Berita Balikpapan Terkini
Jaga BI Cheking tetap bersih, Erisa memilih tidak menggunakan Metode Pembayaran Paylater
Menahan diri dari hal-hal yang mengarahkan pada pemborosan dan jurang hutang memang perlu. Apalagi dengan banyaknya metode pembayaran yang kesannya.
Penulis: Ardiana | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menahan diri dari hal-hal yang mengarahkan pada pemborosan dan jurang hutang memang perlu. Apalagi dengan banyaknya metode pembayaran yang kesannya memudahkan, namun akan berbahaya jika salah perhitungan.
Salah satunya, metode pembayaran dengan cara "bayar nanti" atau paylater. Inilah yang dihindari Erisa dalam memenuhi kebutuhan bisnis maupun sehari-harinya.
Ia mengaku saat sedang dalam keadaan elit (Ekonomi sulit), ia lebih memilih meminjam uang kepada kerabat terdekatnya dibanding harus menggunakan aplikasi paylater.
Baca juga: Puluhan Rumah di Kampung Muara Beloan Kubar Tak Layak Huni, Usulan Bantuan Tak Kunjung Terealisasi
Selain untuk menahan diri dari fasilitas peminjaman tersebut, profesinya sebagai Enterpreneur juga mengharuskannya untuk tidak menggunakan paylater. Dengan tujuan BI Cheking yang ia miliki tetap bersih dari riwayat tunggakan dan lain-lain.
"Aku gak mau pake aplikasi paylater itu. Soalnya kalau pake itu, menggangu BI Cheking ku. Ngaruh ke BI Cheking kan itu. Jadi biar BI Chekingku tetap bersih aja," ucapnya saat diwawancarai Tribunkaltim.co melalui sambungan telepon.
Baca juga: Bunda Paud Beri Apresiasi Lomba Mewarnai Oleh Kadin Indonesia Kota Balikpapan
Menurutnya adanya layanan pinjaman daring seperti paylater tersebut akan memudahkan maupun menjebak, tergantung siapa yang memilikinya. Jika orang tersebut memiliki pendapatan tetap serta pandai mengatur anggaran, maka metode tersebut akan membantunya. Sebaliknya, menurut Erisa, jika seorang pengusaha seperti dirinya yang memiliki penghasilan yang fluktuatif, akan mengganggu riwayat BI Cheking mereka. Hal ini berkaitan dengan BI Cheking yang merupakan persyaratan peminjaman Bank.
"Menurutku, kalau misal dia punya gaji tetap dan tau berapa anggarannya, jadi ngebantu. Tapi kalau pengusaha kayak aku, yang pendapatannya gak nentu lebih baik gak usah pakai paylater. Soalnya takut ganggu BI Cheking-nya. Karena biasanya kalau pengusaha kan perlu pinjaman itu ke Bank. Dan pinjaman ke bank kan BI cheking-nya harus bersih, harus aman. Gak boleh ada blacklist" tuturnya.
Baca juga: Grand Opening Sentra Mobil, Kadin Kota Balikpapan Adakan Lomba Mewarnai di Gedung Parkir Klandasan
Saat berbelanja, ia lebih memili menggunakan debit langsung atau menyesuaikan dengan isi rekening, dibanding harus menggunakan paylater. Karena ia takut akan keterlambatan membayar dan berpengaruh bahkan dapat menghancurkan BI Cheking yang ia miliki.
"Kalau belanja-belanja gitu, bayarnya pakai debit langsung. Gak pernah bayar pakai paylater. Jadi sesuai yang aku punya aja. Sesuai sama isi rekening. Gak memaksakan. Takut soalnya kalau telat bayar. Takutnya BI Cheking ku hancur. Soalnya aku usaha, bisnis, kadang perlu pinjaman di bank,"ujarnya.
Untuk itu ia berusaha mengelola keuangannya sebaik mungkin. Dengan memisahkan antara rekening untuk kebutuhan sehari-harinya, dengan kebutuhan bisnisnya.
Baca juga: Jumlah Partai Politik Berkembang, KPU Balikpapan Antisipasi Potensi Data Ganda Saat Pendaftaran
Ia juga memenuhi kehidupan sehari-harinya dari hasil endorsement-nya. Dengan begitu, ia dapat memfokuskan tabungan bisnis hanya untuk usahanya saja.
Masih Erisa, ia berpendapat seorang enterpreneur sepertinya lebih baik tidak menggunakan paylater. Karena dibanding seseorang yang memiliki gaji tetap yang memang dapat me-manage keuangan dengan lebih mudah bahkan dapat membayar paylater tepat waktu, enterpreuneur yang pendapatannya tak menentu sepertinya akan kesulitan membayar tagihan paylater tersebut.
Baca juga: KPU Balikpapan Laksanakan Sosialisasi Pemilu, Dihadiri 18 Parpol dan Stakeholders
"Kalau gajian tetap bisa mainkan keuangan. Jadi tau buat bayar Paylater-nya sekian sekian. Dan bisa bayar tepat waktu harusnya. Juga bisa manage uang karena sudah tau pendapatannya. Sedangkan kalau usaha kayak aku, aku gak tau misal bulan kemarin 10 juta, bulan ini bisa 8 juta, bisa balik ke 5 juta kan gak tau. Makanya yang enterpreneur kayak aku lebih baik gak usah pakai paylater," pungkasnya.
Untuk diketahui, Erisa Vrichika Emes lahir di Balikpapan, 8 Agustus 1994 dan memiliki hobi travelling serta memiliki pekerjaan sebagai Entrepreneur. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.