Ibu Kota Negara

Pemidahan IKN Berkah Bagi Masyarakat Sepaku, Berbagi Sektor Usaha Mulai Dimanfaatkan Warga

Berbagai peluang usaha dapat dimanfaatkan dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Salah satu usaha yang dimanfaatkan warga yakni penginapan dan cafe.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Berbagai peluang usaha dapat dimanfaatkan dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Seperti yang dilakukan Suharyadi (28), warga Desa Bukit Raya Kecamatan Sepaku ini.

Ia mulai mengembangkan usaha coffee shopnya dengan membuka kedai kopi sekaligus sebagai Coworking space, bernama Rexton Coffee.

Awalnya, ia hanya membuka coffee shop berkonsep street coffee shop yang skalanya masih terbilang sederhana.

Peluang usaha Coworking Space ini ia manfaatkan karena melihat di Sepaku sejak adanya proyek IKN, mulai ramai pekerja yang masuk dari luar Kecamatan Sepaku.

Baca juga: Kereta Api di IKN Harus Pertimbangkan Keamanan Kepala Negara

Baca juga: Pernah Dicoba di MotoGP Mandalika, Internet di IKN Nusantara Frekuensi Tertinggi 5G

Baca juga: Balikpapan Beranda IKN Nusantara, Investasi Properti Bergairah Kenalkan Produk Rumah Tapak

Tentu saja, kata Suharyadi para pekerja tersebut membutuhkan tidak sekedar tempat untuk menikmati kopi dan minuman lainnya.

Tetapi juga membutuhkan tempat untuk melakukan pekerjaannya, apalagi dalam proyek pembangunan IKN, hingga saat bisa dikatakan belum ada kantor yang resmi dibangun.

"Pikir saya kalau kondisi disini, orang banyak itu pekerja, tengah hari bisa beli kopi supaya tidak mengantuk. Sasaran penjualan memang kalangan pekerja di Sepaku, dan ternyata mereka cukup antusias dengan adanya coffee shop ini," ungkapnya, Senin (1/8/2022).

Coffe shop sekaligus Coworking space ini, juga telah di desain agar nyaman jadi tempat rapat atau pertemuan skala kecil, serta ruangan untuk mengerjakan tugas.

Kelengkapan furniture sepeti ruangan ber AC, WiFi dan masing-masing meja dilengkapi stop kontak telah tersedia.

"Untuk pengembangan ini lebih ke industrial, buat coworking space, jadi sebetulnya memang nanggung masih. Karena desainnya mengikuti bangunan," paparnya.

Pengunjungnya pun dikatakan Ayik sapaan akrabnya, cukup ramai. Terutama dari kalangan pekerja proyek IKN.

"Jadi tidak hanya menyasar anak muda, tetapi memang para pekerja ini kalau lagi butuh tempat untuk mengerjakan sesuatu mungkin, ini mendukung tempatnya," lanjutnya.

Dari segi penjualan produk, terutama minuman berbahan kopi, diakuinya terjual cukup banyak.

Dari satu perusahaan saja, biasanya memesan kopi Rp500 hingga Rp600 ribu perharinya.

"Pengaruhnya IKN yang paling kena dampak itu Rextone, ini lebih ke para pekerja proyek IKN. Kalau secara umum adanya proyek IKN ini sangat membantu penjualan karena biasanya pekerja membeli apalagi yang bekerja di bendungan, sekali order Rp500 ribu sampai Rp600 ribu," sambungnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Siti Julaiha, salah satu pengusaha penginapan di wilayah Sepaku.

Semenjak adanya IKN, peluang usaha untuk penginapan ini diakuinya cukup menjanjikan. Hal itu karena jumlah orang yang keluar masuk ke Sepaku lumayan banyak.

Bahkan, sejak ia membuka penginapannya dalam 10 hari terakhir, kamar yang disediakan selalu penuh.

"Penginapan kami Mitra Pasundan, sudah mulai terima tamu, alhamdulilah penuh terus, dalam 10 hari terkahir, enam hari penuh sekali, dan sampai kami tolak karena sudah penuh, empat hari itu paling lima kamar terisi, sisanya full terus," terangnya.

Dari delapan kamar yang disediakan itu, tamu-tamu yang mengisi terdiri dari berbagai macam latar belakang, mulai dari tamu perusahaan yang mengerjakan proyek IKN, hingga sekedar ingin berkunjung ke titik nol.

Baca juga: Jadwal Buka Tutup Jalan ke IKN Nusantara Kaltim, Mulai Hari Ini Senin 1 Agustus 2022

"Yang datang semuanya tamu macam-macam ada assesor pelatihan yang menguji pelatihan kemarin, ada dari KLHK, ada yang memang mau ke titik nol berkunjung mau penjajakan investasi," paparnya.

Menurut Siti Julaiha, kedepannya pengembangan akan terus dilakukan untuk usahanya itu, karena memang dinilai sangat berpotensi dengan adanya IKN ini.

"Pengembangan kedepan saya kira masyarakat yang lainnya sangat terbuka untuk menangkap beberapa peluang karena prospeknya baik, tidak usah khawatir tidak laku, karena terbukti kami sendiri dalam beberapa hari ini lebih banyak menolaknya tamu itu karena kekurangan kapasitas kamar," bebernya.

Selain beberapa dampak positif yang dirasakan masyarakat lokal Sepaku terutama dari kalangan pengusaha, Sekretaris Camat (Sekcam) Sepaku Adi Kustaman membeberkan bahwa untuk ekonomi masyarakat sangat terbantu.

Misalnya kata Adi, dengan adanya titik nol saja, mampu mendatangkan tiga hingga empat ribu pengunjung dalam seminggunya.

Sebagain besar pengunjung itu, tentu mampir ke warung kelontongan milik warga Sepaku untuk berbelanja. Hal itu salah satu yang mampu mendongkrak ekonomi masyarakat.

"Sampai hari ini sudah banyak dirasakan oleh masyarakat kami, khususnya masyarakat Sepaku yang terdampak langsung rencana pemindahan IKN, tentunya dari dampak positif atau berkah IKN contohnya dengan dibukanya titik nol saja yang setiap Sabtu Minggu itu yang hampir 3 ribu sampai 4 ribu setiap Minggu, itu sebagian besar juga mampirlah di warung kelotongan kami, dirumah makan masyarakat, berbelanja, itu salah satu berkah," jelasnya.

Selain itu, banyaknya pelatihan yang mulai dilakukan ke masyarakat juga dianggap sebagai salah satu upaya pemerintah pusat, agar masyarkat lokal bisa terlibat dan berkontribusi langsung untuk pembangunan IKN.

"Kapan-kapan masyarakat kami mendapatkan pelatihan di berbagai bidang, nah baru kali ini artinya bentuk keseriusan pemerintah pusat dalam rangka mengantisipasi atau menjawab pertanyaan-pertanyaan kekhawatiran masyarakat," lanjutnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved