Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Mulhadi Ismail Beber Kerja Cepat Partai Gelora di Balikpapan Songsong Pemilu 2024

Meskipun terbilang partai baru, namun Partai Gelora berisikan orang-orang lama yang sudah malang melintang di dunia politik.

Penulis: Ardiana | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM/AZHARI NORIS
PODCAST - Mulhadi Ismail berbincang tentang kesiapan Partai Gelora Indonesia menyongsong Pemilu 2024 dalam Podcast Tribun Kaltim Series. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemilu 2024 menghadirkan sejumlah partai baru, satu di antaranya adalah Partai Gelora atau Partai Gelombang Rakyat Indonesia.

Partai Gelora yang dipimpin Muhammad Anis Matta juga telah hadir di Kalimantan Timur.

Meskipun partai baru, namun Partai Gelora berisikan orang-orang lama yang sudah malang melintang di dunia politik.

"Jadi kami ini memang partai baru, tapikan Alhamdulillah orang-orangnya lama. Jadi barang baru tapi stok lama," kata Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Balikpapan, Mulhadi Ismail, saat podcast di Channel Youtube Tribun Kaltim Official, Selasa (26/7/2022) lalu.

Lalu bagaimana Partai Gelora bersiap dalam menyongsong Pemilu 2024, Mulhadi Ismail menyebutkan bahwa modal Gelora adalah sebuah gagasan.

Seperti apa modal Partai Gelora , berikut petikan wawancara eksklusif Mulhadi Ismail dalam Tribun Kaltim Series "Menguji Kekuatan Partai Gelora".

Baca juga: Partai Gelora Balikpapan Siapkan Gagasan Kuat Indonesia Menuju 5 Besar Dunia

Baca juga: Menuju Pemilu 2024, Ketua DPD Partai Gelora Balikpapan tak Ingin Berjanji

Apa modal Partai Gelora menghadapi Pemilu 2024?

Modal atau kekuatan paling utama Partai Gelora adalah sebuah gagasan. Karena kalau orang kan bisa mati, kalau sebuah lembaga atau negara bahkan sekalipun itu bisa musnah. Tapi kalau gagasan itu lebih kuat.

Dan gagasan yang kita usung ini adalah sebuah gagasan yang sangat besar. Dan ini juga yang membuat saya menarik gitu untuk bergabung di Partai Gelora, yaitu membangun Indonesia menjadi kekuatan 5 besar dunia.

Jadi ini sebenarnya kalau kita meresapi pendekatannya banyak dan salah satu yang paling kuat ini adalah pendekatan sejarah.

Seperti apa pendekatan sejarah itu?

Jadi kita ini tau ya bahwa sebelum menjadi Indonesia, kekuatan politik di tanah air kita ini kan terpisah-pisah, berbentuk kerajaan-kerajaan.

Dan kita ratusan tahun tidak mendapat kemerdekaan.

Gagasan merdeka itu pada akhirnya menguat di tahun 20an. Itu kan tidak gampang sebenarnya.

Sama seperti sekarang, orang kadang menganggap tidak mudah juga membawa Indonesia pada 5 besar dunia.

Tapi faktanya sejarah kita membuktikan ketika ada faktor-faktor pendorong baik itu dari dalam maupun dari luar.

Anak-anak muda di tahun 1928 itu ngumpul, apasih gagasan kita ini. Itu gagasan menjadi Indonesia bersatu.

Maka menurut kita, Indonesia lahir ditahun 1928 itu sebagai bangsa. Kemudian menjadi negara di bulan Agustus tahun 1945.

Kalau pak Anis Matta menyebut itu sebagai pendekatan gelombang. Gelombang pertama, gelombang menjadi Indonesia, yaitu tadi sebelum kemerdekaan sampai tahun 45.

Setelah merdeka, menjadi negara, gelombang kedua menjadi negara modern, dengan segala dinamikanya sampai hari ini.

Dan gelombang ketiga itu yang hari ini sedang kita gagas dengan landscape yang berbeda, ada variabel-variabel baru, ada internet, ada bonus demografi, kemudian juga ada pandemi.

Jadi disitulah kemudian kita harus menentukan peta jalan kita sebagaimana dulu peta jalan itu gagasan besarnya adalah menjadi negara kesatuan republik Indonesia.

Merdeka dulu, jadi negara besar.

Bagaimana merumuskan yang dulu sejarah dimasukkan ke masa sekarang?

Jadi pikiran-pikiran itu ada di dalam buku yang ditulis oleh Ketua Umum Partai Gelora, pak Anis Matta yang judulnya gelombang ketiga Indonesia.

Berarti ini pemikiran dasar partai?

Ya. Pemikiran dasarnya kira-kira begitu.

Jadi menjadikan sesuatu gagasan tentang bagaimana Indonesia ke depan.

Pikiran- pikiran yang ada dan ditanam kepada kami kader-kadernya partai Gelora.

