Berita Kukar Terkini

Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kutai Kartanegara Tahun 2022 Ini Meningkat

Kekerasan terhadap perempuan dan anak memang memiliki dampak negatif yang sangat besar bagi si korban, baik psikologisnya dan lingkungannya.

Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Tersangka pimpinan Ponpes di Tenggarong yang melakukan asusila saat diamankan di Mapolres Kukar. (TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI) 

Terutama kehadiran orang terdekat untuk membantu pemulihan psikis korban yang kebanyakan mengalami trauma pasca kekerasan seksual.

“Jangan melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak, karena harus betul-betul kita lindungi sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” katanya.

Baca juga: Nasib Eks Menpora Roy Suryo, Ironi Pakar Telematika Malah Jadi Tersangka UU ITE

Farida menilai, fenomena gunung es pada kasus kekerasan seksual di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara terbagi menjadi dua faktor.

Yang pertama karena para korban takut berbicara atau speak up lantaran trauma dan kekhawatiran akan pandangan alias stigma sosial. Kedua, mandeknya proses hukum setelah korban rampung melapor.

"Menjadi culture of silence. Masyarakat yang tidak abai tapi tidak memberikan ruang nyaman untuk korban untuk berbicara. Memang penangannya menjadi cukup rumit karena banyak hal," tandasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved