Berita Kutim Terkini
Penjual Bendera Ramai Jelang Agustusan di Sangatta Kutim, Pedagang Datang Dari Jawa
Pedagang bendera dan umbul-umbul musiman mulai bermunculan jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia pada Bulan Agustus nanti
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Pedagang bendera dan umbul-umbul musiman mulai bermunculan jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia pada Bulan Agustus nanti.
Munculnya pedagang bendera ini juga tampak di pinggiran jalan APT Pranoto, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Salah satu pedagang bendera, Nendi (52), mengaku sudah berjualan bendera di setiap musim Agustusan selama empat tahun terakhir.
"Sudah empat tahun, tapi jualan bendera hanya musim Agustusan saja," ujarnya saat ditemui TribunKaltim.co, Jumat (29/7/2022).
Uniknya, Nendi bukan orang asli Kutim bahkan Kalimantan.
Baca juga: Jelang HUT ke-125 Kota Balikpapan, Warga Diminta Mulai Pasang Umbul-Umbul
Baca juga: Jelang HUT ke 22 Kubar, Bupati FX Yapan Instruksikan Pemasangan Umbul-umbul
Baca juga: Rekomendasi Tempat Ngopi di Bandungan, Pondok Kopi Umbul Sidomukti Panorama Asri yang Menyegarkan
Tetapi dirinya baru didatangkan dua hari yang lalu dari Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Dirinya mengaku baru pertama kali ke Kalimantan untuk berjualan bendera bersama enam orang teman yang lainnya.
"Baru pertama kali ini ke Kalimantan, sebelumnya di sekitar jawa saja berjualan benderanya," ujarnya.
Dirinya mengaku, bendera-bendara yang dijajakan merupakan buatan rumahan dari tangan-tangan pelaku usaha di Kabupaten Garut.
Kemudian bendera tersebut dibawa oleh pengecer ke berbagai daerah, termasuk salah satunya adalah Kabupaten Kutai Timur.
"Benderanya ini asli dijahit asal Kabupaten Garut semua, istilahnya buatan tangan Garut lah. Ya semoga saja musim ini laku sampai habis," ucapnya.
Bendera yang dijual Nendi bervariasi ukuran dan harganya, mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 500 ribu.
Jika semua benderanya habis terjual, Nendi bisa membawa pulang penghasilan kotor mencapai Rp 25 juta.
"Kalau habis, bisa bawa pulang Rp 25 juta," ucapnya.
Baca juga: Ini Daya Tarik Bagi Wisatawan untuk Berkunjung ke Kawasan Wisata Umbul Sidomukti, Taman Renang Alam
Selama menjajakan dagangan benderanya, Nendi bersama rekan-rekan sebulan mengontrak di Kawasan Teluk Lingga.
Setelah dagangan habis atau musim Agustusan berakhir, dirinya akan pulang kembali ke Kabupaten Garut membawa hasil penjualan benderanya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.