Gelombang ketiga Indonesia berkaitan dengan modal partai Gelora di pemilu 2024?

Seperti yang saya katakan diawal bahwa modal utama kita adalah gagasan.

Sebenarnya gagasan ini, kita inginnya bukan hanya partai Gelora, tapi bagaimana gagasan ini meluas dalam semua pikiran atau isi kepala anak-anak bangsa ini.

Bahkan mungkin partai-partai lain juga bisa menyerap energi yang sama, sehingga kita nanti pertanggungjawaban zaman kita ini kepada anak cucu kita menjadi legasi.

Sehingga kita bisa mengantarkan mereka kepada sebuah tatanan kehidupan yang lebih baik dari kita.

Bagaimana kesiapan menghadapi Pemilu 2024?

Jadi kami ini memang partai baru, tapikan Alhamdulillah orang-orangnya lama. Jadi barang baru tapi stok lama.

Kira-kira dengan pengalaman yang ada, bicara tentang kekuatan struktur, alhamdulillah kita sadar sebagai partai baru, tentu tidak mudah untuk maju bisa ikut bertarung dalam pemilu yang akan datang karena persyaratannya kan luar biasa.

Tapi Alhamdulillah dengan sebuah keyakinan, doa dan juga kekuatan spirit kita pada ide dan gagasan tadi yang mengikat kita, teman- teman seluruh Indonesia yang sudah bekerja maksimal.

Jadi mulai dari persiapan memenuhi syarat, mendirikan sebuah partai politik. Mendaftar ke kemenkumham, kan itu kita lakukan.

Alhamdulillah di tahun 2019 kemarin, tepat di tanggal 28 Oktober kita resmi lahir sebagai partai politik.

Sebelumnya ada Garbi yang menjadi embrionya?

Boleh dikatakan begitu. Karena kita ada masa transisi.

Nah kemudian gagasan arah baru Indonesia untuk menuju 5 besar dunia itu, kemudian dari situ kita terus bekerja karena salah satu yang paling relevan untuk mewujudkan keinginan itu adalah partai politik.

Sehingga dengan segala kekuatan yang ada kita berhasil untuk memenuhi semua persyaratan untuk menjadi sebuah partai politik.

Sehingga bekerja sekian bulan, deklarasi di bulan November tanggal 10.

Semua tanggal-tanggal itu memang filosofinya sesuai sejarah. Lahirnya tanggal 28 Oktober, dideklarasikan tanggal 10 November dan kemudian resmi mendapatkan SK kemenkumham itu 2020 tanggal 2 Juni.

Nah sekarang kita juga dengan pekerjaan yang sama kita juga harus memenuhi persyaratan menjadi peserta pemilu.

Alhamdulillah dari 37 provinsi DPW nya sudah 100 persen, sudah ada terbentuk semua. Kemudian dari kabupaten kota juga sudah 100 persen. Dan yang kecamatan sudah di atas 50 persen.

Di Kaltim sudah 100 persen semua. Sampai 103 kecamatan udah terpenuhi secara struktur. Di 10 kabupaten kota juga sudah.

Partai Gelora termasuk cepat pembentukan stukturnya?

Iya Alhamdulillah. Kita tidak tau partai lain seperti apa. Tapi yang kita lakukan adalah fokus untuk membangun kekuatan struktural. Karena itu yang paling penting.

Sehingga nanti ketika waktu waktunya sudah mulai kampanye segala macam kita udah gak ke beban sama hal-hal yang sifatnya seperti itu lagi.

Jadi udah selesai semua. Bahkan kita sudah melakukan verifikasi internal.

Jadi artinya semua yang kira-kira disimulasikanlah, verifikasi KPU nanti, itu kita mulai simulasikan.

Sampai dengan nanti bagaimana ada verifikasi faktual segala macam.

Jadi berkas-berkas sudah diaudit semua oleh DPN, di DPW kita di audit terus didampingi sampai semuanya terpenuhi, termasuk juga KTA.

Kecepatan ini apa karena diisi oleh orang-orang lama?

Ya pasti salah satunya itu. Karena bagaimana pun juga dalam suatu pekerjaan itu kan pengalaman pasti salah satu faktor yang cukup menentukan.

Walaupun kita juga tidak memungkiri banyak juga teman yang muda dan baru, belum berpengalaman tapi pikirannya cukup baik dan bagus, ikut berkontribusi bekerja memenuhi semua kebutuhan verifikasi ini.

Ini di luar dugaan juga. Ternyata orang-orang yang selama ini tidak berpengalaman di politik kita berikan kepercayaan untuk mengelola misalnya, memverifikasi, coba nih ada sekian ribu data coba dikerjain dengan standarisasi sekian-sekian.

Bikin formatnya seperti ini, ditelpon orangnya, dipastikan benar-benar. Dan alhamdulillah tercapai. (Ardiana/Bagian 1)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved