Berita Kukar Terkini
Tiap Tahun Jelang HUT RI, Penjual Bendera Asal Garut Gelar Dagangan di Turap Mahakam Tenggarong
Penjual bendera merah putih dan aksesoris kemerdekaan mulai memadati tepi jalan di tepian Sungai Mahakam, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kuk
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Penjual bendera merah putih dan aksesoris kemerdekaan mulai memadati tepi jalan di tepian Sungai Mahakam, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Setiap menjelang ulang tahun Hari Kemerdekaan Indonesia, kawasan tersebut memang jadi langganan warga berjualan bendera dan aksesoris kemerdekaan.
Tempat tersebut dinilai strategis karena dekat dengan wilayah pusat pemerintahan dan ramai pengendara berlalu-lalang.
Deni (35) adalah salah satu warga Garut, Jawa Barat yang rela berjualan bendera merah putih dan aksesoris di lokasi tersebut.
"Saya setiap menjelang 17 Agustus menjual bendera di Kukar," jelasnya saat ditemui di lokasi, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Harga Bendera Merah Putih di Kota Bontang untuk Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia
Dia memilih berjualan di Kota Raja karena banyak pembeli. Jika dihitung, Deni sudah empat belas kali datang ke Kutai Kartanegara setiap tahunnya.
Dia mengaku sudah berjualan sejak akhir Juli 2022. Dia menjual bendera dengan berbagai ukuran kecil, sedang hingga besar.
"Untuk harganya dari puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah," ucapnya.
Bendera dengan panjang 4 meter dia banderol Rp 250 ribu. Sementara untuk ukuran centimeter, dia menjual dengan harga Rp 35.000 dan paling murah bendera kecil Rp 5.000.
"Paling mahal Rp 400.000 ukurannya bisa sampai 7 meter," imbuhnya.
Sampai saat ini bendera berukuran sedang adalah yang paling dicari orang. Panjangnya 1 meter untuk dipasang di depan rumah.
Baca juga: Turun ke Jalanan, Walikota Balikpapan Bagikan 200 Bendera Merah Putih kepada Pengendara
"Paling banyak yang laku bendera tanggung 1 meter," kata Deni.
Dia bersyukur dengan keuntungan yang didapat tahun ini. Pasalnya, pada tahun lalu ia sempat tidak bisa mengembalikan modal yang dikeluarkan.
"Tahun kemarin terasa sekali, tahun ini alhamdulilah lebih laku. Tahun kemarin itu modal saja tidak kembali," tuturnya.
Dalam sehari dia bisa menjual lebih dari 20 bendera dengan berbagai ukuran.