Ibu Kota Negara
Demi Mengimbangi IKN Nusantara, Pemkab Penajam Paser Utara Minta Dana dari Pemerintah Pusat
Demi mengimbangi pembangunan Penajam Paser Utara dengan kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Sepaku
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Demi mengimbangi pembangunan Penajam Paser Utara dengan kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, maka perlu ada dana dari pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur di kawasan Pemkab Penajam Paser Utara.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang kepada TribunKaltim.co pada Minggu (24/7/2022).
Niko menjelaskan, anggaran yang diminta oleh pemkab PPU itu agar dapat mengimbangi pembangunan IKN Nusantara, terutama untuk perbaikan jalan.
"Untuk mengimbangi pembangunan IKN Nusantara agar pemerintah pusat memberikan anggaran perbaikan jalan," ungkapnya pada Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Istana Wapres di IKN Nusantara Pakai Kayu Eucalyptus, Mampu Hasilkan Listrik Sendiri
Baca juga: Ketua IKA Unhas Amran Sulaiman Hadiri Binis Forum Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim
Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim Buka Kesempatan Gaya Arsitektur Lokal jadi Kebutuhan
Kata Nicko, kondisi keuangan daerah saat ini masih sulit untuk mengakomodir pembangunan di Penajam Paser Utara, terutama infrastruktur jalan.
Untuk itu, Pemkab Penajam Paser Utara hanya bisa mengandalkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk perbaikannya.
"Kami hanya mengandalkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk memperbaiki akses jalan yang masih belum layak," katanya.
Besaran anggaran untuk perbaikan infrastruktur jalan yang ada di Penajam Paser Utara dijelaskan Nicko hanya sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar per tahun.
"Besaran anggaran itu tidak cukup dan butuh waktu lama untuk selesaikan pengerjaan perbaikan," sambungnya.
Baca juga: IKA Unhas Gelar Bisnis Forum di Balikpapan Terkait Pembangunan IKN
Sebelumnya diketahui, jalan yang rusak di Penajam Paser Utara ada sepanjang 1.240 Kilometer (Km).
Sekitar 60 persen masih mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Umumnya, jalan yang rusak itu didominasi oleh jalan tani.
Sehingga berdampak pada terganggunya aktivitas pertanian masyarakat.
"Jangan sampai disana sudah membangun sementara kita disini tertinggal," tuturnya.
"Terutama jalan tani, padahal katanya kita ini akan jadi lumbung pangan," pungkasnya.
(TribunKaltim.co/Nita Rahayu)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.