Berita Internasional Terkini

Rusia dan Negara-negara BRICS Siapkan Mata Uang Cadangan Internasional, Bakal Saingi Dolar AS

Rusia dan negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) tengah siapkan mata uang cdangan internasional. Bakal saingi dolar AS

Editor: Amalia Husnul A
AFP Photo/Asif Hassan
Ilustrasi uang dolar AS di sebuah tempat penukaran uang di Karachi, 19 Juli 2022 lalu. Rusia dan negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) tengah siapkan mata uang cdangan internasional. Bakal saingi dolar AS 

Penguatan negara-negara BRICS telah berlangsung sebelum konflik di Ukraina dimulai.

Pada tahun 2014, Rusia sepenuhnya mengembangkan System for Transfer of Financial Messages (SPFS), dan kemudian sistem pembayaran Mir diluncurkan.

Pada tahun yang sama, sebagai tanggapan atas pencaplokan Krimea, Rusia menimbun emas dalam jumlah yang besar.

China juga menimbun emas dalam jumlah yang besar.

Dua negara ini telah meningkatkan pembelian cadangan emas mereka beberapa tahun sebelum perang Ukraina dimulai.

Bank Rusia juga bergabung dengan Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas (CIPS) yang diluncurkan China, sehingga memudahkan kedua negara untuk berdagang.

Sementara sejak Perang Dunia I, dolar AS telah menjadi mata uang cadangan global dan AS muncul sebagai kreditur internasional terbesar.

Maju lebih cepat ke hari ini, USD masih menjadi mata uang paling kuat. Indeks mata uang dolar AS (DXY) naik lebih dari 10 persen tahun ini dan melampaui mata uang kuat lainnya seperti yen Jepang,

Namun rubel Rusia telah menjadi pesaing kuat dolar AS tahun ini, dan menjadi salah satu mata uang fiat dengan kinerja terbaik pada tahun 2022.

Kepala kelompok riset pasar di Goldman Sachs, Kamakshya Trivedi, menekankan melonjaknya inflasi dan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) adalah dua permasalahan yang sulit dihadapi pasar keuangan.

Namun analis Goldman Sachs berpikir dolar AS, setidaknya untuk saat ini, akan tetap kuat.

"Untuk saat ini, kami masih mengharapkan dolar untuk diperdagangkan di depan.

Mungkin ada sedikit lagi yang harus dilakukan, tetapi mungkin bagian terbesar dari pergerakan dolar mungkin berada di belakang kita," tulis Trivedi.

Baca juga: 300 Miliar Dolar Milik Rusia Dibekukan, Medvedev Sebut Amerika dan Uni Eropa Nodai Reputasi Sendiri

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved