususnya plastik ini, kata Tita telah dilakukan sejak 2020 lalu.
Baca juga: VIRAL Unggahan Unik dan Kocak di Instagram Juventus: Candi Borobudur, Es Dawet Hingga Cilok Resing
Dengan menyasar seluruh lapisan masyarakat di berbagai desa dan kelurahan, serta SKPD dilingkungan Pemkab PPU.
"Respon dari masyarakat sendiri positif tapi memang perlu sosialisasi lagi," sambungnya.
Ia berharap, upaya ini dapat terus dilakukan dan menjadi kebiasaan masyatakat agar sampah yang bisa didaur ulang, bisa dikreasikan dengan berbagai macam bentuk.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Indonesia Selasa 19 Juli 2022, Kasus Covid-19 Naik Tembus 5 Ribu Lebih
"Mereka yang mengolah sampah ini awalnya di instruksikan dulu, setelah itu baru mereka terbiasa dan mengkreasikan sendiri lalu berinovasi, upaya ini sudah sejak 2020 dan berkelanjutan sampai sekarang," paparnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.