Liga Inggris
Manchester City Bikin Iri Eks Pelatih Paris Saint-Germain, Pochettino: Saya Selalu Buat Perbandingan
Setelah tak menukangi PSG, Mauricio Pochettino secara frontal membandingkan situasinya dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
TRIBUNKALTIM.CO - Manchester City sukses buat iri eks pelatih Paris Saint-Germain, Pochettino sebut dirinya selalu buat perbandingan.
Ya, secara blak-blakan Mauricio Pochettino eks pelatih PSG menunjukkan rasa iri dengan Pep Guardiola di Manchester City.
Tentu hal itu berbeda situasi yang dialami Pochettino bareng PSG di Liga Prancis.
Diketahui, Mauricio Pochettino menjadi pelatih Paris Saint-Germain pada 2 Januari 2021.
Baca juga: Terbaru! Kapan Liga Inggris Dimulai? Cek Jadwal Lengkap 2022-2023, Pekan Ini Arsenal & Chelsea Main
Baca juga: TRANSFER Liga Inggris: Gara-gara Pemain Buangan Barcelona, Chelsea Siap Tikung Manchester City
Akan tetapi, masa bakti Pochettino di PSG hanya sebentar.
Dikutip dari BolaSport.com, pria yang membawa Tottenham Hotspur menjadi finalis Liga Champions 2018-2019 ini dipecat oleh Les Parisiens pada 5 Juli 2022.
Mauricio Pochettino sekadar memimpin Paris Saint-Germain dalam 84 laga di semua ajang.
Pochettino mempersembahkan 56 kemenangan, bermain imbang 13 kali, dan menelan 15 kekalahan.
Selama membesut PSG, Pochettino memberikan tiga gelar, yakni Piala Super Prancis 2020, Piala Prancis 2021, dan Liga Prancis 2022.
Setelah tak menukangi PSG, Mauricio Pochettino secara frontal membandingkan situasinya dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
"Ada tim seperti Liverpool atau Manchester City yang memercayai proyek jangka panjang dan memberi Anda kesempatan," kata Mauricio Pochettino seperti dilansir BolaSport.com dari AS.
Baca juga: Kalah di Community Shield 2022, Pelatih Manchester City Mantap Hadapi Musim Baru Liga Inggris
"Saya selalu membuat perbandingan."
"Kami memenangi liga bersama PSG dengan keunggulan 15 poin."
"Kami kalah dari Madrid dan tentu saja kami tahu bahwa ada masalah."
"City disingkirkan oleh Madrid, tiga gol dalam lima menit, tetapi pada pekan selanjutnya mereka membeli Haaland dan memberi pelatih kemampuan untuk kembali bangkit, untuk mencari solusi, dan menjuarai Liga Inggris, seperti PSG menjuarai Liga Prancis."
